NERACA

Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) akan menggelar pembelian kembali (buy back) saham dengan target dana Rp 149,6 miliar. Total saham yang akan dibeli berkisar 88 juta saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur ROTI, Arlina Sofia dan Ida Apulia Simatupang, perseroan memperkirakan dana maksimal Rp 149,60 miliar untuk rencana pemeblian sebanyak 88 juta saham ROTI. Sedangkan harga buy back dibatasi maksimal Rp 1.700 per saham.“Buy back saham in tidak berdampak terhadap pendapatan perseroan, sehingga tidak terdapat perubahan atas proforma laba perseroan ke depan,”ujarnya.

Berdasarkan data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ROTI turun sepanjang year to date (YTD) dari level penutupan akhir tahun lalu Rp 1.150 menjadi Rp 985 pada penutupan perdagangan saham kemarin. Tak hanya itu dalam setahun terakhir, saham ROTI turun  dari level Rp 1.300 menjadi Rp 985 per saham.

Hingga kini, perseroan masih memiliki saham treasuri dari hasil buy back sebanyak 36,79 juta saham dari hasil buy back 21 Juli-20 Oktober 2022. Sedangkan sebanyak 2,11 juta saham ROTI dari hasil buy back periode 21 Oktober 2022 hingga 20 Januari 2023 telah dialihkan. Hingga Maret 2024, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp 940,96 miliar menjadi Rp 951,27 miliar. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat dari Rp 49,16 miliar menjadi Rp 73,78 miliar.

Emiten produsen roti merek Sari Roti, membukukan laba bersih sebesar Rp79,8 miliar pada kuartal 1 2024 atau naik 50,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseron mengungkapkan, pertumbuhan laba merupakan hasil dari upaya peningkatan produktifitas dan strategi efisiensi operasional secara menyeluruh.

Selain itu, marjin laba kotor berada pada level  54,4% serta Marjin EBITDA 16,2%. Melihat kinerja yang positif tersebut, perseroan tetap optimis dengan potensi pertumbuhan permintaan roti dan kue ke depannya, terutama selepas liburan Idul Fitri kemarin, masyarakat telah kembali meningkatkan aktifitasnya sehingga diharapkan mampu mendorong penjualan di kuartal kedua tahun ini dan ke depannya.

ROTI juga mencatat penjualan bersih Rp951,3 miliar pada kuartal I 2024 hanya tumbuh 1,1% secara tahunan, walaupun lebih banyak hari puasa jatuh di kuartal I 2024 dibandingkan kuartal I 2023. Pencapaian tersebut tidak lepas dari kontribusi dari wilayah barat dan timur yang meraih Rp445,5 miliar penjualan bersih atau tumbuh 8% secara tahunan.

Kemudian dalam mengembangkan bisnisnya, perseroan bersama PT Mata Kencana Abadi membentuk kerja sama usaha patungan di bidang roti dan kue. Kongsi produsen Sari Roti dengan Mata Kencana Abadi pada tanggal (7/5) ialah PT Javasari Mitra Prima (JMP). JMP bergerak di industri roti dan kue.