Kolaborasi dengan Petronas - Volta Targetkan Produksi 900 Ribu Motor Listrik

NERACA

Jakarta – Genjot pertumbuhan penjualan motor listrik, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui PT Volta Indonesia Semesta (Volta) menjalin kolaborasi dengan Petronas beserta afiliasinya Gentari dan Twin Towers Ventures (TTV) akan menghadirkan sebanyak 900 ribu sepeda motor listrik Volta di jalanan Indonesia dalam lima tahun mendatang.

Managing Director MCAS, Suryandy Jahja dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan bahwa kombinasi teknologi baterai dari Petronas dan model layanan inovatifnya akan memberikan keunggulan yang berbeda. Dirinya menjelaskan, baterai Volta menggunakan ProCharge+ dari Petronas dengan teknologi graphene yang akan memperpanjang umur baterai dan meningkatkan manajemen termal, serta memberikan performa superior dan terjangkau."Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Petronas dalam berbagai inisiatif, termasuk pengembangan baterai berbasis graphene yang revolusioner dan ekspansi armada kendaraan listrik (EV) di Indonesia,” ujar Suryandy.

Dengan mengintegrasikan baterai ProCharge, menurutnya, perseroan akan memberikan solusi inovatif kepada pelanggan dengan keseimbangan sempurna antara kemajuan dan harga yang terjangkau. “Kami dengan antusias menantikan kesuksesan berkelanjutan dari kemitraan kami dengan Petronas, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan infrastruktur kendaraan listrik canggih yang luas di seluruh Indonesia,”kata Suryandy.

Sementara Head of Technology Digital Business Petronas, Mahpuzah Abai menyampaikan bahwa lanskap EV yang berkembang pesat menuntut adanya kemitraan yang dinamis antara para pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem mobilitas yang mulus dan berkelanjutan."Kolaborasi kami dengan Volta mencerminkan komitmen ini, menggabungkan keahlian Petronas dalam material canggih dengan model inovatif Volta yang menggunakan layanan penukaran baterai untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia," ujar Mahpuzah.

Lanjutnya, kolaborasi ini menegaskan komitmen tak tergoyahkan Petronas dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan, yaitu mendorong revolusi kendaraan listrik di Indonesia dan menetapkan standar untuk inovasi kolaboratif di lanskap mobilitas global. Sebagai informasi, tahun ini MCAS mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 84 miliar. Nantinya, anggaran tersebut akan digunakan perseroan untuk melakukan pengembangan bisnis tahun ini. “Capex yang kita alokasikan 2024 sekitar Rp 84 miliar,” kata Direktur MCAS, Mohammad Anis Yunianto.

Selain itu, dalam mendukung pertumbuhan penjualan motor listrik, perseroan membidik jumlah stasiun SGB (Sistem Ganti Baterai) bertambah menjadi 458. Populasi motor listrik Volta ditargetkan menca[ai 34.000 unit atau naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 sebanyak 16.000 unit.“Konversi motor listrik, kita yakin dari Volta kita akan bisa menggarap itu. Apalagi pemerintah juga masih mempunyai alokasi subsidi 50.000 tahun 2024 ini. Artinya penambahan ini kami cover sebagian dari subsidi,” jelas Anis.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Yakinkan Pelaku Pasar - BEI Ungkap Keuntungan Investor dari Short Selling

NERACA Jakarta – Penerapan short selling pada Oktober 2024 tinggal menunggu waktu. Pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyakinkan…

Harga Saham IPO Menyusut - Ada Beragam Faktor Pengaruhi Pasar Modal

NERACA Jakarta – Menyusut dan terkoreksinya harga saham emiten yang baru IPO disebabkan keraguan investor prospek bisnis dan fundamental emiten…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Yakinkan Pelaku Pasar - BEI Ungkap Keuntungan Investor dari Short Selling

NERACA Jakarta – Penerapan short selling pada Oktober 2024 tinggal menunggu waktu. Pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyakinkan…

Harga Saham IPO Menyusut - Ada Beragam Faktor Pengaruhi Pasar Modal

NERACA Jakarta – Menyusut dan terkoreksinya harga saham emiten yang baru IPO disebabkan keraguan investor prospek bisnis dan fundamental emiten…