Efisiensi Bisnis, YELO Divestasi Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Perkuat struktur permodalan dan juga efisiensi, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) menjual sebanyak 20.599 lembar sahamnya di PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) kepada PT Dharma Sinar Semesta (DSS) dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham, atau setara dengan 99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TKP yang tercatat senilai Rp20,59 miliar, pada tanggal 21 Juni 2024.

Rosi Diani, Corporate Secretary YELO dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan melakukan pelepasan atau divestasi saham di anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) pada tanggal 21 Juni 2024. Pasca penjualan, maka kepemilikan YELO pada TKP berkurang dari sebelumnya 99,99% menjadi 0% dan kas internal perseroan bertambah sejumlah Rp20.650.497.500 karena berkurangnya kepemilikan efektif tersebut.

Lebih lanjut Rosi mengungkapkan, YELO berkeyakinan bahwa transaksi tersebut akan memperkuat struktur permodalan Perseroan dan tidak akan mengakibatkan terganggunya kelangsungan usahanya. Ditambahkan, transaksi ini dilakukan dengan pertimbangan untuk divestasi kepemilikan sahamnya pada TKP, sebagai salah satu langkah realisasi investasi dimana perseroan saat ini melakukan perampingan organisasi dengan tujuan efisiensi dan penyederhanaan alur koordinasi dan komunikasi pada internal YELO."YELO mengharapkan divestasi yang dilakukan melalui transaksi ini dapat memperbaiki kinerja keuangan maupun operasional Perseroan," tandas Rosi.

Sebagai informasi, Telemedia Komunikasi Pratama menjalankan bisnis perdagangan, informasi dan komunikasi, industri pengolahan, serta aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis. TKP beroperasi secara komersial sejak 2021 dan memiliki total aset sebanyak Rp29,61 miliar per 31 Maret 2024. Sementara itu laba bersih YELO pada kuartal pertama tahun ini hanya sebesar Rp1,33 miliar, turun 71,43% secara year-on-year (yoy). Penurunan ini sejalan dengan kinerja pendapatan perseroan yang hanya sebesar Rp88,17 miliar, turun 73,11% yoy.

YELO yang terkenal dengan merek Passpod Passpod mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe 10,27 kali selama periode bookbuilding penawaran umum saham perdana atau IPO yang berlangsung 18—22 Oktober 2018. Selama periode bookbuilding tersebut, perseroan telah mengumpulkan dana mencapai Rp501 miliar, jauh lebih tinggi dari target perolehan dana IPO perseroan yang sebesar Rp48 miliar.

BERITA TERKAIT

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…

Tingkatkan Literasi Kerahasian - Industri Layanan Kesehatan Harus Pahami UU PDP

Dalam rangka edukasi dan sosialisasi UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), khususnya industri layanan kesehatan perlu dipahami oleh para pelaku dan…

BTN Catatkan Pencapaian On Track Per Mei 2024

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan pencapaian on track dalam kinerja keuangannya per Mei 2024, dengan mengumumkan laporan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…

Tingkatkan Literasi Kerahasian - Industri Layanan Kesehatan Harus Pahami UU PDP

Dalam rangka edukasi dan sosialisasi UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), khususnya industri layanan kesehatan perlu dipahami oleh para pelaku dan…

BTN Catatkan Pencapaian On Track Per Mei 2024

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan pencapaian on track dalam kinerja keuangannya per Mei 2024, dengan mengumumkan laporan…