Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyetujui rencana Penambahan Modal Perseroan dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan menawarkan sebanyak 2.779.397.000 lembar saham seri B. Jika right issue dapat terlaksana, maka mempengaruhi perseroan untuk membayar utang yang jatuh tempo, sehingga dana kas perseroan dapat digunakan untuk pengembangan usaha.
Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disampaikan pula, RUPSLB juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Abdul Kadir selaku komisaris utama dan Kamelia Faisal selaku komisaris independen. Pada saat yang sama, RUPSLB secara resmi mengangkat Fachmi Idris menjadi komisaris utama dan Rendi Witular sebagai komisaris.
RUPSLB juga mengganti nomenklatur direksi yang semula direktur pemasaran, riset dan pengembangan menjadi direktur portofolio, produk dan layanan yang saat ini dijabat oleh Jasmine Karsono. Selain itu, dalam RUPSLB juga mengangkat Chairani Harahap menjadi direktur komersial.
Semester pertama 2022, PT Kimia Farma Tbk menderita rugi bersih Rp205,12 miliar atau memburuk dibanding priode yang sama tahun lalu membukukan laba bersih Rp57,6 miliar. Kemudian penjualan merosot 20,3% menjadi Rp4,425 triliun karena penjualan obat ethical produk pihak ketiga melorot 7,9% menjadi Rp1,358 triliun. Senasib, penjualan alat kesehatan, jasa klinik, laba klinik dan lain lain produk pihak ketiga turun 20,09% menjadi Rp803,15 miliar. Bahkan penjualan obat generik produksi sendiri anjlok 55,4% sisa Rp342,84 miliar.
Tapi penjualan obat OTC produk pihak ketiga tumbuh 2,3%menjadi Rp864,49 miliar. Demikian juga dengan penjualan obat generik produk pihak ketiga meningkat 26,1% menjadi Rp516,11 miliar. Walau beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 20,25% menjadi Rp2,948 triliun, tapi laba kotor tetap turun 20,6% menjadi Rp1,476 triliun.
Dorong pertumbuhan investor, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan literasi dan inklusi pasar modal di berbagai daerah Indonesia…
Emiten sektor energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA)…
Di kuartal pertama 2025, PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) membukukan laba Rp5,42 miliar (Rp1,31 per saham) atau turun 20,8% jika…
Dorong pertumbuhan investor, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan literasi dan inklusi pasar modal di berbagai daerah Indonesia…
Emiten sektor energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA)…
Di kuartal pertama 2025, PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) membukukan laba Rp5,42 miliar (Rp1,31 per saham) atau turun 20,8% jika…