Setiap tanggal 15 Februari, yang jatuh pada hari ini, dunia memperingati Hari Kanker Anak Internasional. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk anak-anak yang mengidap kanker, penyintas, dan keluarga mereka. Berdasarkan data WHO, setiap tahunnya terdapat sekitar 300 ribu anak yang didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia.
Anak yang mendapatkan akses ke perawatan berkualitas, 80 persen dapat bertahan hidup dan hidup dengan sehat. Sedangkan anak yang berasal dari keluarga miskin tak bisa mendapatkan perawatan, 90 persen kematian akibat kanker anak berasal dari keluarga miskin.
Kanker anak dan kanker pada orang dewasa memiliki beberapa perbedaan dari tingkat kesembuhan dan tempat tumbuhnya kanker. Penelitian menunjukkan kanker pada anak lebih mungkin sembuh dibandingkan kanker pada orang dewasa.
Dari segi biologis, kanker anak dan kanker pada orang dewasa dapat dibedakan dari jenis yang tumbuh. Umumnya, kanker pada anak merupakan kanker sarkoma. Kanker ini tumbuh pada jaringan muda seperti jaringan saraf, tulang, kelenjar limfoma, dan otot.
Dikutip dari Hello Sehat, lima penyakit kanker yang paling banyak dialami oleh anak yaitu, kanker darah, kanker otak, kanker limfoma, dan kanker tulang. Sarkoma menyerang sel-sel muda dan tumbuh merata ke jaringan.
Sedangkan pada orang dewasa, kanker terjadi adalah kanker berjenis karsinoma. Kanker ini lebih banyak ditemukan pada usia lanjut. Kanker ini tumbuh di jaringan epitel, seperti prostat, payudara, rahim, dam leher rahim. Sel-sel kanker tumbuh sebagai akar-akar di berbagai jaringan, sehingga mudah menyebar.
Dari segi pengobatan, penelitian menunjukkan pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi lebih efektif untuk mengatasi sarkoma yang terjadi pada anak-anak. Sedangkan, pada karsinoma, kemoterapi dan radiasi cenderung lebih resisten. Hal ini terjadi karena pada anak yang memiliki sel muda, pengobatan kemoterapi dan radiasi mengakibatkan sel muda mati dan menyebabkan penuaan dini pada sel normal.
Penuaan dini ini membuat sel melakukan regenerasi dengan cepat menggantikan sel yang rusak. Pada orang dewasa, kemampuan regenerasi sel semakin menurun seiring bertambahnya usia sehingga memperlambat pengobatan.
Dikutip dari situs kanker American Cancer Society, kanker pada anak ditandai dengan gejala seperti benjolan atau pembengkakan di tempat tertentu, pucat, tidak memiliki energi, mudah mengalami memar, dan rasa sakit yang tak kunjung henti. Muncul pula demam, sakit kepala disertai muntah, penglihatan mata berubah dan penurunan berat badan tiba-tiba.
Menurut WHO, diagnosis kanker anak sejak dini dan meningkatkan dan meningkatkan akses ke pengobatan untuk anak-anak penting untuk meningkatkan penyembuhan kanker anak. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh. Namun, sayangnya tak semua jenis kanker bisa dideteksi dini.
Tercatat, hanya ada beberapa jenis kanker yang bisa dideteksi dini. Sebut saja kanker payudara yang bisa dideteksi dengan metode pemeriksaan payudara sendiri, kanker serviks dengan metode pap smear dan IVA, kanker usus lewat koloniskipi, kanker prostat dengan tes PSA, dan kanker hati melalui pemeriksaan tumor AFP.
Sementara jenis kanker lainnya belum memiliki metode deteksi dini. Alhasil, kerap kali kanker diketahui saat telah memasuki stadium lanjut. Kendati demikian, ada tanda-tanda yang muncul pada tubuh dan patut diwaspadai sebagai kanker. Ahli kanker, dr Aru Wicaksono Sudoyo menjelaskan beberapa gejala awal yang banyak dijumpai pada penderita kanker.
"Pesan yang paling penting adalah perhatikan setiap kelainan yang muncul di tubuh kita," ujar Aru yang juga merupakan Ketua Pusat Yayasan Kanker Indonesia saat pertemuan media di Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Munculnya perubahan yang tak biasa pada tubuh merupakan salah satu pertanda yang patut diwaspadai. Salah satunya yaitu berat badan turun tidak wajar atau signifikan. Turunnya berat badan ini bisa jadi pertanda kanker tengah menggerogoti tubuh.
Selain itu, kata Ari, muncul rasa lelah yang berlebihan dan tak kunjung henti walaupun sudah beristirahat. Kadang, muncul pula rasa nyeri pada salah satu anggota tubuh tanpa bisa dijelaskan penyebabnya.
Tanda umum lainnya, yaitu muncul benjolan yang tak bisa dihilangkan pada suatu bagian tubuh. Sering kali pula, kanker ditandai dengan masalah pada pencernaan seperti buang air yang tak beraturan dan disertai dengan darah. "Ini paling sering disesalkan oleh banyak pasien saya, mengabaikan buang air besar. Misalnya hari ini besar, besok kecil, atau diare, dan ada darah," tutur Aru.
Pada perempuan, patut pula dicurigai pendarahan pada vagina di luar siklus menstruasi. Menurut Aru, jika sudah memiliki tanda-tanda itu, segera periksakan ke dokter agar segera dapat diketahui penyebabnya dan diobati. "Kanker dapat disembuhkan jika terdeteksi dini. Deteksi dini meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka kematian," ujar Aru.
Selain deteksi dini, risiko kanker juga dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Aru menyebut, 90 persen kanker dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan 8-10 persen merupakan faktor gen atau keturunan. Sebanyak 30-35 persen dapat dicegah dengan mempertahankan berat badan ideal, olahraga, dan pola makan yang sehat, serta tidak merokok dan konsumsi alkohol.
Musim hujan potensi penyebaran penyakit juga cukup besar dan karena itu menjaga imunitas tubuh serta menjaga pola hidup bersih menjadi…
Maraknya produk kosmetik kecantikan di pasar, menawarkan beragam pilihan bagi kaum hawa dalam mempersolek diri. Hanya saja, dari sekian banyak…
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Virologi dan Imunologi Virus Demam Berdarah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dra Beti Ernawati Dewi,…
Musim hujan potensi penyebaran penyakit juga cukup besar dan karena itu menjaga imunitas tubuh serta menjaga pola hidup bersih menjadi…
Maraknya produk kosmetik kecantikan di pasar, menawarkan beragam pilihan bagi kaum hawa dalam mempersolek diri. Hanya saja, dari sekian banyak…
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Virologi dan Imunologi Virus Demam Berdarah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dra Beti Ernawati Dewi,…