NERACA
Jakarta – Emiten properti, PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp638,3 miliar,. Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, pendapatan sebesar itu berarti melonjak 159% dibandingkan perolehan sebesar Rp246,2 miliar pada 2023. “Kawasan industri memberikan kontribusi sebesar 25% dari keseluruhan pendapatan usaha perseroan pada 2024, yang mencapai Rp2,55 triliun,”ujarnya.
Segmen kawasan industri, lanjutnya, menjadi salah satu pilar penting yang menopang kinerja keuangan pada 2024. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya penjualan lahan industri serta pergudangan yang dimiliki perseroan. “Di tengah kondisi pasar properti yang masih penuh tantangan pada 2024, kami mencermati adanya tren meningkatnya permintaan terhadap lahan industri. Gejala ini terjadi seiring pertumbuhan investasi di sektor manufaktur dan logistik, termasuk kebutuhan relokasi pabrik-pabrik ke dalam kawasan industri,” katanya.
Pendapatan usaha DILD dari segmen kawasan industri berasal dari dua kawasan industri strategis dan kawasan pergudangan yang dikembangkan dan dikelola Intiland. Ketiga proyek tersebut meliputi Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Jawa Timur, Batang Industrial Park (BIP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan pergudangan Aeropolis Technopark, Tangerang.
Archied menjelaskan, sebagai pengembangan kawasan industri baru, Batang Industrial Park berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi kinerja pendapatan usaha. Selain lokasinya yang strategis, dia menjelaskan, BIP dikembangkan sebagai kawasan industri modern dengan fasilitas dan infrastruktur yang baik. Saat ini BIP mendapatkan kepercayaan sejumlah perusahaan multinasional dan nasional yang telah membangun pabrik baru di kawasan tersebut. “Ke depan kami akan fokus di sektor industrial estate seiring dengan fokus dari target pertumbuhan pemerintah sebesar 8%, yang salah satunya melalui upaya menaikkan investasi langsung dari luar negeri,” katanya.
Dari aspek penjualan, ujarnya, segmen kawasan industri juga membukukan kinerja positif. Pada 2024, kawasan industri memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp567 miliar, atau meningkat 68% dibandingkan dengan pada 2023 sebesar Rp338,2 miliar. Hasil pencapaian ini setara 34% dari total marketing sales pada 2024, yang terutama berasal dari penjualan lahan industri di BIP dan pergudangan Aeropolis Techno Park. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berharap ajang BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 yang digelar bersama Pemerintah…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…
NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berharap ajang BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 yang digelar bersama Pemerintah…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…
NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…