NERACA
Jakarta – Perusahaan pembiayaan infrastruktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) secara aktif berkontribusi dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat Indonesia.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai ketersediaan akses air bersih di Indonesia. Beberapa proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang kami kerjakan dilakukan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sehingga hal ini memungkinkan kami untuk menggabungkan keahlian dan sumber daya dari kedua belah pihak, serta berbagi risiko dan manfaat secara proporsional," ujar Chief Investment Officer IIF M. Ramadhan Harahap di Jakarta, Selasa (25/3).
Dengan skema KPBU, IIF juga dapat memastikan bahwa proyek-proyek SPAM yang didukung tidak hanya layak secara finansial, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang optimal bagi masyarakat.
IIF secara aktif terus berkontribusi dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu akses air bersih dan sanitasi untuk semua. IIF menyadari bahwa ketersediaan air bersih merupakan pondasi penting bagi kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan ekonomi suatu bangsa.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, akses air minum layak di Indonesia mencapai 92,64 persen. Artinya, baru 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum layak.
Salah satu solusi utama untuk mengatasi kesenjangan ini adalah melalui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). SPAM adalah suatu sistem yang terdiri dari fasilitas produksi air minum, sistem pengolahan air, sistem penyimpanan air, serta sistem distribusi air yang digunakan untuk memastikan ketersediaan air minum yang aman dan berkualitas kepada masyarakat.
Sampai dengan tahun 2024, IIF sendiri telah terlibat dalam berbagai proyek strategis di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah proyek SPAM di Bandar Lampung dengan kapasitas pengolahan air bersih sebesar 750 lps (liter per second) yang diharapkan dapat meningkatkan pasokan air bersih bagi penduduk sekitar.
Sebagai tambahan, IIF juga melakukan pembangunan dan pengoperasian pengolahan air bersih 450 lps di Kota Dumai. Keterlibatan IIF dalam proyek-proyek ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui penyediaan pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan, IIF berupaya untuk mempercepat pencapaian target 100 persen akses air bersih di Indonesia pada tahun 2030.
NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah program untuk menjadi negara maju yakni Indonesia Emas 2045. Sebagai perusahaan penyedia layanan…
NERACA Jakarta – Ekonomi China pada periode Januari-Maret tumbuh sebesar 5,4 persen secara riil dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laju…
NERACA Jakarta – Kementerian Koperasi mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk mendukung pelaksanaan/pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terlebih pemerintah…
NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah program untuk menjadi negara maju yakni Indonesia Emas 2045. Sebagai perusahaan penyedia layanan…
NERACA Jakarta – Ekonomi China pada periode Januari-Maret tumbuh sebesar 5,4 persen secara riil dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laju…
NERACA Jakarta – Kementerian Koperasi mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk mendukung pelaksanaan/pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terlebih pemerintah…