NERACA
Jakarta – Sepanjang tahun 2024, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10,9% menjadi US$ 326,8 juta dibandingkan tahun 2023 tercatat sebesar US$294,67 juta. Dengan kenaikan tersebut, maka laba bersih setelah pajak tumbuh solid sebesar 49,85%, mencapai US$ 40,15 juta dari US$ 26,8 juta pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Laba kotor perusahaan melesat hingga 95,4% menjadi US$103,14 juta dari US$52,78 juta di 2023. Peningkatan signifikan ini menjadi cerminan keberhasilan perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara global. Direktur Keuangan Resource Alam Indonesia, Agoes Soegiarto Soeparman mengatakan, pencapaian luar biasa sepanjang 2024 didorong oleh efisiensi biaya, penguatan operasional, serta strategi ekspansi yang terarah.
Pertumbuhan laba kotor hampir dua kali lipat di 2024 adalah hasil nyata dari kedisiplinan operasional, efisiensi yang terus ditingkatkan, dan optimalisasi rantai pasokan.“Kami bangga dapat menunjukkan hasil yang begitu positif bagi seluruh pemegang saham di tengah tantangan pasar global,” ungkapnya.
Di sisi efisiensi, lanjut Agoes, cash cost berhasil ditekan sebesar 17,4%, dari US$ 34,65/MT di 2023 menjadi hanya US$ 28,61/MT di 2024. Angka itu menjadi sebuah capaian penting yang menegaskan efisiensi operasional perusahaan. Menurut Agus, perseroan mencatatkan produksi batu bara mencapai 5,92 juta MT, naik 10,87% dari 5,34 juta MT tahun lalu. Penjualan bahkan tumbuh lebih tinggi, sebesar 19,27% dari 5,24 juta MT pada 2023 menjadi 6,25 juta MT pada 2024.
Tidak hanya itu, lanjutnya, perusahaan juga memperkuat fundamental keuangannya dengan rasio yang semakin sehat dengan mencatatkan return on assets (ROA) naik dari 13,37% menjadi 19,21%, return on equity (ROE) meningkat dari 19,24% menjadi 24,96%, dan debt to equity ratio turun signifikan dari 3,82% menjadi hanya 1,66%.“Kami mengelola keuangan dengan sangat hati-hati dan strategis. Penurunan debt-to-equity ratio menjadi 1,66% memperkuat posisi kami untuk terus bertumbuh tanpa beban utang berlebihan, dan ini menjadi dasar kami melangkah ke depan dengan penuh keyakinan,” tambah Agoes.
Tahun ini, perseroan menetapkan target produksi dan penjualan sebesar 5,85 juta MT, yang berasal dari produksi 4,85 juta MT dari PT Insani Baraperkasa dan produksi 0,99 juta MT dari PT Loa Haur. Sebagai bentuk kesiapan mendukung target ini, PT Loa Haur telah menyelesaikan pengembangan stockpile di area seluas 3 hektar, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menambah jumlah kontraktor tambang.
Tak hanya itu, KKGI bersama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) telah membentuk perusahaan patungan PT Trans Bahtera Pioneer (TBP) dengan penyertaan modal awal sebesar Rp51,5 miliar. Joint venture ini akan memberikan KKGI akses logistik langsung, menekan ketergantungan pada pihak ketiga, dan meningkatkan efisiensi transportasi batu bara.“Pembentukan TBP menjadi langkah strategis kami untuk memperkuat kendali rantai pasokan dan efisiensi transportasi. Ini akan memberi dampak positif langsung pada profitabilitas dan stabilitas operasional kami ke depan,” jelas Pak Agoes.
Agoes juga menegaskan, KKGI terus melangkah ke arah diversifikasi dan keberlanjutan ke sektor energi terbarukan, perdagangan karbon, dan properti. Sebut saja PLTM Cicatih merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah sebagai wujud komitmen sosial dan lingkungan. Ada pula PT Bias Petrasia Persada sedang menjajaki kerja sama dengan I-REC (International Renewable Energy Certificate) dalam perdagangan karbon untuk periode 2024–2029.
Sambut mudik Lebaran 2025, PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kembali menggelar program Mudik Gratis Bersama PGN. Program…
Sukses membukukan kinerja keuangan positif di tahun 2024, emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimsi…
Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024 atau tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan…
Sambut mudik Lebaran 2025, PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kembali menggelar program Mudik Gratis Bersama PGN. Program…
Sukses membukukan kinerja keuangan positif di tahun 2024, emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimsi…
Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024 atau tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan…