NERACA
Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berhasil membukukan laba bersih hampir Rp1,5 triliun pada tahun 2024. Sementara laba bersih di 2023 sekitar Rp1,6 triliun.
Meski mengalami sedikit penurunan, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI itu optimis pencapaian laba dapat sustain kedepannya.
"Walaupun laba turun sedikit dibanding 2023, alhamdulilah semua komponen, semua parameter masih menunjukkan ada jaminan kami tetap tumbuh dan sustain. Laba hampir Rp1,5 triliun," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi di kantornya, Jakarta, Selasa (18/3).
"Ini kami anggap sebagai sebuah capaian yang sangat baik, di mana saat ini rata-rata outstanding nasabah kami masih di kisaran Rp3 juta, rata-rata plafonnya Rp4,6 juta," sambungnya.
Sementara aset PNM menunjukkan pertumbuhan melampaui Rp 55 triliun pada 2024, lebih besar dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 51 triliun.
"Aset bisa tumbuh walaupun kecil. Tahun 2023 masih di angka Rp51 triliun, sekarang sudah dapat melampaui Rp55 triliun. Ada pertumbuhan, walaupun tidak signifikan tapi bisa menjamin kami tetap sustain untuk terus tumbuh," jelas Arief.
Dalam kesempatan tersebut, Arief juga memaparkan progres dari program yang dijalankan PNM dalam membantu masyarakat prasejahtera, salah satunya adalah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Arief menyampaikan bahwa saat ini jumlah nasabah aktif PNM Mekaar mencapai 15,4 juta orang yang tersebar di 452 kabupaten/kota di 36 provinsi.
"Total per hari ini ada 15,4 juta nasabah aktif dan dikelompokkan dalam 890.000 lebih kelompok. Hadir di 6.165 kecamatan, 452 kabupaten/kota, dan di 36 provinsi. Memang belum seluruh Indonesia, tapi kami minimal merepresentasikan Indonesia," ungkapnya.
Arief menjelaskan, PNM Mekaar menyentuh segmen ultra mikro dengan tujuan mendukung dan memberdayakan perempuan prasejahtera yang baru memulai atau mengembangkan usahanya namun terkendala akses pembiayaan modal.
"Karena buat PNM transformasi besar kami adalah fokus masuk ke segmen ultra mikro, segmen yang unbankable dan bahkan segmen yang unfeasible, karena mereka baru berani mulai usaha," bebernya.
Arief memastikan PNM bakal terus memperkuat ekosistem pembiayaan dan pemberdayaan lewat program Mekaar untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan ekonomi masyarakat, terutama perempuan prasejahtera.
"Ada sesuatu yang bisa kita lakukan dari ekosistem ini. Dengan jumlah nasabah yang sebanyak ini, kami konsen memperkuat ekosistem yang sudah dibangun," terangnya.
"Dari 890 ribu sekian kelompok dan 15,4 juta nasabah, pasti ada benang merah dan rangkaian yang kita bisa lakukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, paling tidak kemandirian ekonomi," pungkas Arief. (Mohar)
NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance Tatang Nurhidayat dinobatkan sebagai Best CEO…
NERACA Jakarta – MetraMediaHub, salah satu unit bisnis TelkomMetra yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), dengan bangga…
NERACA Sukabumi - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi segera akan melakukan monitoring ke berbagai perusahaan, untuk memastikan setiap perusahaan…
NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance Tatang Nurhidayat dinobatkan sebagai Best CEO…
NERACA Jakarta – MetraMediaHub, salah satu unit bisnis TelkomMetra yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), dengan bangga…
NERACA Sukabumi - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi segera akan melakukan monitoring ke berbagai perusahaan, untuk memastikan setiap perusahaan…