NERACA
Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan kesiapan Kadin untuk berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat ekosistem pertanian guna mewujudkan cita-cita swasembada pangan nasional.
“Kami sangat bersemangat karena mustahil mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen tanpa kontribusi besar dari sektor pertanian. Kadin siap mendukung penuh upaya pemerintah. Kami hadir di 38 provinsi di seluruh Indonesia dan jika Menteri (Pertanian) membutuhkan sinergi dengan dunia usaha, kami siap memfasilitasi,” kata Anindya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman di Jakarta.
Sebagai organisasi yang menaungi dunia usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987, Kadin mencakup berbagai entitas bisnis, termasuk usaha negara, koperasi, dan swasta. Anindya menekankan pentingnya kerja sama erat antara dunia usaha dan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kadin tidak hanya bicara tentang makroekonomi tetapi juga langsung menyentuh para pelaku usaha. Salah satu fokus utama kami adalah mendukung ekosistem pertanian, sebagaimana tertuang dalam MoU ini, kami ingin memperkuat teknologi, meningkatkan kapasitas SDM, dan membuka akses pasar internasional bagi produk pertanian Indonesia,” jelas Anindya.
Anindya juga menyampaikan apresiasi atas ajakan kolaborasi Mentan Amran dan menegaskan komitmen Kadin untuk mendukung penuh Asta Cita pemerintah, termasuk pencapaian swasembada pangan.
”Kami sangat berterima kasih, Pak Menteri. Kami akan all out. Bukan hanya Kadin pusat, tetapi provinsi, daerah, dan asosiasi untuk mendukung program pemerintah mencapai swasembada pangan,” ungkap Anindya.
Sementara itu, Mentan Amran menyambut baik kolaborasi dengan Kadin dan menegaskan bahwa sektor pertanian memerlukan keterlibatan aktif dunia usaha sebagai penggerak perekonomian bangsa.
”Dengan kebadiran Kadin dapat menjadi motor penggerak perekonomian bangsa. Kalau Kadin bergerak bersama pemerintah, hasilnya lebih baik ke depan,” ucap Amran.
Amran menambahkan bahwa dengan MoU yang telah disepakati, Kementan dan Kadin akan segera mengakselerasi berbagai program, mulai dari cetak sawah, optimalisasi sawah, hilirisasi produk pertanian, investasi di sektor pertanian, serta pengembangan komoditas kelapa, tebu, singkong, dan lainnya.
“Mimpi kita bukan bergerak secara linier tetapi eksponensial. Kami kolaborasi semua sektor mulai hari ini karena sudah tanda tangan MoU. Anggaran stimulan APBN (Anggaran Pendapaan dan Belanja Negara) ada untuk cetak sawah dan optimalisasi lahan yang sudah bisa dikerjakan sekarang,” tambah Amran.
Kolaborasi antara Kementan dan Kadin diharapkan mampu mempercepat pembangunan sektor pertanian guna mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Dengan sektor pertanian yang semakin berkembang diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut terkait rencana efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tahun Anggaran 2025.
“Kami sudah terbiasa mengelola anggaran terbatas tapi hasil optimal. Tapi, doakan semoga (anggaran) tidak dikurangi,” kata Amran.
Namun jika terjadi pemotongan anggaran, Amran memastikan program pencapaian swasembada pangan tidak akan terhambat.
“Jangan karena anggaran semua terhambat. Apapun yang terjadi tidak masalah, yang penting swasembada tercapai,” ucap Amran.
Bahkan menurut Amran, efisiensi anggaran bukan hal yang baru di Kementerian Pertanian (Kementan). Pada tahun 2024, Amran sudah melakukan refocusing anggaran Kementan yang difokuskan untuk program prioritas dalam rangka peningkatan produksi padi nasional.
“Kami sudah lakukan terlebih dahulu di 2024. Kami refocusing Rp1,7 triliun untuk pompa, benih, alsintan, program oplah, dan sebagainya. Kami pangkas perjalanan dinas, rehab gedung, gunting pita seremonial,” jelas Amran.
Amran menekankan bahwa pada refocusing tersebut, sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi dikerahkan sehingga anggaran yang ada dapat memberikan hasil yang tetap optimal.
“Saat itu terjadi El Nino, La Nina. Sempat shortage di awal tahun 2024. Tapi alhamdulillah, anggaran terbatas tapi kita mampu menaikkan produksi secara signifikan dan menyelamatkan pangan,” ungkap Amran.
Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG Dipasikan Aman Baubau – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Pertamina Patra Niaga…
IKM Berkontribusi Besar Ciptakan Lapangan Kerja Baru Jakarta – Pertumbuhan industri manufaktur memiliki peranan penting terhadap peningkatan lapangan kerja baru…
Penerapan SNI Katrol Daya Saing Industri Furnitur Nasional Jakarta – Industri furnitur selama ini memiliki peranan penting dalam menopang pertumbuhan…
Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG Dipasikan Aman Baubau – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Pertamina Patra Niaga…
Kadin Siap Wujudkan Swasembada Pangan Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan kesiapan Kadin…
IKM Berkontribusi Besar Ciptakan Lapangan Kerja Baru Jakarta – Pertumbuhan industri manufaktur memiliki peranan penting terhadap peningkatan lapangan kerja baru…