NERACA
Cimahi – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan kebersihan lingkungan pasar rakyat wajib menjadi prioritas. Pasar yang bersih diharapkan dapat menarik banyak pengunjung, sehingga memperkuat peran pasar sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat dan akhirnya mampu menunjang pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Aksi Bersih Pasar diresmikan dengan nama “Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara” (Gernas Mapan). “Gernas Mapan merupakan inisiasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan di pasar rakyat melaksanakan aksi bersih sampah di pasar. Gerakan ini harusdidukung karena kebersihan juga menjadi indikator peningkatan kualitas pengelolaan pasar rakyat,” jelas Roro.
Roro menerangkan, kebersihan pasar rakyat dan pengelolaan sampah juga merupakan indikator dalam SNI Pasar Rakyat 8152:2021 yang menjadi acuan pengelola pasar dalam pengelolaan pasar rakyat di Indonesia.
Selain itu, juga sejalan dengan tanggung jawab Kemendag untuk menata pasar rakyat berdasarkan PP No.29 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan. Saat ini, lanjut Roro, pasar rakyat menjadi salah satu penyumbang sampah terbanyak di Indonesia.
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat, sumber penghasil sampah kedua terbanyak adalah pasar rakyat dengan kontribusi 35 ribu ton sampah atau 13,49 persen dari total sumber sampah.
“Untuk itu, Gernas Mapan mengajak para pemangku kepentingan pasar bergotong-royong memungut, memilah, danmengolahsampah. Tujuannya, agarsampahdari pasar rakyat yang masih dapat diolah, bisa memilikinilai tambahekonomi bagi pedagang maupun pengelola pasar. Dengan demikian, yang tersisa hanya residu yangnantinyadikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA),” lanjut Roro.
Roro mencontohkan nilai tambah ekonomi dari pengolahan sampah, seperti sampah organik yang diolah menjadi kompos atau bahan baku pakan maggot. Selanjutnya sampah plastik, kain bekas, atau bungkus produk dapat diolah menjadi produk kerajinan.
Ada pula pemanfaatan minyak goreng bekas (jelantah) dari pedagang makanan di pasar yang dapat dikumpulkan dan dijual ke industri biodiesel. Selain itu, sampah organik dari pasar dapat diolah menjadi biogas untuk bahan bakarmemasak atau listrik skala kecil.
“Kami optimistis Gernas Mapan menjadi langkah nyata dan solutif atas upaya menjaga kebersihan pasar dengan mendorong kesadaran kolektif di kalangan pedagang dan pengunjung untuk menjaga kebersihan secara berkelanjutan, sehingga pasar rakyat menjadi lebih kompetitif dan berdaya saing. Mari kita ciptakan pasar bersih, masyarakat sehat, ekonomi kuat,” jelas Roro.
Saat meninjau ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang Ramadhan. Roro memaparkan harga bapok di Pasar Atas Cimahi, mayoritas cukup stabil, seperti gula pasir (Rp17.500/kg), beras medium (Rp13.000/kg), Minyakita (Rp15.700/L), daging sapi (Rp125.000/kg), daging ayam ras (Rp34.000/kg), telur ayam ras (Rp28.500/kg), bawang merah (Rp35.000/kg), dan bawang putih (Rp39.000/kg).
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu cabai rawit dan cabai merah keriting, sebagai dampak adanya lonjakan permintaan jelang Remadan dan curah hujan yang tinggi.
Pada periode 2015—2023, Kemendag telah membenahi secara fisik 5.352 unit pasar rakyat di Indonesia. Revitalisasi diperlukan untuk memberi tempat yang aman dan nyaman bagi UMKM dan pedagang pasar rakyat untuk mempromosikan produk unggulan daerah serta mendukung kelancaran logistik.
Saat ini, Kemendag telah melaksanakan empat strategi untuk mendorong UMKM dan pedagang untuk naik kelas. Keempat strategi tersebut adalah berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk mendorong metode pembayaran melalui QRIS, berkolaborasi dengan Grab Mart sebagai platform delivery on demand, berkolaborasi dengan platform niaga elektronik Dagangan dalam memperkuat suplai produk berbasis digital, serta berkolaborasi dengan Tokopedia untuk mendorong pedagang dan UMKM masuk ke dalam lokapasar.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan UMKM membutuhkan semangat kemitraan untuk mengembangkan skala usaha.
"Saat korporasi besar luluh lantah akibat pandemi COVID-19, UMKM hadir sebagai penyelamat ekonomi bangsa ini. Pengusaha UMKM tidak butuh belas kasih, tapi butuh semangat kemitraan," ujar Menteri Maman.
NERACA Bandung – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengajak para penggiat koperasi untuk terus berkonsolidasi dan kolaborasi, guna meningkatkan skala keekonomian koperasi…
NERACA Jakarta - Menjelang Ramadan 2025, pemerintah mulai mengambil langkah intervensi guna mengendalikan harga dan pasokan pangan di pasar. Wakil…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan keberpihakan pemerintah terhadap pembudidaya ikan skala kecil dengan terbitnya Peraturan Presiden…
NERACA Bandung – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengajak para penggiat koperasi untuk terus berkonsolidasi dan kolaborasi, guna meningkatkan skala keekonomian koperasi…
NERACA Cimahi – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan kebersihan lingkungan pasar rakyat wajib menjadi prioritas. Pasar…
NERACA Jakarta - Menjelang Ramadan 2025, pemerintah mulai mengambil langkah intervensi guna mengendalikan harga dan pasokan pangan di pasar. Wakil…