Pengusaha Vietnam Siap Berinvestasi di Sektor Peternakan Sapi

NERACA

Jakarta – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menerima kunjungan Madam Thai Huong, Chairman dari TH Group Vietnam, dalam rangka menjajaki peluang investasi di sektor industri susu Indonesia. Pertemuan di Jakarta ini menjadi langkah awal bagi kerja sama strategis antara TH Group Vietnam dan pihak Indonesia ke depannya.

Amran pun menegaskan bahwa Indonesia memiliki kebutuhan susu dan daging sapi yang cukup besar. Saat ini, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton. Angka ini semakin meningkat dengan adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah baru, yang menambah kebutuhan sebesar 3,6 juta ton susu segar.

“Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi, yaitu sekitar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi. Dengan tambahan kebutuhan dari program makan bergizi gratis, kekurangan produksi menjadi 8,5 juta ton untuk susu segar dan 0,88 juta ton untuk daging sapi,” ungkap Amran.

Guna mengatasi tantangan tersebut, pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk mendukung investasi luar negeri di sektor susu, khususnya dengan mitra terpercaya seperti TH Group Vietnam. Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan berbagai insentif kebijakan, mulai dari pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif serta asuransi usaha peternakan.

Sebagai bentuk fasilitasi, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan tiga lokasi strategis yang dapat digunakan untuk investasi peternakan susu skala besar, yaitu Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan; Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dan Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah. 

Selain penyediaan lahan, pemerintah juga memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.

“Keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk membangun akses jalan yang lebih baik, memastikan pasokan listrik yang stabil, serta menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di sektor ini,” jelas Amran.

Pemerintah saat ini terus mendorong masuknya investasi luar negeri untuk peternakan sapi. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan. Pada tahun ini, Kementan menargetkan untuk bisa mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor pendaging. 

Dengan pertemuan ini, diharapkan kerja sama investasi antara Indonesia dan TH Group Vietnam dapat segera terealisasi, sehingga mampu meningkatkan produksi susu dalam negeri dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Terkait peternakan sapi, sebelumnya Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mendorong para pengusaha ternak sapi di Indonesia untuk segera mendatangkan sapi indukan dari luar negeri. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan pangan bergizi nasional, terutama dalam mendukung program makan bergizi gratis yang dijalankan pemerintah.

Sudaryono, atau yang akrab disapa Mas Dar itu menegaskan bahwa untuk memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi masyarakat, peran sektor peternakan sangat penting, khususnya dalam menyediakan daging dan susu. 

“Kita ingin pengusaha mendatangkan sapi hidup untuk dibudidaya disini sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan nasional utamanya untuk pemenuhan makan bergizi gratis,” kata Mas Dar.

Mas Dar menjelaskan bahwa hampir seluruh komponen makan bergizi gratis, seperti cabai, bawang, sayur, ayam, telur, daging, dan susu, menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan).

Namun saat ini, kebutuhan nasional untuk daging sapi dan susu masih relatif kurang. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah membuka peluang investasi sebesar-besarnya di sektor peternakan sapi.

“Makan bergizi gratis dari semua menu yang kita makan selain ikan dan garam domainnya dari Kementan, mulai dari cabainya, bawangnya, sayurnya, ayamnya, telurnya termasuk daging sapi dan susu yang masih kurang. Untuk itu kita membuka ruang investasi bagi siapapun yang mau mendatangkan sapi hidup,” ujar Mas Dar.

Untuk mencapai target tersebut, Mas Dar mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan mendatangkan 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor sapi pedaging pada tahun 2025. Dalam lima tahun ke depan, target total indukan sapi yang akan diimpor mencapai sekitar 2 juta ekor, dengan 1 juta ekor di antaranya diperuntukkan sebagai sapi perah. 

Sapi indukan tersebut akan disebar ke berbagai peternak, baik skala kecil maupun besar, melalui pola kemitraan.

"Indukan sapi ini nantinya akan disalurkan ke kelompok-kelompok peternak sapi perah di seluruh Indonesia. Pemerintah tidak langsung mengimpor sapi, tetapi membuka ruang bagi investor untuk mendatangkan sapi indukan dan memperbanyak jumlahnya di dalam negeri," papar Mas Dar.

 

BERITA TERKAIT

Tribhakti Inspektama Gelar Pembukaan Pelayanan VPTI untuk Perluasan 5 Komoditas Baru

NERACA Jakarta - PT.Tribhakti Inspektama menggelar pembukaan pelayanan Verifikasi dan Penelusuran Teknis Impor (VPTI) yang merupakan penugasan dari Kementerian Perdagangan…

Perluas Pasar Produk Tekstil dan Garmen Indonesia di London

NERACA London – Indonesia berpartisipasi perdana dalam pameran The Source Fashion, sebuah platform fesyen  terkemuka di Eropa, pada 18—20 Februari…

Koperasi Diizinkan Kelola Tambang

NERACA Jakarta –Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengapresiasi pengesahan revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). Revisi ini,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tribhakti Inspektama Gelar Pembukaan Pelayanan VPTI untuk Perluasan 5 Komoditas Baru

NERACA Jakarta - PT.Tribhakti Inspektama menggelar pembukaan pelayanan Verifikasi dan Penelusuran Teknis Impor (VPTI) yang merupakan penugasan dari Kementerian Perdagangan…

Perluas Pasar Produk Tekstil dan Garmen Indonesia di London

NERACA London – Indonesia berpartisipasi perdana dalam pameran The Source Fashion, sebuah platform fesyen  terkemuka di Eropa, pada 18—20 Februari…

Koperasi Diizinkan Kelola Tambang

NERACA Jakarta –Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengapresiasi pengesahan revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). Revisi ini,…