PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di seluruh pasar sejak perdagangan sesi pertama, Selasa (18/2). Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI mengemukakan, WIKA disuspensi karena perseroan menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (SMWIKA02ACN2) dan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (WIKA02ACN2) yang jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2025. Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan.
Maka dengan mempertimbangkan hal tersebut, lanjutnya, Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di Seluruh Pasar terhitung sejak Pra-Pembukaan Perdagangan Efek tanggal 18 Februari 2025, hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan. Seperti diketahui, suspensi saham WIKA tersebut berdasarkan Surat PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) nomor SE.01.00/A.CORSEC.00069/2025 tanggal 14 Februari 2025 perihal Informasi terkait Pembayaran Obligasi dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A.
Selain itu, juga didasarkan pada surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-0674/DIR/0225 tanggal 17 Februari 2025 terkait Penundaan Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (WIKA02ACN2) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (SMWIKA02ACN2). (bani)
Danai pengembangan bisnisnya, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp400 miliar pada 2025. “Capex…
Pertimbangkan efisiensi bisnis, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengumumkan melepas 11,88% kepemilikan sahamnya di PT Moon Lion Industries Indonesia.…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan perkembangan pasar modal di Papua mengalami pertumbuhan positif dengan jumlah investor pada pertengahan April…
Danai pengembangan bisnisnya, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp400 miliar pada 2025. “Capex…
Pertimbangkan efisiensi bisnis, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengumumkan melepas 11,88% kepemilikan sahamnya di PT Moon Lion Industries Indonesia.…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan perkembangan pasar modal di Papua mengalami pertumbuhan positif dengan jumlah investor pada pertengahan April…