Laba Bersih Adira Finance Menyusut 27,64%

NERACA

Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba Rp1,41 triliun (Rp1.407 per saham)atau turun 27,64% jika dibandingkan Rp1,94 triliun (Rp1.944 per saham) pada tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Laba ADMF turun karena dipicu oleh beban operasi yang meningkat 37,08% menjadi Rp8,23 triliun, dari tahun sebelumnya Rp7,03 triliun. Seperti diketahui, beban ADMF paling besar adalah gaji dan tunjangan yakni Rp2,48 triliun, disusul beban umum dan administrasi Rp1 54 triliun, beban pembiayaan Rp1,65 triliun, serta beban bunga dan keuangan Rp1,29 triliun.

Akibat kenaikan berbagai beban di atas, emiten pembiayaan dengan aset Rp32,58 triliun pada 2024 itu mencatat penurunan laba sebelum pajak sebesar 29,13% menjadi Rp1,75 triliun pada 2024 dibanding Rp2,47 triliun pada tahun 2023. Kendati laba turun, pendapatan bersih ADMF masih tumbuh 5,06% menjadi Rp9,98 triliun pada 2024, dibanding tahun sebelumnya Rp9,51 triliun. Penyumbang terbesar pendapatan ADMF adalah pembiayaan konsumen yakni sebesar Rp6,19 triliun atau sekitar 61,97% dari total pendapatan perseroan.

Perseroan sebelumnya juga mengungkapkan penyaluran pembiayaan baru atau booking mencapai Rp 36,6 triliun sepanjang tahun 2024. Di sisi lain, Adira Finance juga mengungkapkan pengembangan strategi bisnis pada tahun 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Namun demikian, angka tersebut lebih rendah dari pencapain tahun 2023 yang sebesar Rp 41,6 triliun, berdasarkan catatan investor.id. Ditilik lebih lanjut, realisasi pembiayaan baru atau booking juga meleset dari rencana awal perusahaan yang menargetkan pertumbuhan 14% year on year (yoy). Sebab, realisasi pembiayaan baru pada 2024 tercatat menurun 12% (yoy).

Adira Finance melaporkan, dari nilai Rp 36,6 triliun, pembiayaan baru dari segmen otomotif mencakup 73%. Sementara sisanya 27% berasal dari segmen non-otomotif. Adapun pembiayaan syariah berkontribusi sebesar 21% dari total pembiayaan baru. Kendati demikian, ADMF berhasil menjaga tingkat pembiayaan bermasalah yang tercermin dari rasio non performing financing (NPF) di level 2,2%.

Ke depan atau pada 2025 ini, Adira Finance berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja. Ada sejumlah strategi yang diungkapkan, pertama, meningkatkan penetrasi pasar otomotif melalui diversifikasi produk, menyediakan program penjualan yang lebih menarik, memperkuat hubungan dengan mitra dealer, serta memperkuat kolaborasi dengan MUFG Group.

Kedua, menggali lebih lanjut potensi besar di sektor non-otomotif. Langkah ini dilakukan perusahaan salah satunya dengan mengembangkan produk bernama SolusiDana. Untuk diketahui, produk pembiayaan multiguna ini telah berkontribusi 25% terhadap pembiayaan baru Adira Finance pada tahun 2024 lalu.

Tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan baru mencapai dobel digit, atau naik 14%-16% pada tahun 2025.“Jadi kami menargetkan kenaikan pada penyaluran pembiayaan baru sekitar 14% hingga 16% pada tahun depan,” kata Chief of Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani M, seperti dikutip Kontan. (bani)

BERITA TERKAIT

PTPP Dukung Fasilitas Kesehatan Berkualitas - Targetkan Proyek RS Adhyaksa Jambi Rampung Akhir Tahun

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi memulai proyek pembangunan Rumah Sakit Adhyaksa Jambi. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan…

BTN Housingpreneur - Wadah Kreativitas dan Inovasi Bangun Eco Green Living

Para juara kompetisi BTN Housingpreneur yang telah sukses digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengungkapkan apresiasi mereka terhadap…

Terapkan Teknologi Digital - WIKA Targetkan Kinerja Proyek Naik 70% di 2025

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengembangkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional proyek secara real-time dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PTPP Dukung Fasilitas Kesehatan Berkualitas - Targetkan Proyek RS Adhyaksa Jambi Rampung Akhir Tahun

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi memulai proyek pembangunan Rumah Sakit Adhyaksa Jambi. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan…

BTN Housingpreneur - Wadah Kreativitas dan Inovasi Bangun Eco Green Living

Para juara kompetisi BTN Housingpreneur yang telah sukses digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengungkapkan apresiasi mereka terhadap…

Terapkan Teknologi Digital - WIKA Targetkan Kinerja Proyek Naik 70% di 2025

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengembangkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional proyek secara real-time dan…