NERACA
Jakarta – Emiten kimia, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mempertahankan peringkat B dalam Carbon Disclosure Project (CDP) untuk perubahan iklim. TPIA turut meraih peringkat B dalam program CDP Water Security, terkait dengan identifikasi dan mitigasi risiko air serta mengurangi konsumsi air tawar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Head of ESG & Sustainability TPIA, Andang Pungkase, seiring dengan transformasi bisnis yang pesat, pencapaian ini mendorong perseroan untuk terus berinovasi serta meningkatkan praktik keberlanjutan pada operasional perusahaan. Andang berharap raihan peringkat CDP itu dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan mendukung kinerja keuangan perseroan mendatang. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa operasional bisnis dijalankan secara bertanggungjawab dan berkelanjutan guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,”ujar Andang.
Seperti diketahui, skor CDP menjadi salah satu kriteria bagi investor global untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan. Manajemen TPIA berharap skor CDP kali ini bisa meningkatkan kepercayaan investor dan mempertahankan minat pasar dalam jangka panjang. Seperti diberitakan sebelumnya, rugi emiten Prajogo Pangestu itu makin lebar ke angka US$59,9 juta atau sekitar Rp940,14 miliar (asumsi kurs Rp15.695 per dolar AS) sampai periode 9 bulan 2024. Posisi rugi itu makin lebar dari pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$21,38 juta atau sekitar Rp335,55 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan 9 bulan 2024, TPIA mencatatkan pendapatan sebesar US$1,23 miliar, terkoreksi cukup lebar 25,9% dari posisi pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$1,66 miliar. Koreksi pendapatan itu terlihat dari turunnya kontribusi penjulan dari pasar domestik ke level US$1 miliar dan penjualan ekspor ke level US$225,24 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar US$1,2 miliar per September 2024. Dengan demikian, laba kotor yang tersisa setelah dikurangi beban itu sebesar US$27,63 juta. Beban pokok pendapatan pada periode 9 bulanan 2024 relatif lebih rendah 24,63% dari posisi periode tahun sebelumnya di level US$1,59 miliar. Lebih separuh dari nilai beban pokok pendapatan itu berasal dari pembelian bahan baku dan barang jadi dari Saudi Aramco Product Trading Company. Adapun, pembelian bahan baku dari Aramco tercatat sebesar US$589,1 juta.
Selain itu, dalam ekspansi bisnisnya, TPIA melalui anak usahanya, Chandra Daya Investasi (CDI), terus menguatkan langkah ekspansi di sektor logistik. CDI mengumumkan target ambisius untuk menambah 15 kapal baru pada tahun 2025, setelah sebelumnya mengakuisisi empat kapal pengangkut minyak, bahan kimia, dan gas bumi pada tahun ini.
Direktur Chandra Asri, Edi Riva’i, pernah bilang, akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan efisiensi operasional, meningkatkan daya saing, serta memperkuat rantai pasok global. “Sebelumnya, kebutuhan logistik kami banyak menggunakan kapal sewa. Sekarang kami memiliki kapal sendiri, sehingga pengaturan jadwal pengangkutan bahan baku dan ekspor produk petrokimia akan lebih efisien,”ujarnya.
Empat kapal yang telah diakuisisi saat ini dikelola oleh dua anak usaha CDI, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Ke depan, CDI tidak hanya fokus pada pengangkutan bahan baku untuk kebutuhan internal, tetapi juga menangkap peluang pasar dengan melayani pihak ketiga. CDI juga merencanakan diversifikasi ke bisnis manajemen pengiriman, termasuk menyediakan kru dan layanan manajemen untuk pemilik kapal lain. (bani)
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi memulai proyek pembangunan Rumah Sakit Adhyaksa Jambi. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan…
Para juara kompetisi BTN Housingpreneur yang telah sukses digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengungkapkan apresiasi mereka terhadap…
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengembangkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional proyek secara real-time dan…
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi memulai proyek pembangunan Rumah Sakit Adhyaksa Jambi. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan…
Para juara kompetisi BTN Housingpreneur yang telah sukses digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengungkapkan apresiasi mereka terhadap…
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengembangkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional proyek secara real-time dan…