NERACA
Sukabumi - Kualitas air sungai di wilayah Kota Sukabumi masih terbilang bagus. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, di akhir tahun 2024 pada 29 titik lokasi aliran sungai tergolong memenuhi baku mutu.
“Hasil pengujian yang kami lakukan untuk kualitas air, Indeks Kualitas Air (IKA) ada di 56,67. Alahnadulillah, ada peningkatan kenaikan yang cukup bagus di banding hasil pengujian pada awal tahun 2024," kata Kabid Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) pada DLH Kota Sukabumi, Tri Sari Setiati, kemarin.
Tri menyampaikan, bahwa hasil pengujian indeks kualitas air pada semester pertama di tahun 2024, nilainya 53,45, dan ada peningkatan IKA pada akhir semester tahun 2024. Dari 29 titik lokasi pengambilan sample air sungai, diakui Tri memang ada beberapa lokasi sungai yang kondisi airnya tercemar.
"Memang ada aliran sungai yang kondisi tercemar, tapi masih di kategori ringan tidak berat, kemungkinan tercemar oleh bakteri Coliform. Namun ada juga beberapa air sungai yang memenuhi nilai baku mutu," akunya.
Untuk Aliran air sungai Aliran yang tercemar ringan, lanjut Tri, berlokasi di wilayah Kecamatan Citamiang. Untuk menjaga nilai IKA di wilayah Kota Sukabumi, DLH akan melakukan peningkatan sinergitas dengan semua kalangan, baik itu masyarakat, steak holder terkait termasuk dengan media massa.
"DLH bukan Superman yang bisa menangani permasalahan sendiri butuh kerja sama semua pihak agar menjadi Supertim. Menjaga lingkungan itu tidak bisa dilakukan oleh perorangan butuh kerjasama semua pihak," ungkapnya.
Pihaknya terus berupaya untuk menjaga nilai IKA di aliran sungai agar terkendali dan bagus, mulai dari penanaman pohon di bantaran sungai, penanaman bibit ikan, kegiatan rutinitas program kali bersih, dan mensosialisasikan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
"Selain itu juga, para pelaku usaha tidak membuang limbah industri ke sungai dan masyarakat juga tidak membuang tinja ke sungai, agar kualitas air sungai terjaga dengan baik kualitasnya," pungkasnya. Arya
NERACA Bandung – Abon merupakan makanan kering yang terbuat dari daging hewan yang dikeringkan, disayat-sayat, dibumbui, dan digoreng. Umumnya berwarna…
NERACA Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Permodalan…
NERACA Mojokerto, Jawa Timur - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menyatakan pembiayaan dan pendampingan yang tepat…
NERACA Bandung – Abon merupakan makanan kering yang terbuat dari daging hewan yang dikeringkan, disayat-sayat, dibumbui, dan digoreng. Umumnya berwarna…
NERACA Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Permodalan…
NERACA Sukabumi - Kualitas air sungai di wilayah Kota Sukabumi masih terbilang bagus. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan…