Akselerasi Digital UMKM, Bukti Nyata Komitmen 100 Hari Pra-Gib

 

Oleh : Dirandra Falguni, Pengamat Ekonomi Digital  

Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam melindungi masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang progresif, terutama dalam upaya mendorong digitalisasi di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini tercermin dari berbagai program insentif dan kolaborasi lintas sektor yang bertujuan mempercepat transformasi digital, meningkatkan daya saing, dan membuka peluang ekonomi baru, utamanya selama 100 hari masa kepemimpinannya.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, baru-baru ini meninjau penerapan digitalisasi di kalangan pelaku UMKM saat mengunjungi Pasar Lama Kota Tangerang. Dalam kunjungannya, Meutya mengapresiasi tingginya adopsi sistem pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) oleh pedagang.

Menurut Meutya, adopsi teknologi seperti QRIS mampu meningkatkan omzet pedagang hingga 50–60 persen. Salah satu pedagang yang ditemui Menkomdigi mengungkapkan bahwa sebagian besar transaksi mereka kini dilakukan secara digital, membuktikan bahwa digitalisasi menjadi tulang punggung baru dalam operasional bisnis UMKM.

Selain QRIS, pemerintah juga mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurut Menkomdigi, AI adalah alat revolusioner yang dapat meningkatkan efisiensi bisnis, mulai dari pembuatan logo hingga analisis pasar.

Dalam diskusi bertajuk "UMKM Click and Grow: Berdaya Bertransformasi dengan AI," Meutya menekankan bahwa pemanfaatan AI bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Negara-negara lain yang telah mengadopsi AI terbukti mampu memproduksi barang dengan biaya lebih murah dan efisien. Hal ini menjadi tantangan bagi UMKM Indonesia untuk mengikuti arus transformasi global.

Melalui digitalisasi, kami menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, seperti yang diamanatkan oleh Presiden. Data terakhir menunjukkan, hanya 38,7 persen UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, berbagai pelatihan digital kini gencar dilakukan, melibatkan platform seperti Shopee dan TikTok untuk memperkuat keterampilan digital pelaku UMKM.

Tidak hanya pemerintah, sektor swasta juga berperan aktif dalam mendukung transformasi digital UMKM. PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), anak usaha Holding BUMN Danareksa, bekerja sama dengan Mitra Bukalapak untuk menghadirkan solusi pembayaran digital.

Direktur Komersial Jalin, Eko Dedi Rukminto, menyatakan bahwa transformasi digital melalui ekosistem yang kuat mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM. Hingga November 2024, QRIS telah mencatat 689,07 juta transaksi dengan 55,02 juta pengguna dan 35,1 juta merchant. Angka ini mencerminkan potensi besar digitalisasi UMKM untuk mendukung inklusi keuangan yang berkeadilan.

Dalam acara tahunan SPEKTA 2024 (Spesial Kumpul Akhir Tahun), Bukalapak bersama Jalin memfokuskan pemberdayaan warung, kios tradisional, dan agen individu melalui model bisnis O2O (online to offline). Acara ini bertujuan memberikan edukasi dan meningkatkan adopsi pembayaran digital di kalangan pelaku UMKM.

Selain solusi pembayaran digital, kemitraan strategis juga terjalin di sektor perangkat lunak bisnis. Accurate, penyedia perangkat lunak bisnis dan akuntansi, menjalin kerja sama dengan perusahaan SaaS asal Jepang, RAKUS Co., Ltd., untuk memperkuat digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.

Fitur-fitur yang ditawarkan Accurate, seperti manajemen penjualan, pengelolaan stok, hingga pelaporan pajak, telah membantu lebih dari 100.000 perusahaan dan 590.000 pengguna di berbagai sektor. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi adalah kunci bagi UKM untuk bertahan dan berkembang di era modern.

UMKM memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, menyumbang lebih dari 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Namun, tantangan transformasi digital masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Platform pembelajaran digital Belajarlagi bekerja sama dengan Bank Indonesia menyelenggarakan program pelatihan digital marketing untuk 200 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Program ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Bank Indonesia dalam meningkatkan daya saing, kapasitas, dan literasi digital UMKM di berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Junanto Herdiawan, juga menyampaikan apresiasinya kepada Belajarlagi yang telah mendorong UMKM untuk terus belajar dan mengadopsi teknologi terkini seperti AI dan ChatGPT, membantu UMKM agar lebih kompetitif dalam era digital.

Program ini memberikan dampak nyata dalam peningkatan kapasitas UMKM sehingga mereka dapat lebih siap bersaing secara global.

Dia menambahkan, lewat kerja sama yang berkelanjutan antara BI dan Belajarlagi, diharapkan semakin banyak UMKM yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis, memperluas jaringan pemasaran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital terus menggencarkan pelatihan, edukasi, serta penyediaan infrastruktur digital agar UMKM dapat lebih kompetitif. Dengan digitalisasi, UMKM tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas akses pasar hingga ke tingkat global.

Langkah pemerintah dalam menyiapkan paket insentif ekonomi melalui digitalisasi UMKM adalah bentuk perlindungan nyata bagi masyarakat. Digitalisasi tidak hanya mempermudah akses pasar dan meningkatkan daya saing, tetapi juga membuka peluang baru yang lebih besar bagi pelaku usaha.

Dengan dukungan ekosistem digital yang kuat, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan teknologi seperti AI, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di pasar global. Kebijakan ini layak diapresiasi sebagai salah satu langkah strategis dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional di era transformasi digital.

Melalui pendekatan ini, UMKM tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis tetapi juga pendampingan praktis dalam mengimplementasikan strategi digital marketing, optimalisasi media sosial, marketplace, dan penerapan live selling.

BERITA TERKAIT

PROGRAM 3 JUTA RUMAH: - Bahaya, Beban APBN Menanggung Subsidi Selama 20 Tahun

   Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom UPN Veteran Jakarta   Program pembangunan 3 juta rumah gratis yang dirancang pemerintah dengan…

Pemerintah Komitmen Wujudkan Indonesia Bebas Narkoba

  Oleh: Arika Putri,  Pengamat Sosial Budaya   Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat untuk…

Kelompok Pengusaha Dukung Program MBG Perkuat Ekonomi Nasional

  Oleh : Gavin Asadit, Pemerhati Sosial dan Kemasyarakatan     Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada…

BERITA LAINNYA DI Opini

Akselerasi Digital UMKM, Bukti Nyata Komitmen 100 Hari Pra-Gib

  Oleh : Dirandra Falguni, Pengamat Ekonomi Digital   Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran terus menunjukkan komitmen kuatnya…

PROGRAM 3 JUTA RUMAH: - Bahaya, Beban APBN Menanggung Subsidi Selama 20 Tahun

   Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom UPN Veteran Jakarta   Program pembangunan 3 juta rumah gratis yang dirancang pemerintah dengan…

Pemerintah Komitmen Wujudkan Indonesia Bebas Narkoba

  Oleh: Arika Putri,  Pengamat Sosial Budaya   Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat untuk…