Aset Kripto Berbasis Emas GIDR Dinilai Perluas Pilihan Aset Digital Bagi Para Investor

Neraca, GudangKripto, platform jual beli aset kripto (crypto exchange) yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), mengumumkan dimulainya private sale untuk token Gold Indonesia Republic (GIDR).

GIDR adalah stablecoin berbasis emas pertama di Indonesia, yang memadukan stabilitas harga emas dengan efisiensi teknologi blockchain. Token ini diterbitkan oleh Blocktogo, sebuah perusahaan konsultan dan pengembang blockchain yang berfokus pada digitalisasi real world asset (RWA).

Chief Product Officer GudangKripto, Donny Swandono mengatakan, kehadiran GIDR di platform GudangKripto akan memperluas pilihan aset digital bagi para investor.

“Sebagai stablecoin berbasis emas, GIDR menghadirkan opsi investasi yang lebih stabil, cocok untuk melengkapi portofolio di pasar kripto yang cenderung berfluktuasi tinggi,” kata dia dalam acara Sosialisasi dan Penjualan Publik Perdana GIDR, di Jakarta, Rabu (22/1).

GIDR hadir melalui kerja sama Blocktogo dengan berbagai pihak, termasuk penggunaan layanan jasa titipan emas korporasi dari PT Pegadaian untuk menitipkan emas fisik. Adapun 1 GIDR merepresentasikan 1 gram emas fisik yang dibeli dari Galeri24, anak usaha Pegadaian, dan disimpan di fasilitas penitipan emas Pegadaian.

"Dengan cara ini, kami memastikan kepercayaan pasar dan perlindungan konsumen tetap terjaga,” jelas CEO Blocktogo, Muhammad Yafi.

Selain menjadi instrumen digital yang stabil, kata Yafi, GIDR juga memungkinkan pemegang token untuk menukarkannya dengan emas fisik dengan syarat dan ketentuan tertentu.

“Kami berharap GIDR dapat menjadi solusi investasi terpercaya yang tahan terhadap inflasi, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang aktif di pasar aset kripto,” tambah Yafi.

Berdasarkan data BAPPEBTI, pasar kripto di Indonesia terus berkembang dengan jumlah investor yang meningkat dari sekitar 12 juta pada 2021 menjadi lebih dari 21 juta pada 2024. Di mana, volume perdagangan kripto di Indonesia mencapai Rp 450 triliun pada 2024.

"Private sale ini dimulai dengan melepas 1.500 GIDR. Jika permintaan pasar melampaui jumlah ini, Blocktogo siap menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan,” ungkap Donny. “Kami optimis GIDR mampu meraih pangsa pasar yang signifikan dalam ekosistem kripto," tutupnya.

BERITA TERKAIT

Wujudkan Cita-Cita Menuju Indonesia Emas, MIND ID Perkuat Hilirisasi dan Industrialisasi

Neraca, Hilirisasi dan industrialisasi di sektor mineral dan batu bara merupakan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan…

Volume Transaksi MADINA Bank Muamalat Tembus Rp55 Triliun

Head of Global Market PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Moh. Madina Hendrik Soe'oed (tengah) dan Sekretaris Perusahaan PT Bank Muamalat…

Silaturahmi Nasional Lembaga Kemanusiaan, BAZNAS RI Komitmen Bangun Kembali Gaza

Neraca, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berkomitmen untuk membangun kembali Jalur Gaza, Palestina setelah tercapainya gencatan senjata antara pejuang…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

Wujudkan Cita-Cita Menuju Indonesia Emas, MIND ID Perkuat Hilirisasi dan Industrialisasi

Neraca, Hilirisasi dan industrialisasi di sektor mineral dan batu bara merupakan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan…

Volume Transaksi MADINA Bank Muamalat Tembus Rp55 Triliun

Head of Global Market PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Moh. Madina Hendrik Soe'oed (tengah) dan Sekretaris Perusahaan PT Bank Muamalat…

Aset Kripto Berbasis Emas GIDR Dinilai Perluas Pilihan Aset Digital Bagi Para Investor

Neraca, GudangKripto, platform jual beli aset kripto (crypto exchange) yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), mengumumkan dimulainya…