Memasuki Era Baru RPJPN 2025-2045, SCG Pacu Inovasi Energi Terbarukan

NERACA

Sukabumi - Dalam 20 tahun ke depan, bumi akan menghadapi Triple Planetary Crisis—tiga tantangan lingkungan besar, yang mencakup perubahan iklim, polusi dan pencemaran, serta degradasi keanekaragaman hayati. Fenomena ini merupakan ancaman global yang dapat memengaruhi ekosistem dan kesejahteraan manusia di seluruh dunia.

Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian PPN/Bappenas menyusun Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045, yang mencakup kebijakan penerapan ekonomi hijau sebagai bagian dari transformasi ekonomi, dengan tujuan mendukung daya dukung dan daya tampung lingkungan agar tetap berkelanjutan.

Dalam undang-undang ini, kebijakan ekonomi hijau diarahkan pada pelaksanaan pembangunan rendah karbon, yang mencakup optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan sebagai salah satu objektif utamanya. Transformasi untuk menggunakan energi terbarukan sangat penting, karena Indonesia masih bergantung pada fosil. Sebagai negara dengan letak geografis yang beragam, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembankan energi terbarukan. Pada saat ESG Symposium 2024 Indonesia yang diadakan pada 19 November 2024 lalu.

Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi menegaskan, bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 13,846 terawatt (TW) yang dapat digunakan sebagai energi untuk berbagai jenis aktivitas industri. Namun, Indonesia baru menggunakan 0,3% dari total potensi tersebut untuk sektor ketenagalistrikan.

Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, menjelaskan, SCG, selaku pemimpin bisnis regional yang berkomitmen terhadap keberlanjutan, terus mengakselerasi pengadaan inovasi energi terbarukan di seluruh lini bisnisnya. Upaya pemerintah Indonesia dalam optimalisasi energi terbarukan sejalan dengan visi SCG.  Berlandaskan dengan strategi Inclusive Green Growth (Pertumbuhan Hijau yang Inklusif), pihaknya terpacu untuk mewujudkan visi tersebut melalui penerapan teknologi energi bersih, yang mengintegrasikan berbagai alternatif untuk mendukung efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon guna menekan biaya, mempercepat inovasi hijau, serta memperluas bisnis ke ketinggian yang baru.

"Dengan membawa pedoman ini saat memasuki era RPJPN 2025-2045, kami yakin bahwa SCG dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi baru terbarukan (EBT), dengan teknologi yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang ada di Indonesia," ucap Warit, melalui siaran pers yang diterima Neraca, Jumat (17/1).

Warit mengaku, salah satu inovasi energi terbarukan dari SCG berasal dari anak perusahaannya, PT Semen Jawa, yang telah menerapkan berbagai teknologi energi terbarukan, serta merancang inisiatif untuk mendukung konsep green growth yang menjadi komitmen perusahaan. Salah satu terobosan utama dalam energi terbarukan adalah pengadaan panel surya atau atap berbasis tenaga surya. Dengan kapasitas sebesar 1.410 kWp, teknologi energi alternatif ini mampu menyuplai 2% dari total kebutuhan listrik di pabrik PT Semen Jawa yang berlokasi di Sukabumi. Selain itu, teknologi Alternative Fuel and Alternative Raw Material (AF/AR) juga diterapkan untuk memanfaatkan limbah industri sebagai sumber energi dan bahan baku alternatif.

"Teknologi ini telah berhasil mengoptimalkan penggunaan 5.000 ton bahan alternatif, termasuk sekam padi, serbuk kayu, dan potongan kayu, sebagai sumber energi alternatif. Bahan bakar tersebut menyumbang hingga 20% dari total penggunaan bahan bakar, memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung kebutuhan energi operasional pabrik secara berkelanjutan," jelasnya.

Dalam rangka mendukung transisi menuju energi alternatif di pasar Indonesia, sambung Warit, SCG berencana menghadirkan SCG Cleanergy pada tahun 2025 nanti. SCG Cleanergy merupakan investor dan pengembang energi bersih terkemuka yang berfokus pada tenaga surya dan angin, dengan kapasitas operasional dan pipeline yang melebihi 500 MW di Thailand. Memasuki Indonesia, SCG Cleanergy hadir untuk menyediakan solusi energi terbarukan yang memanfaatkan potensi besar Indonesia dalam energi baru dan terbarukan (EBT). 

Salah satu inovasi unggulannya adalah, Rondo Heat Battery (RHB) yang dikembangkan bersama Rondo Energy. Teknologi ini mengubah energi surya dan angin yang bersifat intermitten menjadi panas yang berkelanjutan, konsisten, dan bebas karbon untuk kebutuhan industri.

"Melalui solusi-solusi energi terbarukan ini, SCG berharap dapat menjadi penyedia layanan energi terbarukan terpercaya, yang menghadirkan layanan terintegrasikan yang berkualitas tinggi dengan teknologi hijau yang inovatif guna mendukung transisi energi, sekaligus memaksimalkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia," katanya.

Seluruh inovasi energi terbarukan yang dihadirkan oleh SCG di Indonesia, lanjutnya, didasarkan pada prinsip bisnis ESG 4 Plus yang berkomitmen terhadap empat pilar utama. Yakni, mencapai Nol Bersih Emisi per Tahun 2050 (Set Net Zero), mewujudkan Industri Hijau (Go Green), menekan Kesenjangan Sosial (Reduce Inequality), dan merangkul Kolaborasi (Embrace Collaboration), dengan keadilan dan transparansi sebagai landasan di setiap operasinya.

Sebagai salah satu pilar utama, Set Net Zero menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan melalui langkah-langkah strategis, untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050. Dengan mengintegrasikan prinsip ESG 4 Plus, SCG Indonesia memastikan bahwa setiap inovasi energi terbarukan tidak hanya berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan, tetapi juga menghadirkan terobosan baru di sektor energi bersih.

"Kami akan terus berinovasi dan menghadirkan solusi energi terbarukan untuk mendukung transisi energi di Indonesia, guna menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami juga berkomitmen untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia dalam menerapkan sistem ekonomi hijau, sejalan dengan penerapan RPJPN 2025-2045, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," pungkas Warit. Arya

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Guru Besar FHUI Soroti Kebijakan Israel Bersifat Dendam Pribadi Kepada Palestina

NERACA Jakarta - Guru Besar FHUI Prof. Hikmahanto Juwana menyoroti kebijakan Israel, yang digerakkan oleh “dendam pribadi” terhadap kelompok Hamas,…

Wamen UMKM: Peran PNM Penting Tekan Potensi Kemiskinan di Sulsel

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menilai bahwa peran dari PT Permodalan…

DLH Kota Sukabumi Tuntaskan 13 Pengaduan Pencemaran Lingkungan - Di Tahun 2024

NERACA Sukabumi - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, sudah melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap 41 pelaku usaha yang telah…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Guru Besar FHUI Soroti Kebijakan Israel Bersifat Dendam Pribadi Kepada Palestina

NERACA Jakarta - Guru Besar FHUI Prof. Hikmahanto Juwana menyoroti kebijakan Israel, yang digerakkan oleh “dendam pribadi” terhadap kelompok Hamas,…

Wamen UMKM: Peran PNM Penting Tekan Potensi Kemiskinan di Sulsel

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menilai bahwa peran dari PT Permodalan…

DLH Kota Sukabumi Tuntaskan 13 Pengaduan Pencemaran Lingkungan - Di Tahun 2024

NERACA Sukabumi - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, sudah melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap 41 pelaku usaha yang telah…