NERACA
Sukabumi - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Sukabumi. Dalam kunjungannya, bey didampingi oleh unsur Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah SMP Negeri 12 Kota Sukabumi. Di sana, Bey memastikan bahwa pemberian MBG telah dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Selanjutnya, rombongan melanjutkan kunjungan ke SMA Negeri 5 Kota Sukabumi untuk melakukan pengecekan serupa.
"Hari ini saya di Kota Sukabumi, saya memantau langsung makan bergizi gratis yang diberikan kepada 3.025 siswa se-Kota Sukabumi. Dari pengamatan saya, anak-anak terlihat senang, dan SMAN 5 ini merupakan hari pertama pelaksanaan MBG," ujar Bey, dalam kunjunganya, Rabu (8/1).
Dalam kunjunganya juga, Bey mengamati makanan dan cara penyajian yang dianggap telah memenuhi standar. Kemudian, melakukan interaksi langsung dengan para siswa penerima manfaat program tersebut. Berdasarkan keterangan yang diterimanya, siswa-siswa tersebut mengaku merasa senang dengan adanya program MBG ini.
"Di SMAN 5 ini ada inovasi yang menarik. Sisa makanan siswa yang tidak habis nantinya dipisahkan dan dimanfaatkan untuk makanan ternak," katanya.
Ia juga menjelaskan, bahwa makanan yang disajikan telah dirancang oleh ahli gizi, dengan menu seperti ayam kecap, sayuran, buah, dan susu.“Setelah saya lihat, cara penyajiannya sudah cukup baik. Menu yang disajikan tadi, seperti nasi, ayam kecap, sayuran, dan buah, sudah memenuhi standar gizi. Untuk target MBG di seluruh Jawa Barat, saat ini masih bertahap. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan Rp1 triliun, namun pelaksanaannya masih menunggu arahan terkait kerja sama," jelasnya.
Di tingkat kota, Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji juga berkomitmen untuk mendukung penuh program ini.
"Saat ini kita menyesuaikan, mudah-mudahan anggaran dari provinsi segera turun. Peran kabupaten/kota diarahkan, termasuk pendataan sasaran dan jumlahnya, serta infrastruktur,” ujar Kusmana.
Ia melanjutkan, DKP3 juga harus menyiapkan bahan pokoknya, karena saat ini ditunjuk oleh BGN. Pemkot Sukabumi juga harus menyiapkan dapur karena satu dapur diperkirakan mengolah sekitar 3000-3500 porsi."Mudah-mudahan di Kota Sukabumi cukup satu dapur untuk satu kecamatan," jelasnya.
Kusmana menekankan, pentingnya pengawasan yang melibatkan BGN dan Dinas Kesehatan."Kita tetap berkoordinasi dengan BGN, ada beberapa yang perlu disinergikan agar tepat sasaran. Nanti ada ahli gizi dari BGN. Kita berharap secepatnya. Mudah-mudahan program MBG untuk minggu depan diselenggarakan di Kecamatan Citamiang," tambahnya.
Saat ini, jumlah porsi makanan bergizi yang telah disalurkan mencapai 3025 untuk siswa SMP Negeri 12 dan SMA Negeri 5 Kota Sukabumi. Namun, untuk ibu hamil, program ini masih menunggu petunjuk teknis lebih lanjut.
Sementara itu terkait dengan anggaran, APBD Kota Sukabumi mengalokasi anggaran untuk program ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar hingga 3 miliar, tetapi sebagian besar anggaran diharapkan berasal dari provinsi."Mudah-mudahan tidak menggunakan anggaran kita," pungkas Kusmana. Arya
NERACA Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) resmi mengumumkan keputusan strategis untuk melepas unit bisnis es krim senilai Rp…
NERACA Sukabumi – Diraihnya penghargaan APBD Award 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)…
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjelaskan kriteria UMKM yang masuk dalam daftar hapus…
NERACA Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) resmi mengumumkan keputusan strategis untuk melepas unit bisnis es krim senilai Rp…
NERACA Sukabumi – Diraihnya penghargaan APBD Award 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)…
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjelaskan kriteria UMKM yang masuk dalam daftar hapus…