Hilirisasi dan Penguatan UMKM: Langkah Strategis Percepat Pemerataan Ekonomi Nasional

NERACA

Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan momen krusial bagi perekonomian Indonesia. Menurutnya, program hilirisasi mampu memperbaiki keseimbangan neraca perdagangan dan menciptakan struktur ekonomi yang lebih tahan terhadap guncangan global.

“Hilirisasi bukan hanya soal meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga tentang membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Dengan mengolah sumber daya di dalam negeri, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus memperluas pasar ekspor,” ujar Shinta.

Salah satu contoh hilirisasi yang berpengaruh pada pembangunan ekonomi adalah di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bersamaan dengan penguatan UMKM, pemerintah mengambil langkah strategis ini dalam memperkuat fondasi ekonomi Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut, Shinta menyoroti pentingnya penguatan UMKM yang menyumbang 61,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja lokal. Ia menekankan perlunya pendekatan pentahelix yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media, untuk mendukung keberlanjutan sektor ini.

“Agenda penguatan UMKM harus dilakukan secara konsisten dan terarah. Dengan kolaborasi yang baik, UMKM dapat bertransformasi menjadi aktor ekonomi yang lebih kompetitif,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Paramadina, Handi Risza, juga menggarisbawahi pentingnya program hilirisasi sebagai magnet investasi. Menurutnya, implementasi program ini telah mendorong peningkatan investasi di sektor sekunder, terutama di kawasan Indonesia Timur.

“Investasi dalam bidang hilirisasi terus mengalami peningkatan. Wilayah seperti Sulawesi Tengah dan Maluku Utara menjadi contoh nyata bagaimana hilirisasi menarik investasi dan menciptakan dampak ekonomi yang signifikan,” ujar Handi.

Handi optimistis bahwa strategi ini tidak hanya memperkuat sektor industri, tetapi juga menciptakan efek berganda berupa pembukaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur di daerah.

Sementara itu, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, menekankan pentingnya mentalitas entrepreneurship bagi pelaku UMKM, khususnya nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Program ini telah membantu pelaku usaha mikro, terutama di sektor pangan, untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan naik kelas.

“Usaha mikro dengan semangat juang makro memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, mereka perlu didukung dengan pelatihan dan pemberdayaan agar mampu keluar dari zona subsisten,” jelas Arief.

Arief juga menyebutkan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen Menteri BUMN dalam mengembangkan UMKM dan visi besar Presiden melalui Asta Cita untuk pemerataan ekonomi berbasis desa dan akar rumput. “Kami terus mendukung tujuan ini sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Terkait UMKM, Menteri  Perdagangan, Budi Santoso diajak para pelaku (usaha mikro kecil dan menengah) UMKM, khususnya di Kota Bandung, untuk memanfaatkan program peningkatan ekspor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Budi pun berharap, program tersebut menjadi pendorong bagi UMKM untuk menjadi eksportir dan menyasar pasar global.

Budi menekankan pentingnya membuka akses pasar bagi UMKM. Menurutnya, kerja sama dengan  perwakilan perdagangan RI dan agregator di luar negeri dapat memperluas peluang pelaku usaha Indonesia untuk masuk pasar ekspor dengan cara mengikut sertakan pada setiap ajang pameran internasional.

Pelaku UMKM untuk bergabung dalam salah satu program Kemendag, yakni UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini adalah pendampingan UMKM   untuk meningkatkan kapasitas produk serta pemasarannya.  

UMKM BISA Ekspor juga menawarkan fasilitas pelatihan sehingga UMKM peserta mampu beradaptasi  dalam menghadapi tantangan pasar global.

"Kemendag terus mendukung usaha-usaha dan industri kita dengan berbagai cara agar mereka dapat terus meningkatkan kemampuan ekspor. Namun demikian, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah peningkatan daya saing," tegas Budi.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peran UMKM sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia. Saat ini,  jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99 persen dari total keseluruhan unit usaha di Indonesia.

“UMKM merupakan critical engine atau penggerak utama perekonomian Indonesia dengan jumlahnya  yang mencapai 99 persen dari total keseluruhan unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM juga berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyumbangkan  97 persen lapangan pekerjaan. Tidak hanya itu, UMKM juga berperan sebesar 15,65 persen terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia,” ujar Roro.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Industri Penerima Gas Murah Akan Dipangkas

NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sedang membahas kemungkinan pemangkasan jumlah penerima harga…

Kementerian UMKM Bersama YDBA Replikasi Model Pembinaan UMKM Masuk Rantai Pasok

Kementerian UMKM Bersama YDBA Replikasi Model Pembinaan UMKM Masuk Rantai Pasok Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)…

APKASINDO Dukung Presiden Prabowo Kawal Komoditas Sawit di Indonesia

NERACA Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan sebanyak…

BERITA LAINNYA DI Industri

Industri Penerima Gas Murah Akan Dipangkas

NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sedang membahas kemungkinan pemangkasan jumlah penerima harga…

Hilirisasi dan Penguatan UMKM: Langkah Strategis Percepat Pemerataan Ekonomi Nasional

NERACA Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan momen krusial bagi perekonomian…

Kementerian UMKM Bersama YDBA Replikasi Model Pembinaan UMKM Masuk Rantai Pasok

Kementerian UMKM Bersama YDBA Replikasi Model Pembinaan UMKM Masuk Rantai Pasok Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)…