Lewat Inbreng Aset Rp418 Miliar - Garuda Indonesia Serap Rights Issue Anak Usaha

NERACA

Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha,  PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah menebus pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue anak usahanya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) melalui penyertaan modal non-tunai (inbreng) berupa aset tetap sebesar Rp418 miliar.

Dalam siaran persnsya di Jakarta, kemarin disebutkan, GIAA melaporkan transaksi afiliasi, di mana perseroan telah turut serta dalam aksi right issue anak usahanya GMFI melalui setoran inbreng berupa aset dan bangunan pada 30 Desember 2024. Sederet aset dan bangunan yang disetor antara lain bangunan hanggar I dan annex I, bangunan hanggar II dan annex II, bangunan hanggar 3 dan annex 3 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, serta fasilitas pendukung berupa bangunan-bangunan penunjang lainnya, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar dan mesin pelengkap bangunan.

Adapun, nilai transaksi inbreng aset itu mencapai Rp418,28 miliar. Dimana kompensasi yang berhak diterima oleh GIAA sebanyak 9.093.245.600 lembar saham seri B GMFI, masing-masing saham berharga Rp25. Sebagaimana diketahui, pada akhir tahun lalu GMFI telah menjalankan aksi right issue sebanyak 10,2 miliar lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp25 setiap saham.

Sementara, salah satu skema right issue yang dijalankan oleh GMFI yakni lewat inbreng dari induk usahanya GIAA. Mengacu prospektusnya, manfaat dari inbreng aset GIAA itu di antaranya GMFI akan mengalami perbaikan kondisi ekuitas melalui peningkatan aset tetap. Kemudian, GMFI dinilai akan lebih fleksibel dalam penggunaan, perbaikan, dan pengelolaan aset yang terkait dengan kegiatan usaha dan pendukungnya.

GMFI juga dinilai dapat melakukan optimalisasi aset yang mendukung pengembangan kegiatan usaha. Selain itu, terdapat potensi penambahan dana dari penerbitan saham yang dapat digunakan untuk penambahan modal kerja (working capital). "Dengan diperolehnya aset inbreng, perseroan [GMFI] akan memiliki fleksibilitas yang lebih baik dalam penggunaan, perbaikan, dan pengelolaan aset terkait kegiatan usaha dan pendukungnya," tulis Manajemen GMFI dalam prospektus right issue.

Bagi GIAA, setoran inbreng dinilai mampu mendukung program perbaikan posisi ekuitas, melakukan optimalisasi aset non produktif menjadi aset produktif, serta pengurangan biaya depresiasi yang harus ditanggung GIAA atas aset GIAA. Dalam mendorong pertumbuhan bisnisnya, Garuda Indonesia akan menambah 20 pesawat baru sepanjang tahun 2025. Penambahan maskapai tersebut akan didominasi pesawat buatan Boeing.

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi pernah bilang, tahun ini Garuda Indonesia akan menambah total sekitar 20 pesawat baru. "Komposisinya sekitar 15-16 pesawat dari Boeing, sisanya Airbus,"ujarnya.

Dia melanjutkan, penambahan pesawat tersebut berupa pesawat berjenis wide body dan narrow body. Adapun tambahan pesawat tersebut belum memperhitungkan rencana penambahan pesawat Citilink. Sebagai informasi, sampai akhir September 2024, GIAA tercatat mengoperasikan sebanyak 61 pesawat. Jumlah ini naik dari tahun 2023 yang sebanyak 58 pesawat.

BERITA TERKAIT

Perlindungan di Pasar Modal - OJK Jatuhkan Denda Administratif Rp3,3 Miliar

Dibalik pertumbuhan industri pasar modal, rupanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencatat beberapa perusahaan tercatat yang melanggar aturan. Alhasil, lembaga…

E Aminudin Aziz Dilantik Jadi Kepala Perpusnas

E. Aminudin Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan…

BSDE Bayar Bunga Obligasi dan Sukuk Seri A dan B

NERACA Jakarta -Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor di pasar, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Perlindungan di Pasar Modal - OJK Jatuhkan Denda Administratif Rp3,3 Miliar

Dibalik pertumbuhan industri pasar modal, rupanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencatat beberapa perusahaan tercatat yang melanggar aturan. Alhasil, lembaga…

E Aminudin Aziz Dilantik Jadi Kepala Perpusnas

E. Aminudin Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan…

BSDE Bayar Bunga Obligasi dan Sukuk Seri A dan B

NERACA Jakarta -Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor di pasar, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)…