NERACA
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar bursa pekan pertama di tahun 2025 tumbuh sebesar 1,48% menjadi Rp12.445 triliun dari Rp12.264 triliun pada sepekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Sedangkan,rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 8,45% menjadi Rp9,74 triliun dari Rp10,64 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 12,40% menjadi 21,38 miliar lembar saham dari 24,40 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp571,38 miliar dan investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp817,08 miliar sepanjang tahun 2025. BEI menyebutkan, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 6,08% menjadi 1,03 juta kali transaksi dari 970 ribu kali transaksi pada pekan lalu. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini mengalami peningkatan sebesar 1,82% menjadi berada pada level 7.164,429 dari 7.036,571 pada pekan lalu.
IHSG pada perdagangan Jum’at (3/1) akhir pekan kemarin ditutup menguat 1,23 poin atau 0,02% ke posisi 7.164,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,57 poin atau 0,07% ke posisi 837,78."Investor mulai bersiap untuk menerapkan strategi alokasi aset untuk tahun ini setelah menghadapi guncangan di akhir tahun 2024," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya.
Dari regional, kemarin Kementerian Perdagangan China memasukkan 28 perusahaan Amerika Serikat (AS), termasuk General Dynamics dalam daftar pengawasan ekspor untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasional. China juga menambahkan pembatasan ekspor pada teknologi yang digunakan dalam pembuatan komponen baterai dan pengolahan mineral penting, seperti lithium dan galium.
Pelaku pasar terus memantau ketidakpastian politik di Korea Selatan, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal menahan Presiden Yoon Suk Yeol yang telah dimakzulkan. Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,50%, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik sebesar 0,96% dan 0,56%.
Sedangkan, tujuh sektor turun yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus sebesar 0,83%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor industri yang masing- masing turun sebesar 0,79% dan 0,68%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DART, MPXL, SEMA, SAPX dan SMGA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MTFN, PTIS, INET, ANDI dan INPS. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 994.700 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,02 miliar lembar saham senilai Rp7,80 triliun. Sebanyak 272 saham naik 355 saham menurun, dan 320 tidak bergerak nilainya.
Dibalik pertumbuhan industri pasar modal, rupanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencatat beberapa perusahaan tercatat yang melanggar aturan. Alhasil, lembaga…
E. Aminudin Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan…
NERACA Jakarta -Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor di pasar, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)…
Dibalik pertumbuhan industri pasar modal, rupanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencatat beberapa perusahaan tercatat yang melanggar aturan. Alhasil, lembaga…
E. Aminudin Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan…
NERACA Jakarta -Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor di pasar, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)…