NERACA
Jakarta - PT Hero Global Investment Tbk (HGII), memasang harga penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering) sebesar Rp200 per unit. Dari IPO tersebut, emiten yang menjalankan aktivitas perusahaan holding di bidang energi baru terbarukan itu berhasil mendapatkan tambahan dana sebesar Rp260 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, penawaran umum 1,3 miliar saham HGII bernominal Rp25 per unit ke publik dimulai pada hari ini, Jumat 3 Januari 2025 sampai dengan 7 Januari 2025. Penjatahan, dan distribusi saham HGII secara elektronik dilakukan pada 7 dan 8 Januari 2025. Sedangkan pencatatan saham Hero Global Investment (HGII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
Jumlah saham yang ditawarkan HGII tersebut mencapai 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek tersebut adalah PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT UOB Kay Hian Sekuritas. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emis,sebesar 66% akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan oleh SSE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Sebesar 31% akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan setoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan oleh MHE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja. Adapun sebesar 3% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama grup perseroan untuk pembayaran biaya operasional perseroan, termasuk dan tidak terbatas untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek EBT tenaga air maupun EBT lainnya (seperti biomassa, biogas maupun surya).
Sebelumnya, PT Hero Global Investment Tbk resmi menjalin kemitraan strategis dengan Shikoku Electric Power Company, Inc. (Yonden), perusahaan energi Jepang yang tercatat di Tokyo Stock Exchange. Yonden, melalui anak usahanya SEP International Netherlands B.V. (SEPI), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan pemegang saham pengendali HGII pada 8 November 2024.
SEPI akan membeli 25% saham HGII paling lambat sebulan setelah perusahaan tersebut mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah transaksi, pemegang saham pengendali akan tetap memegang kendali dengan 55% saham. Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto pernah bilang, kolaborasi ini sejalan dengan tujuan nasional mencapai net zero emission pada 2060. “Kolaborasi dengan Yonden memberikan peluang besar bagi HGII mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Sejalan dengan tujuan nasional untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan,”ujarnya.
Dibalik pertumbuhan industri pasar modal, rupanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencatat beberapa perusahaan tercatat yang melanggar aturan. Alhasil, lembaga…
E. Aminudin Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan…
NERACA Jakarta -Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor di pasar, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)…
Dibalik pertumbuhan industri pasar modal, rupanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencatat beberapa perusahaan tercatat yang melanggar aturan. Alhasil, lembaga…
E. Aminudin Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan…
NERACA Jakarta -Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor di pasar, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)…