NERACA
Jakarta - Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan, pihaknya menargetkan jumlah aset meningkat menembus Rp500 triliun pada tahun ini. Ia mengatakan, saat ini aset perseroan telah mencapai Rp470 triliun, terutama berkat dukungan dari implementasi program Satu Juta Rumah di bawah pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Ia pun berharap kinerja perseroan semakin meningkat dengan adanya Program 3 Juta Rumah yang kini tengah digencarkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Saat ini BTN mencatat ada 632 ribu unit (rumah) di management stock per hari ini. Semoga angka ini bisa membantu pemerintah untuk merealisasikan Program 3 Juta Rumah,” ujar Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Jumat (3/1).
Selain peningkatan aset, ia menyampaikan bahwa pihaknya juga menargetkan peningkatan proporsi dana murah (current account saving account/CASA) menjadi lebih dari 54 persen dengan menggenjot perolehan dana ritel melalui berbagai upaya, salah satunya transformasi digital.
Perseroan telah melakukan transformasi mobile banking app menjadi Bale by BTN dan kini berencana memperbanyak perubahan terhadap kantor cabang menjadi digital branch yang akan meningkatkan efisiensi dan memodernisasi proses bisnis. Pihaknya juga berupaya untuk memperkuat sarana pendanaan yang berkelanjutan (engine for sustainable funding), mengingat pendanaan menjadi fokus industri perbankan saat ini di tengah ketatnya dan mahalnya likuiditas akibat persaingan yang tinggi.
Nixon mengatakan bahwa biaya dana (cost of fund) BTN merupakan yang paling tinggi di antara bank-bank milik negara lainnya. Pihaknya pun berupaya untuk mengurangi biaya dana tersebut, namun masih belum maksimal. “Jadi banyak inisiatif yang akan kita lakukan di banyak area, seperti digitalisasi, services, dan funding,” katanya.
Pihaknya pun menetapkan visi baru pada periode 2025-2029 untuk menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”. Melalui visi baru tersebut, BTN berupaya untuk memperkuat layanan di luar KPR. “Jadi ada rumah, ada keluarga, tapi tidak cuma soal KPR. Tapi bagaimana mereka (nasabah) bayar listrik, bayar air, bayar sekolah juga di BTN. Setelah rumah terbentuk, kita melayani semua yang dibutuhkan oleh keluarga,” kata Nixon.
Ekosistem Perumahan
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengarahkan BTN untuk membangun ekosistem penyediaan dan pembiayaan perumahan bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) serta BUMN lainnya, seperti KAI dan InJourney. “Jadi, ekosistem bertemu dengan ekosistem, kita (BTN) tidak selalu jadi front end, apakah dengan BPD, KAI, atau start up, itu bisa mempercepat (pengembangan ekosistem perumahan),” ucap Erick.
Ia mengatakan bahwa BPD dengan basis nasabah Aparatur Sipil Negara (ASN) berpotensi untuk dilibatkan dalam ekosistem tersebut karena tidak hanya memberikan pelayanan pengelolaan gaji (payroll) dan pembayaran sekolah anak, tapi juga pembiayaan kepemilikan rumah melalui KPR. “Bisa bekerja sama dengan bank-bank daerah, seperti di Solo dan Banten, kita (BTN) coba bisa back up (layanan pembiayaan KPR dari BPD), sebagai bank (BUMN) kita tidak bisa berdiri sebagai menara gading tapi juga perlu menjadi agregator,” katanya.
Sementara kerja sama pengembangan ekosistem hunian dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) dapat dilakukan melalui anak usahanya, PT KA Properti Manajemen (KAI Properti). Sedangkan kolaborasi dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (InJourney) terkait dengan penyediaan solusi perumahan bagi pekerja di kawasan bandara. Erick berharap upaya tersebut dapat menjadikan BTN sebagai megabank atau bank raksasa, baik di sektor perumahan maupun sektor lainnya, sesuai visi baru perseroan pada periode 2025-2029 untuk menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mendorong BTN untuk berfokus pada tiga prioritas utama strategi bisnis perseroan ke depan, yakni mengembangkan ekosistem, membangun kepercayaan, dan memberikan solusi. “Saya harap BTN tidak berpuas diri, kalau bisa BTN menjadi megabank, yang bisa memberikan solusi perumahan dan ekosistemnya, saya rasa itu akan jadi proposisi yang menarik di masyarakat, jangan lelah bertransformasi karena transformasi tidak ada akhirnya,” kata Erick Thohir.
NERACA Jakarta – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah masih mendapatkan tekanan dari dolar…
NERACA Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mencatat telah menyalurkan dana bergulir…
NERACA Jakarta – Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menyampaikan bahwa kredit kendaraan, kredit multiguna, dan KPR…
NERACA Jakarta – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah masih mendapatkan tekanan dari dolar…
NERACA Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mencatat telah menyalurkan dana bergulir…
NERACA Jakarta – Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menyampaikan bahwa kredit kendaraan, kredit multiguna, dan KPR…