Pajak Kripto Dinilai Bangun Ekosistem Kompetitif

 

NERACA

Jakarta – Chief Marketing Office (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal mengatakan kebijakan perpajakan kripto di Indonesia membangun ekosistem yang sehat dan kompetitif. “Kebijakan ini bukan sekadar tentang meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga membangun ekosistem yang sehat dan kompetitif,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (23/12).

Berdasarkan laporan Tiger Research kebijakan perpajakan kripto di Asia, termasuk Indonesia, disebutkan bahwa perpajakan memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan pasar dan aliran modal.

Beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, dan Malaysia disebut menggunakan kebijakan bebas pajak untuk menarik investasi global, sementara negara-negara seperti Jepang dan Thailand menerapkan pajak progresif untuk redistribusi kekayaan.

Di sisi lain, India menggunakan pajak tetap untuk efisiensi administratif, sedangkan Indonesia menerapkan pajak berbasis transaksi untuk transparansi pasar. Adapun Korea Selatan mengambil pendekatan transisi dengan menunda penerapan pajak untuk mengamati tren global.

Dalam laporan tersebut, dipaparkan perbedaan pandangan antara pemerintah dengan mengenai aset digital. Pemerintah cenderung memandang pajak sebagai sumber pendapatan baru, sedangkan investor khawatir kebijakan pajak yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan pasar dan mendorong pelarian modal. Menurut Wan Iqbal, kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku industri merupakan upaya penting yang harus dilakukan.

“Kita perlu menciptakan kebijakan yang tidak hanya menarik investor, tetapi juga melindungi para pelaku pasar kecil. Ini adalah kunci untuk membangun ekosistem kripto yang inklusif dan kompetitif. Kerja sama antara regulator dan pelaku industri akan menjadi kunci keberhasilan untuk menciptakan pasar aset digital yang stabil, transparan, dan berkelanjutan,” ungkap dia..

Pajak kripto di Tanah Air dianggap mencerminkan tantangan dan peluang dalam mengelola pasar aset digital yang terus berkembang. “Kebijakan yang hanya fokus pada penerimaan pajak jangka pendek tanpa mendukung pertumbuhan pasar dapat menghambat daya saing jangka panjang. Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga memperkuat posisinya dalam peta ekonomi digital global,” ucap CMO Tokocrypto.

BERITA TERKAIT

Sandbox Maritime Solutions Lakukan Digitalisasi Terminal Peti Kemas Indonesia

  NERACA Jakarta - Implementasi teknologi pada pelabuhan di Indonesia saat ini adalah salah satu elemen penting pada operasionalnya di…

Target Cadangan Beras Dinaikkan Jadi 2,5 Juta Ton

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pemerintah menargetkan pasokan cadangan beras pemerintah naik menjadi…

Kejar Pertumbuhan 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp13.528 Triliun

  NERACA Jakarta – Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Paramadina Handi Risza menilai, Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.528 triliun…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sandbox Maritime Solutions Lakukan Digitalisasi Terminal Peti Kemas Indonesia

  NERACA Jakarta - Implementasi teknologi pada pelabuhan di Indonesia saat ini adalah salah satu elemen penting pada operasionalnya di…

Target Cadangan Beras Dinaikkan Jadi 2,5 Juta Ton

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pemerintah menargetkan pasokan cadangan beras pemerintah naik menjadi…

Pajak Kripto Dinilai Bangun Ekosistem Kompetitif

  NERACA Jakarta – Chief Marketing Office (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal mengatakan kebijakan perpajakan kripto di Indonesia membangun ekosistem yang…