Kementan Tutup Resmi Kerjasama Program Pertanian Modern Tahap Pertama

NERACA


Indramayu - Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Pertanian Modern kerjasama Kementerian Pertanian(Kementan) dan Kemendikti telah memasuki fase akhir di tahap pertama. 

 

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor sebagai wakil project di Kabupaten Indramayu secara resmi melakukan penutupan dan penarikan mahasiswa MSIB Pertanian Modern pada Kamis (19/12).

 

Penutupan dilakukan di Kantor BPP Bangodua ini dihadiri oleh 92 orang mahasiswa MSIB yang berasal dari beberapa universitas di Indonesia, para mentor alumni Polbangtan Bogor, dan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Indramayu.

 

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mewujudkan program percepatan swasembada pangan.

 

“Penerapan teknologi dan mekanisasi pertanian menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi," katanya.

 

Pertanian modern, kata Mentan, tidak hanya memberikan keuntungan yang lebih besar, juga menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

 

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menggagas program pertanian modern untuk melibatkan generasi muda terjun di dunia pertanian. 

 

"Kolaborasi antara mahasiswa dan petani diharapkan bisa memberikan manfaat dalam memajukan pertanian dengan sentuhan Alsintan," katanya.

 

Program MSIB Pertanian Modern telah berlangsung selama tiga bulan, mulai 20 Oktober 2024. Mahasiswa fakultas pertanian dari beberapa universitas di bawah Kemendikti diterjunkan langsung ke lapangan bergabung bersama petani di beberapa lokasi untuk mengenalkan alsintan yang dapat membantu peningkatan produksi hasil pertanian.

 

Sebanyak 92 orang mahasiswa berpartisipasi di lima kecamatan, yaitu kecamatan bangodua, widasari, tukdana, lelea, dan cikedung.

 

Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Rudi Hartono dalam sambutannya mengatakan bahwa ada 23 inovasi yang dihasilkan selama program berlangsung. Di antaranya pembuatan pupuk asam amino melalui pemanfaatan air cucian beras, bahan penetral pH tanah pengganti dolomit berbahan dasar kapur bangunan, dan rancang bangun perangkap hama penggerek batang.

 

Program MSIB Pertanian Modern merupakan langkah strategis kementerian pertanian dalam mendorong regenerasi petani, meningkatkan kompetensi SDM Pertanian, dan mendukung percepatan pembangunan pertanian modern.

BERITA TERKAIT

Bidik Ekspor ke Amerika Serikat, SIG Segera Rampungkan Dermaga dan Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban

  NERACA Jakarta – Kondisi oversupply yang menjadi tantangan bagi industri semen, tidak semata-mata menjadi tekanan, melainkan juga menjadi peluang…

Berkat Adopsi Teknologi dan Penerapan Metode Budidaya, Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah

  NERACA Jakarta — Keberhasilan petani di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dalam membudidayakan tanaman hortikultura khususnya bawang merah semakin menunjukkan…

BPH Migas : Kolaborasi Jadi Kunci Pemerataan Energi

  NERACA Jakarta – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kementan Tutup Resmi Kerjasama Program Pertanian Modern Tahap Pertama

NERACA Indramayu - Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Pertanian Modern kerjasama Kementerian Pertanian(Kementan) dan Kemendikti telah memasuki fase…

Bidik Ekspor ke Amerika Serikat, SIG Segera Rampungkan Dermaga dan Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban

  NERACA Jakarta – Kondisi oversupply yang menjadi tantangan bagi industri semen, tidak semata-mata menjadi tekanan, melainkan juga menjadi peluang…

Berkat Adopsi Teknologi dan Penerapan Metode Budidaya, Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah

  NERACA Jakarta — Keberhasilan petani di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dalam membudidayakan tanaman hortikultura khususnya bawang merah semakin menunjukkan…