NERACA
Jakarta – Realisasikan hasil investasi, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) berencana untuk menjual kembali sebanyak 46.514.300 unit saham hasil pembelian kembali di Bursa Efek Indonesia. Ciptadana Sekuritas Asia adalah anggota Bursa yang ditunjuk oleh perseroan melakukan penjualan saham treasuri tersebut. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Setiadi Djajasaputra, Sekretaris Perusahaan NRCA mengemukakan, pelaksanaan penjualan saham treasuri akan dilakukan secara bertahap dimulai dari tanggal 3 Desember 2024 sampai selesai. Menurut Setiadi, harga penjualan saham hasil pembelian kembali akan mengacu kepada Pasal 23 ayat (2) huruf c angka (1) POJK 29/2023, dimana harga pengalihan saham tidak lebih rendah dari harga rata-rata pembelian kembali saham perseroan. Harga jual saham treasuri juga tidak lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa 1 hari sebelum tanggal penjualan saham.
Dia menambahkan, rencana pengalihan saham treasuri NRCA dapat dilakukan tanpa mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham sesuai dengan Pasal 21 huruf a jo. Pasal 23 ayat (1) POJK No. 29/2023 dan tidak dilakukan dengan mekanisme penawaran terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf b POJK No. 29/2023.
Rencana untuk mengalihkan sebagian Saham Treasuri tersebut, merujuk pada Pasal 35 ayat (1) POJK No. 29/2023, Perseroan wajib mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan dokumen pendukungnya kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum dimulainya periode pelaksanaan penjualan saham hasil pembelian kembali.
Di kuartal tiga 2024, NRCA mengantongi pendapatan Rp 2,53 triliun. Pendapatan ini naik 26,62% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 2 triliun pada kuartal III 2023. Secara rinci, segmen jasa konstruksi menyumbang mayoritas ke pendapatan, yaitu sebesar Rp 2,52 triliun. Sementara, sisanya disumbang dari segmen hotel sebesar Rp 7,40 miliar.
Beban pokok pendapatan juga naik menjadi Rp 2,26 triliun di akhir September 2024, dari sebelumnya Rp 1,79 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Alhasil, laba bruto naik 29,14% yoy menjadi Rp 269,4 miliar per kuartal III 2024. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 84,71 miliar, naik 3,02% yoy dari Rp 82,22 miliar.
Dengan raihan tersebut, NRCA mencatatkan laba per saham dasar Rp 35 pada akhir September 2024, dari Rp 34 pada periode sama tahun lalu. Per 30 September 2024, NRCA punya jumlah aset Rp 2,60 triliun. Ini naik dari Rp 2,33 triliun per 31 Desember 2023. Jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp 1,39 triliun di akhir September 2024, naik dari Rp 1,13 triliun di akhir Desember 2023.
Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 1,21 triliun di kuartal III 2024, naik dari Rp 1,19 triliun di akhir tahun 2023. NRCA memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 579,48 miliar di akhir September 2024, naik dari Rp 446,78 miliar di periode sama tahun lalu.
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) mendirikan anak perusahaan bernama PT Telaga Ambara Nuansa…
NERACA Jakarta – Sukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak, PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata telah menyiapkan…
NERACA Jakarta -Pacu ekspansi bisnisnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak perusahaannya yang tidak langsung, PT Bukit Makmur…
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) mendirikan anak perusahaan bernama PT Telaga Ambara Nuansa…
NERACA Jakarta – Sukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak, PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata telah menyiapkan…
NERACA Jakarta -Pacu ekspansi bisnisnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak perusahaannya yang tidak langsung, PT Bukit Makmur…