Sawit Topang Ekonomi Daerah dan Pusat

NERACA

Balikpapan – Pada tahun 2023, pendapatan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit mencapai Rp205,5 miliar. Dari total tersebut, Rp38 miliar menjadi bagian untuk Pemerintah Provinsi Kaltim, sedangkan sisanya dibagikan ke pemerintah kabupaten/kota di Kaltim.

Lalu, masih di tahun 2023 devisa sawit sebesar Rp600 triliun, atau menyumbang ke APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sebesar Rp 88,7 triliun dan total kapasitas produksi nasional industri kelapa sawit diperkirakan mencapai Rp 729 triliun.

Lebih lanjut, dari total luas perkebunan kelapa sawit yang mencapai 16,8 juta hektare (ha), luas perkebunan kelapa sawit di Kaltim mencapai 1,4 juta ha. Artinya sawit ikut menopang ekonomi daerah termasuk di Kaltim sebagai salah satu sentra tenaman sawit.

“Melihat angka tersebut kita patut bangga terhadap kelapa sawit,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, E.A Rafiddin Rizal saat membuka Pelatihan Jurnalistik untuk Generasi Baru di Industri Sawit yang diselenggarakan oleh sawitsetara yang didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Lebih lanjut, Rafiddin menjelaskan sawit tidak hanya turut meneopang ekonomi Provinsi Kalttim, tapi juga sawit di Kaltim terbukti sebagai sawit yang taat terhadap peraturan. Hal ersebut dibuktikan dengan diraihnya Provinsi Kalti sebegai pelayanan ISPO (indonesia Susainable Palm Oil) terbaik.

“Kaltim sendiri saat ini telah mengantongi 112 mendapatkan sertifikat ISPO yang terdiri 100 perusahaan dan 12 kelompok petani,” jelas Rafiddin.

Rafiddin menguraikan luas daratan di Kaltim sekitar 12,8 jutta hetar, dari angka tersebut luas hutan sekitar 6 juta hekttar, luas pertanian 3,4 juta hektar, dan perkebunan seluas 1,5 juta hekar, dari luas perkebunan tersebut luas perkebunan sawit sebesar 1,3 juta hektar. Dari 1,3 juta hekttar tersebut luas kepemilikan pettani hanya 250 ribu hektar sisanya dimiliki oleh perusahaan baik perusahaan swasata ataupun perusahaan milik pemerintah seperti PTPN.

“Melihat hal ini kita mendorong perusahaan  dapat bermitra dengan petani. Disinilah diperlukan peran APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) bisa menjadi jembatan antara petani dengan Perusahaan,” harap Rafiddin.

Disisi lain, juga mengingatkan, sawit tidak hanya menopang ekonomi tapi juga sebagai komoditas paling ramah lingkungan, sebab limbah sawit bisa dikelola menjadi barang yang bermanfaat.

Contoh,  Cangkang sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomasa (PLTBm), bahan bakar boiler, atau bahan bakar alternatif untuk menggantikan sumber energi fosil seperti batubara.

“Begitu juga saat melakukan replanting limbah sawit dari batang sawit yang ditebang bisa menjadi Biochar,” jelas Rafiddin.

Seperti diketahui, biochar dari batang kelapa sawit (OPT) dapat digunakan sebagai adsorben untuk mengolah air limbah. Biochar OPT diproduksi dengan menggunakan gasifier top-lit updraft (TLUD) pada suhu 500–950 °C.

Ditempat yang sama Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) APKASINDO Kaltim, Betmen Siahaan menambahkan bahwa petani sawit di Kaltim paling taat terhadap peraturan. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) terbesar diantara petani sawit dari wilayah lainnya.

”Kita berharap petani generasi kedua bisa mendorong hal tersebut dengan berbekal ilmu. Petani generasi pertama sudah waktunya di replanting sehingga bisa berkelanjutan ke petani generasi kedua. Kita di Kaltim paling unggul dalam mengajukan STDB,” jelas Betmen.

Betmen menegaskan, “Maka petani generasi kedua kita dorong untuk semua pelatihan-pelatihan. Hal ini penting agar petani generasi kedua dapat mengunakan ilmunya agar sawit lebih kuat lagi dengan adanya petani generasi kedua bisa meluruskan black campaign yang tidak berdasarkan fakta. Saya berharap petani generasi kedua bisa memajukan sawit lebih baik lagi.” 

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kalimantan Timur (Kaltim), Ir.Betman Siahaan menyambut baik dengan adanya Pelatihan Jurnalistik untuk Generasi Baru di Industri Sawit.

“Jadi sebenarnya car aini sangat baik untuk kelanjutan komoditas sawit dengan mengahdirkan generasi kedua,” ungkap Betmen.

Lebih lanjut Betmen berharap generasi kedua bisa mengkampanyekan sawit, karena secara sumber daya manusia (SDM)-nya lebih mumpuni dibandingkan dengan petani generasi pertama. Diantaranya dalam hal budidaya sesuai good agricultural practices (GAP).

“Sehingga dengan adanya petani generasi muda diharapkan budidaya yang diterapkan bisa lebih baik sehingga bisa meningkatkan produktivitas. Sebab sebenarnya petani generasi muda sudah mengerti tentang budidaya hanya belum mendapat kesempatan. Jadi sekaranglah waktunya peani genersai kedua memegang peranan dalam mengelola sawit,” pungkas Betmen.

BERITA TERKAIT

Kemenpar Ajukan Tambahan Pagu Anggaran 2025 Sebesar Rp2,25 Triliun

NERACA  Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajukan tambahan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp2,25 triliun untuk menghadirkan program-program yang mampu…

Januari " Oktober 2024, PNBP Sektor kelautan dan perikanan Capai Rp1,76 triliun

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat jumlah produksi hasil perikanan hingga Oktober 2024 sebanyak 10,24 juta ton. Jumlah…

Januari"Oktober 2024, Total Nilai Ekspor Capai USD 217,24 Milliar

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kinerja ekspor kumulatif Indonesia, periode Januari—Oktober 2024 mencatatkan nilai yang melampaui periode yang sama…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenpar Ajukan Tambahan Pagu Anggaran 2025 Sebesar Rp2,25 Triliun

NERACA  Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajukan tambahan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp2,25 triliun untuk menghadirkan program-program yang mampu…

Sawit Topang Ekonomi Daerah dan Pusat

NERACA Balikpapan – Pada tahun 2023, pendapatan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit mencapai Rp205,5 miliar. Dari total…

Januari " Oktober 2024, PNBP Sektor kelautan dan perikanan Capai Rp1,76 triliun

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat jumlah produksi hasil perikanan hingga Oktober 2024 sebanyak 10,24 juta ton. Jumlah…