Beli 271.500 Saham ITIC - Kepemilkan Saham Dirut ITIC Naik Jadi 67,19%

NERACA

Jakarta – Perkuat dominasi kepemilikan saham di PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC), Djonni Saksono, Direktur Utama ITIC  membeli 271.500 saham perusahaan pengolahan daun tembakau iris itu melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 November 2024. Setelah transaksi pembelian tersebut, kepemilikan saham Djonni Saksono terhadap ITIC meningkat menjadi 67,19% dari sebelumnya 67,17% saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, tujuan Djonni Saksono  membeli saham ITIC adalah untuk penambahan investasi dengan kepemilikan saham langsung. Dalam laporan keuangan per September 2024, pemegang saham emiten pengolahan tembakau iris beraset Rp593,41 miliar per September 2024 itu adalah sebagai berikut, Djonni Saksono  sebesar 66,80%, PT Anugerah Investindo Nusantara sebesar 7,02%, dan publik sebesar 26,18%.

ITIC membukukan penjualan sebesar Rp243,06 miliar pada Januari-September 2024, naik 9,9% dari Rp221,15 miliar pada periode sama 2023. Dari penjualan tersebut, emiten bidang pengolahan daun tembakau iris itu mencatat laba bersih sebesar Rp16,93 miliar pada Januari-September 204, turun 10,19% jika dibandingkan Rp18,86 miliar pada Januari-September 2023.

Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan tumbuh 10% menjadi Rp334,32 miliar dibanding pencapaian Rp303,93 miliar pada tahun 2023. Perseroan optimistis mampu mendorong peningkatan penjualan hingga 10% dengan menyiapkan langlah strategis dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan pada sisi operasional secara berkesinambungan.

PT Indonesian Tobacco Tbk merupakan produsen tembakau yang mengkhususkan diri dalam tembakau iris (tembakau gulung/gulung sendiri). Kegiatan bisnis ITIC dimulai pada tahun 1960-an sebagai industri rumah tangga tembakau. Pada tahun 1981, perusahaan mulai beroperasi secara komersial dan pindah ke Malang. Kapasitas produksinya mencapai 1.800 ton per tahun.

Emiten produsen tembakau ini tidak hanya fokus pada pasar domestik Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia, tetapi juga mengekspor ke Malaysia, Singapura, Jepang, dan Aruba. Beberapa mereknya adalah Pohon Sagu, Anggur Kupu, dan Lampion Lilin. Kantor pusat berada di Malang, Jawa Timur.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Dukung Industri Migas - RTM Targetkan Pabrik Baru Rampung di 2025

NERACA Batam – Emiten produsen pipa industri minyak dan gas (migas) PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)  melalui anak usahanya, PT…

Selamatkan Dari Kebangkrutan - Indofarma Minta Restu Pemegang Saham Jual Aset Jumbo

NERACA Jakarta – Upaya pemerintah menyelamatkan PT Indofarma Tbk. (INAF) dari kebangkrutan, salah satunya adalah dengan mejual aset yang ada.…

Bursa Asia Melemah Tekan Laju Penguatan IHSG

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Industri Migas - RTM Targetkan Pabrik Baru Rampung di 2025

NERACA Batam – Emiten produsen pipa industri minyak dan gas (migas) PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)  melalui anak usahanya, PT…

Selamatkan Dari Kebangkrutan - Indofarma Minta Restu Pemegang Saham Jual Aset Jumbo

NERACA Jakarta – Upaya pemerintah menyelamatkan PT Indofarma Tbk. (INAF) dari kebangkrutan, salah satunya adalah dengan mejual aset yang ada.…

Bursa Asia Melemah Tekan Laju Penguatan IHSG

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…