Bappebti Catat Investor Kripto 21,6 Juta Orang

NERACA

Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor aset kripto di Indonesia per Oktober 2024 telah mencapai 21,6 juta orang. Sementara jumlah transaksi kripto pada periode hingga Oktober 2024 sudah mencapai Rp 475,13 triliun.

Sedangkan sepanjang tahun 2023 jumlah transaksinya hanya mencapai Rp 149,3 triliun. Adapun jumlah transaksi kripto tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan pencapaian Rp 859,4 triliun."Kripto Thether USD, BTC, ETH, Solana, Pepe, Doge yang paling banyak transaksinya,"kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya di Jakarta, kemarin.

Adapun pada akhir tahun atau di Desember 2024 diperkirakan sekitar Rp 600 triliun. "Sekarang, 2024, sudah mencapai Rp 475 triliun. Kalau sampai tahun lalu paling sekitar Rp 600 triliun," ujar Tirta.

Lebih lanjut, soal pelanggan aset kripto yang mencapai 21,6 juta, menurut Tirta, perkembangan jumlah pelanggan ini merupakan hal yang tidak mudah."Karena tentu saja, kalau misalkan tidak diregulasi, itu nanti menjadi abu-abu," ungkap Tirta.

Di sisi lain, terkait hal ini, Tirta membeberkan bahwa Bappebti hanya mengawasi dari sisi perdagangan aset kripto. Terlebih, Bappebti yang berada dibawah Kemendag, yang mana tujuannya adalah untuk melindungi konsumen. Sebelumya, bursa berjangka kripto CFX memperkuat kolaborasi dengan 30 anggotanya untuk mendorong ekosistem perdagangan yang aman bagi semua aktivitas kripto di Indonesia dengan memetakan tantangan industri, dan mengembangkan solusi praktis untuk pertumbuhan sektor kripto domestik.

Direktur Utama CFX, Subani pernah bilang, ekosistem yang kuat dan transaksi perdagangan yang aman dapat tercipta dari komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh pihak. “Untuk itu, kami memberikan apresiasi bagi perusahaan kripto yang telah resmi bergabung ke dalam ekosistem bursa kripto CFX yang merupakan langkah konkret untuk memperkuat pengawasan dan keamanan transaksi aset kripto di Indonesia,” ujarnya.

Dirinya menyatakan, seiring berkembangnya kondisi pasar kripto dan ekosistem yang semakin membaik, membuat tantangan yang dihadapi sektor ini semakin beragam termasuk dalam sisi edukasi. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya penggunaan platform perdagangan kripto yang teregulasi dan terdaftar secara resmi di Bappebti. Hal tersebut karena, penggunaan platform dalam negeri yang telah berlisensi menawarkan manfaat yang besar bagi investor kripto khususnya dari sisi keamanan. 

 

BERITA TERKAIT

Dukung Industri Migas - RTM Targetkan Pabrik Baru Rampung di 2025

NERACA Batam – Emiten produsen pipa industri minyak dan gas (migas) PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)  melalui anak usahanya, PT…

Selamatkan Dari Kebangkrutan - Indofarma Minta Restu Pemegang Saham Jual Aset Jumbo

NERACA Jakarta – Upaya pemerintah menyelamatkan PT Indofarma Tbk. (INAF) dari kebangkrutan, salah satunya adalah dengan mejual aset yang ada.…

Bursa Asia Melemah Tekan Laju Penguatan IHSG

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Industri Migas - RTM Targetkan Pabrik Baru Rampung di 2025

NERACA Batam – Emiten produsen pipa industri minyak dan gas (migas) PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)  melalui anak usahanya, PT…

Selamatkan Dari Kebangkrutan - Indofarma Minta Restu Pemegang Saham Jual Aset Jumbo

NERACA Jakarta – Upaya pemerintah menyelamatkan PT Indofarma Tbk. (INAF) dari kebangkrutan, salah satunya adalah dengan mejual aset yang ada.…

Bursa Asia Melemah Tekan Laju Penguatan IHSG

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…