Sejumlah Komoditas Cabai di Kota Sukabumi Mulai Merangkak Naik - Pekan Ini

NERACA

Sukabumi - Sejumlah komoditas cabai mulai menunjukan kenaikan harga. Di Pasar Pelita dan tipar Gede Kota Sukabumi, cabai merah besar TW menjadi Rp22 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu per kg, cabai merah keriting dari Rp25 ribu menjadi Rp26 ribu per kg, dan cabai rawit merah semula Rp45 ribu menjadi Rp48 ribu per kg.

"Iya, hasil pemantauan kami dilapangan, harga cabai mulai menunjukan kenaikan harga," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, melalui Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, M. Rifki, kepada Neraca, Senin (21/10).

Rifki mengungkapkan, naiknya harga sejumlah cabai tersebut, lantaran pihak distributor atau Pasar Induk alami kenaikan, sehingga si penjual juga ikut menaikan harga, dan berimbas naiknya harga di konsumen."Pasar Induk sudah menaikan harga ke si penjual, sehingga berimbas naiknya harga di konsumen," terang Rifki.

Selain cabai, Rifki juga menemukan beberapa komoditas yang alami hal serupa. Diantaranya, kemiri dari Rp65 ribu menjadi Rp68 ribu per kg, dan tomat kecil dari Rp5000 menjadi Rp6000. Sedangkan, untuk komoditas yang alami penurunan harga, yakni bawang bombay dari Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu per kg, dan bawang putih semula Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu per kg."Pekan ini yang naik itu kemiri dan tomat kecil. Tapi, untuk komoditas yang naik hanya bawang bombay dan bawang putih saja," ucapnya.

Sementara itu, untuk Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya masih terpantau normal. Misalnya, beras Ciherang Cianjur I Rp15 ribu per kilogram, Cianjur II Rp14.800 per kg, Ciherang Sukabumi Rp15 ribu per kilogram, beras premium kelas I sebesar Rp15 ribu per kilogram, medium I Rp13.300 per kilogram, medium lokal Rp13 ribu per kilogram, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kilogram.

Kemudian, daging sapi Rp130 ribu per kilogram, daging ayam Rp37 ribu per kg, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter Rp17 ribu hingga 19 ribu per liter, terigu masih di angka Rp11 ribu per kilogram, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, dan gula pasir Rp18 ribu per kg.

"Alhamdulillah, sejauh ini untuk ketersediaan serta stok bapokting dan barang strategis lainya masih cukup tersedia. Termasuk juga, dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut terpantau dalam kondisi aman dan lancar," pungkas Rifki. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Komisi II DPRD Jabar Dorong Pemprov Terus Perkuat Sektor Perikanan

NERACA Karawang, Jawa Barat - Komisi II DPRD Jawa Barat mendorong Pemerintah Provinsi Jabar terus memperkuat pengembangan sektor perikanan sebagai…

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, bjb Gelar Festival Produk Kreatif Jabar

NERACA Bandung – Jawa Barat dikenal sebagai salah satu provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan produk kreatif, namun literasi dan…

Pemkab Serang Fasilitasi Pelaku UMKM Tingkatkan Keterampilan

NERACA Kabupaten Serang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten, memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Komisi II DPRD Jabar Dorong Pemprov Terus Perkuat Sektor Perikanan

NERACA Karawang, Jawa Barat - Komisi II DPRD Jawa Barat mendorong Pemerintah Provinsi Jabar terus memperkuat pengembangan sektor perikanan sebagai…

Sejumlah Komoditas Cabai di Kota Sukabumi Mulai Merangkak Naik - Pekan Ini

NERACA Sukabumi - Sejumlah komoditas cabai mulai menunjukan kenaikan harga. Di Pasar Pelita dan tipar Gede Kota Sukabumi, cabai merah…

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, bjb Gelar Festival Produk Kreatif Jabar

NERACA Bandung – Jawa Barat dikenal sebagai salah satu provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan produk kreatif, namun literasi dan…