Laba Adhi Karya Terkoreksi Tajam 194,52%

NERACA

Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) laba bersih sebesar Rp69,32 miliar atau melonjak 194,52% YoY dari Rp23,53 miliar sepanjang Januari-September 2023.. Laba per saham juga ikut terkerek dari level Rp2,8 menjadi Rp8,25 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Salah satu kontributor laba bersih ADHI berasal dari pos bagian laba ventura bersama yang meraih Rp568,73 miliar atau tumbuh 104,87% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari sisi neraca keuangan, ADHI membukukan total aset Rp34,61 triliun hingga akhir September 2024 atau terkoreksi 14,50% year to date (YtD). Liabilitas turun 19,08% YtD menjadi Rp25,30 triliun, sementara ekuitas tumbuh 1,02% YtD ke Rp9,31 triliun. Arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2024 tercatat mencapai Rp1,90 triliun, atau turun secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp3,18 triliun.

Bila laba bersih berhasil naik, namun tidak dengan pendapatan usaha tercatat sebesar Rp9,16 triliun sepanjang Januari-September 2024. Jumlah tersebut turun 19,98% dari periode sama tahun lalu yakni Rp11,44 triliun.   Kinerja pendapatan Adhi Karya bersumber dari segmen teknik dan konstruksi sebesar Rp7,20 triliun; manufaktur Rp1,25 triliun; properti dan pelayanan menyumbang Rp378,34 miliar; investasi dan konsesi mencapai Rp315,31 miliar.

Sejalan dengan koreksi pendapatan, beban pokok yang dipikul ADHI juga menurun 19,66% year on year (YoY) menjadi Rp8,29 triliun. Hal tersebut membuat perusahaan mencetak laba kotor senilai Rp863,58 miliar atau turun 22,88% YoY.  Dari lantai bursa, saham ADHI menguat 2,08% menuju level Rp294 per saham pada sesi pertama perdagangan Selasa (15/10). Banderol tersebut mencerminkan penurunan sebesar 5,77%, tetapi meningkat 14,84% selama 3 bulan terakhir. 

Sementara itu, Adhi Karya mengantongi kontrak baru senilai Rp13,6 triliun hingga Agustus 2024, lebih rendah dari periode yang sama 2023 sebesar Rp24,5 triliun.  Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta mengatakan, kontrak baru perusahaan pada Agustus 2024 didapat dari pekerjaan proyek gedung sebesar 43%, sumber daya air sebesar 31%, sisanya jalan & jembatan, properti, manufaktur, dan EPC sebesar 26%.  Berdasarkan sumber pendanaan bersumber dari pemerintah sebesar 56%, loan sebesar 7%, BUMN/BUMD sebesar 19%, dan swasta sebesar 18%.  “Ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak masih didominasi 90% dari lini Engineering & Konstruksi, 4% Property & Hospitality, 4% lini Manufaktur, dan Investasi & Konsesi sebesar 2%,”jelasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Blue Bird dan BNI Kolaborasi Implementasi Pembayaran Menggunakan QRIS

  NERACA Jakarta – PT Blue Bird Tbk (BIRD) bersama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjalin kolaborasi strategis dalam…

DEWI Diversifikasi Produksi Makanan Olahan

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) tengah melakukan pra produksi makanan olahan sebagai langkah…

KB Bukopin Rilis Global Bond US$ 300 Juta

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) akan menerbitkan surat utang senior unsecured notes senilai US$ 300…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Blue Bird dan BNI Kolaborasi Implementasi Pembayaran Menggunakan QRIS

  NERACA Jakarta – PT Blue Bird Tbk (BIRD) bersama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjalin kolaborasi strategis dalam…

Laba Adhi Karya Terkoreksi Tajam 194,52%

NERACA Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) laba bersih sebesar Rp69,32 miliar atau melonjak…

DEWI Diversifikasi Produksi Makanan Olahan

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) tengah melakukan pra produksi makanan olahan sebagai langkah…