Sering Mengucek Mata? Kenali Risikonya

 

Saat mata terasa gatal, kering, atau lelah, mengucek mata adalah hal yang sangat menyenangkan. Rasa gatal atau tidak nyaman pada mata dapat seketika hilang ketika dikucek. Sebenarnya, apabila dilakukan secara benar dan hanya sesekali, mengucek mata justru dianjurkan untuk kesehatan mata. Aktivitas mengucek mata dapat menstimulasi keluarnya air mata sehingga mata tidak mudah kering. Sayangnya, mengucek mata yang terlalu sering dan berlebihan justru akan menyebabkan bahaya bagi kesehatan mata. 

Mengapa Seseorang Suka Mengucek Mata?

Sensasi gatal atau iritasi pada mata yang disebabkan oleh debu atau benda asing membuat otak merespon dan memberikan perintah kepada tangan untuk mengucek. Mata yang lelah setelah bekerja di depan layar komputer membuat seseorang merasa perlu mengucek mata untuk meredakan ketegangan dan memberikan sensasi nyaman sementara.

Selain faktor fisik, ada juga faktor psikologis yang berkontribusi pada kebiasaan mengucek mata. Mengucek mata dapat memberikan rasa lega yang cepat, sehingga menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Proses mengucek mata merangsang saraf vagus, yang dapat mengurangi stres dan memicu perasaan relaksasi.

Risiko Mengucek Mata Berlebihan

Tidak bisa dipungkiri bahwa mengucek mata adalah respon alami tubuh ketika ada sesuatu yang tidak nyaman pada mata. Apa pun alasannya, mengucek mata memiliki risiko mulai dari iritasi hingga kerusakan pada kornea. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus meminimalisir kebiasaan mengucek mata:

1. Risiko Infeksi

Mengucek mata secara berlebihan dapat meningkatkan risiko infeksi mata. Hal ini karena tangan sering kali menjadi perantara kuman, bakteri, dan virus dari berbagai permukaan yang kita sentuh sehari-hari.

Saat mengucek mata, mikroorganisme tersebut dapat berpindah ke mata dan menyebabkan infeksi, seperti konjungtivitis (mata merah) atau keratitis (peradangan kornea). Mengucek mata juga dapat merusak lapisan pelindung mata, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi. 

2. Kerusakan Kornea

Mengucek mata secara berlebihan dan keras juga berisiko merusak kornea, lapisan terluar pada bola mata yang berfungsi melindungi dan membantu memfokuskan penglihatan. Ketika mata digosok terlalu keras atau terlalu sering, permukaan kornea dapat mengalami abrasi atau luka kecil. 

Kerusakan pada kornea dapat menyebabkan rasa sakit, peradangan, penglihatan kabur, dan bahkan infeksi serius. Pada beberapa kasus, kerusakan pada kornea memerlukan prosedur medis yang serius untuk penyembuhan.

3. Memperburuk Alergi

Bagi Anda yang memiliki alergi mata, mengucek mata bisa memperburuk kondisi tersebut. Mengucek mata dapat merangsang pelepasan histamin lebih banyak di jaringan sekitar mata, yang menyebabkan gatal semakin parah dan membuat mata semakin merah bahkan bengkak.

4. Mempercepat Penuaan Kulit di Sekitar Mata

Perlu diketahui bahwa kulit di sekitar mata sangat tipis dan sensitif. Mengucek mata berulang kali dapat merusak kolagen dan elastin di area tersebut, yang dapat mempercepat munculnya garis-garis halus dan kerutan. Kebiasaan ini tentu saja akan membuat kulit di sekitar mata Anda tampak lebih tua dari seharusnya.

5. Potensi Glaukoma

Mengucek mata dengan kuat dapat meningkatkan tekanan intraokular (tekanan di dalam mata). Pada beberapa individu yang rentan, peningkatan tekanan ini dapat memperburuk kondisi glaukoma. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini akan merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

6. Risiko Retinal Detachment

Meskipun terbilang sangat jarang terjadi, mengucek mata dengan sangat keras bisa menyebabkan lepasnya retina dari posisinya. Kondisi ini dikenal sebagai retinal detachment dan merupakan kondisi serius yang membutuhkan tindakan medis segera untuk mencegah kebutaan.

Cara Mengatasi Mata Gatal Tanpa Mengucek

Jika mata Anda terasa gatal atau tidak nyaman, cobalah beberapa langkah berikut untuk meredakannya tanpa harus mengucek:

  • Gunakan Air Mata Buatan: Tetes mata yang mengandung air mata buatan dapat membantu melembabkan mata dan mengurangi rasa gatal.
  • Kompres Dingin: Mengompres mata dengan kain bersih yang telah direndam air dingin dapat memberikan efek menenangkan dan mengurangi gatal. 
  • Jaga Kebersihan Tangan: Selalu cuci tangan sebelum menyentuh area sekitar mata untuk mengurangi risiko infeksi. 
  • Hindari Pemicu Alergi: Jika Anda memiliki alergi, hindari faktor pemicu seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan.

Kapan Harus ke Dokter Mata?

Mata yang terasa gatal atau tidak nyaman adalah masalah umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, iritasi akibat debu, atau kelelahan mata. Ada kondisi tertentu dimana penting untuk segera menemui dokter mata.

Rasa gatal yang disertai dengan gejala lain seperti kemerahan yang parah, pembengkakan, atau keluarnya cairan dari mata, menandakan adanya infeksi atau kondisi serius lainnya. Kondisi seperti ini memerlukan perawatan medis segera.

Apabila gatal pada mata tidak kunjung membaik meskipun sudah diobati dengan obat bebas atau perawatan di rumah, ini tanda bahwa diperlukan evaluasi lebih lanjut oleh profesional kesehatan mata.

Selain gejala-gejala tersebut, ada beberapa kondisi spesifik yang memerlukan kunjungan segera ke dokter mata. Misalnya, jika Anda mengalami perubahan penglihatan seperti kabur, melihat kilatan cahaya, atau munculnya floaters (bintik-bintik yang melayang), ini bisa menjadi tanda masalah serius seperti ablasio retina yang memerlukan penanganan segera. 

BERITA TERKAIT

Saatnya Mengatur Si Manis Cegah Komplikasi Diabetes

Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukan jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 mencapai 537 juta. Angka ini…

Halodoc Siapkan Priskiater Tersertifikasi - Saatnya Masyarakat Terbuka Soal Kesehatan Metal

Indonesia dihadapkan pada tantangan serius terkait kesehatan mental. Data dari Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa lebih dari 20 juta warga…

Disenggol Malaysia, Orang Indonesia Memang Suka Berobat ke Luar Negeri

  Unggahan mengenai poster ajakan untuk berobat ke Malaysia sempat viral di sosial media. Dalam foto unggahan tersebut, klinik kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saatnya Mengatur Si Manis Cegah Komplikasi Diabetes

Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukan jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 mencapai 537 juta. Angka ini…

Halodoc Siapkan Priskiater Tersertifikasi - Saatnya Masyarakat Terbuka Soal Kesehatan Metal

Indonesia dihadapkan pada tantangan serius terkait kesehatan mental. Data dari Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa lebih dari 20 juta warga…

Disenggol Malaysia, Orang Indonesia Memang Suka Berobat ke Luar Negeri

  Unggahan mengenai poster ajakan untuk berobat ke Malaysia sempat viral di sosial media. Dalam foto unggahan tersebut, klinik kesehatan…