Bandara Ramah Lingkungan

 

 

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) terus mengarahkan dan memimpin pesatnya perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk berbagai infrastruktur di dalamnya, salah satunya Bandar Udara (Bandara).

Bandara yang dirancang untuk mendukung transportasi udara di kawasan kota baru tersebut tidak hanya bertujuan meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga menonjolkan konsep ramah lingkungan dan memperkuat identitas budaya lokal Kalimantan.

Dengan fokus pada keberlanjutan dan kelestarian alam, bandara tersebut menjadi bagian integral dari visi besar Presiden RI ketujuh itu dalam membangun Ibu Kota baru yang modern dan selaras dengan lingkungan.

Bandara IKN kini tengah bersiap untuk menguji pendaratan pesawat besar, yang akan semakin memperkokoh fungsinya sebagai pintu gerbang utama ke kawasan tersebut.

Setelah sukses melakukan pendaratan Pesawat Kepresidenan RJ85, landasan pacu bandara telah diperluas dan diperkuat guna menyambut pesawat berukuran lebih besar. Menhub juga menjelaskan bahwa progres pembangunan landasan pacu yang saat ini sudah mencapai 2.200-meter dengan lebar 45 meter, menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dengan selesainya penebalan landasan pacu pada Oktober 2024, uji coba pendaratan pesawat yang lebih besar akan segera dilakukan.

Pembangunan Bandara Nusantara, selain menjadi salah satu simbol kemajuan kota baru tersebut, juga mempertegas komitmen pemimpin bangsa kelahiran Kota Surakarta itu terhadap pembangunan yang ramah lingkungan. Dengan adanya bandara yang mengedepankan prinsip-prinsip hijau dan berorientasi pada alam, Ibu Kota Nusantara semakin siap menyambut masa depan yang berkelanjutan.

Selain meningkatkan kapasitas transportasi udara, desain bandara tersebut juga memprioritaskan elemen budaya daerah. Menurut Yori Antar, arsitektur terminal akan menonjolkan budaya Kalimantan dengan memadukan tradisi masa lalu ke dalam desain yang futuristik. Terminal VVIP IKN akan menjadi perwujudan dari integrasi antara warisan budaya dan perkembangan modern, menjadikan bandara ini sebagai representasi kebanggaan daerah.

Prinsip green building diterapkan secara penuh dalam pembangunan bandara tersebut. Dengan mengadaptasi lingkungan sekitar, terminal dibangun menyerupai rumah panjang khas Kalimantan yang memungkinkan angin dan cahaya alami masuk ke dalam bangunan.

Desain tersebut tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dalam menghemat energi, menjadikan bandara lebih efisien dibandingkan terminal pada umumnya. Hal ini sejalan dengan visi besar IKN yang mengedepankan konsep smart city dan sustainability, sebuah prinsip yang telah diterapkan oleh Presiden RI yang menjabat sejak tahun 2014 tersebut.

Dengan target panjang landasan mencapai 3.000 meter, bandara tersebut nantinya akan dapat melayani pendaratan pesawat jumbo seperti B-777 300 ER dan Airbus A380, yang merupakan pesawat komersial terbesar di dunia.

Pengembangan Bandara Nusantara juga tidak terlepas dari konsep besar IKN yang dirancang untuk menjadi simbol kota berkelanjutan di Indonesia. Menhub memastikan bahwa seluruh pembangunan infrastruktur bandara berjalan sesuai dengan target.

Pada akhir Desember 2024, bandara tersebut diharapkan sudah dapat beroperasi secara penuh, termasuk melayani penerbangan internasional. Terminal bandara yang luasnya mencapai 7.350 meter persegi akan mampu melayani ribuan penumpang setiap harinya, menjadikannya sebagai salah satu bandara dengan fasilitas terbaik di Indonesia.

Presiden Jokowi tidak hanya membangun IKN sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan inovasi bangsa. Bandara Nusantara, dengan konsep ramah lingkungan dan penonjolan budaya Kalimantan, menjadi contoh nyata dari bagaimana visi besar pemimpin bangsa kelahiran tahun 1961 tersebut terwujud di lapangan. Pembangunan ini juga menguatkan komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan, terutama di wilayah luar Jawa.

Pembangunan Bandara Nusantara tidak hanya memberikan dampak signifikan terhadap aksesibilitas transportasi udara di kawasan Kalimantan Timur, tetapi juga membawa harapan besar bagi masyarakat setempat.

Dengan terminal yang mengedepankan konsep hijau dan arsitektur yang memadukan unsur tradisional, bandara tersebut akan menjadi pintu gerbang bagi ribuan orang yang ingin melihat langsung kemajuan Ibu Kota baru. Lebih dari itu, bandara ini juga mencerminkan harmoni antara pembangunan modern dan pelestarian budaya lokal, sesuatu yang terus diperjuangkan oleh Kepala Negara.

BERITA TERKAIT

Ampunan Pajak dan Koruptor

Keputusan Pemerintah dan DPR yang berencana mengampuni para pengemplang pajak pada tahun depan, dan pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa koruptor…

Sinergitas Pengusaha Swasta

  Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM…

Pasok Energi Selama Nataru

Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan energi yang terus meningkat, terutama saat momentum penting seperti…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Ampunan Pajak dan Koruptor

Keputusan Pemerintah dan DPR yang berencana mengampuni para pengemplang pajak pada tahun depan, dan pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa koruptor…

Sinergitas Pengusaha Swasta

  Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM…

Pasok Energi Selama Nataru

Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan energi yang terus meningkat, terutama saat momentum penting seperti…