Teknologi memang telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, kesenjangan digital dalam pendidikan di Indonesia masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Kesenjangan ini terutama terjadi di daerah terpencil, di mana akses terhadap teknologi masih terbatas. Kesenjangan digital mengacu pada kesenjangan dalam akses dan penggunaan teknologi digital.
Kesenjangan digital dalam pendidikan dapat memiliki dampak negatif pada siswa di daerah terpencil. Mereka mungkin kesulitan mengakses sumber daya pendidikan online, seperti materi pembelajaran digital, video pembelajaran, dan platform e- learning. Hal ini dapat menghambat kemajuan mereka dalam belajar dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang semakin tergantung pada teknologi.
Berangkat dari kepedulian pada dunia pendidikan dan menekan kesenjangan akses internet dalam mendukung proses belajar dan menegajar, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) kembali menyalurkan manfaat Program Gerakan Donasi Kuota (GDK) kepada 28 lembaga pendidikan di Indonesia. Kali ini SMK Adhi Karya, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, menjadi lokasi penyaluran manfaat GDK, bersama 27 lembaga pendidikan lainnya. Hingga akhir tahun, XL Axiata menargetkan sebanyak 200 lembaga pendidikan termasuk sekolah, pesantren, panti asuhan, dan panti disabilitas untuk dapat menikmati manfaat dari Program GDK.
Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan, peluncuran kembali Program GDK merupakan bentuk komitmen XL Axiata untuk terus memberikan kemudahan dan mendukung pemerintah meningkatkan digitalisasi di dunia Pendidikan #JadiLebihBaik. “Wujud komitmen kami dalam menjalankan program ini adalah dengan menargetkan hingga akhir tahun nanti sebanyak 200 lembaga pendidikan di Indonesia bisa terkoneksi akses internet gratis melalui Program GDK dari XL Axiata. Dalam dua pekan sejak peluncuran, sebanyak 57 lembaga pendidikan sudah terseleksi sebagai penerima manfaat.”ungkapnya.
Yessie menambahkan, selain menyalurkan donasi kuota dari pelanggan, melalui program ini XL Axiata juga mendonasikan router internet, serta memberikan pelatihan literasi digital kepada para guru dan siswa. Pelatihan ini meliputi pentingnya literasi digital dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Dukungan ini diharapkan dapat mengatasi kendala yang dihadapi lembaga pendidikan terkait anggaran terbatas dan kurangnya fasilitas pendukung digital.
XL Axiata memberikan kuota internet ekstra dengan total lebih dari 30 juta MB untuk 28 lembaga pendidikan. Kuota internet gratis tersebut dapat digunakan selama 12 bulan oleh masing-masing lfembaga pendidikan. Setiap lembaga pendidikan juga diberikan router internet dan kartu perdana gratis yang akan menjadi hak milik mereka.
Fasilitas Terbatas
Pemilihan SMK Adhi Karya, Cabangbungin, sebagai salah satu sekolah penerima kuota GDK antara lain karena sekolah ini memang membutuhkan fasilitas akses internet yang memadai untuk mendukung aktivitas belajar dan mengajar. Selama ini, sekolah baru memiliki akses internet yang sangat terbatas. Keterbatasan tersebut sampai mengharuskan para siswa membawa ponsel milik orangtuanya, dengan kuota internet yang juga sangat terbatas, untuk ujian sekolah berbasis digital.
Melihat kondisi tersebut, untuk sekolah ini, selain mendapatkan bantuan Program GDK dengan kuota internet gratis ekstra, XL Axiata juga memberikan bantuan fasilitas pendidikan berupa perangkat komputer lengkap dengan peralatan pendukungnya, papan tulis untuk delapan kelas dan satu di lab komputer, serta pembaruan papan nama kelas di setiap ruangan.
Tak hanya itu, ruangan lab komputer juga ditambahkan exhaust fan guna menambah kenyamanan kegiatan belajar mengajar. SMK Adhi Karya, Cabangbungin, yang berlokasi di Jalan Raya Garon Barat, Desa Setailaksana, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat merupakan sekolah kejuruan swasta yang berfokus pada dua bidang yaitu akuntansi, serta teknik dan bisnis sepeda motor. Tercatat hampir 200 siswa belajar di sekolah ini, dengan jumlah guru sebanyak 20 orang. Sebagian besar orang tua siswa dari sekolah ini berprofesi sebagai petani dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah.
Program GDK membuka kesempatan bagi pelanggan XL dan AXIS untuk ikut berpartisipasi mendonasikan kuotanya melalui aplikasi MyXL dan AXISNet. Hingga akhir September 2024, terdapat lebih dari 30.000 transaksi donasi dan 4.895 GB atau hampir 5 juta MB yang dilakukan oleh pelanggan melalui aplikasi myXL dan AXISNet. Pelanggan dapat dengan mudah memilih kategori lembaga pendidikan yang ingin mereka bantu dan menentukan juga jumlah kuota internet yang ingin didonasikan.
Mewujudkan dunia pendidikan yang berkualitas merupakan hak warga negara Indonesia, termasuk akses layanan internet guna menunjang proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu, kesenjangan dalam dunia pendidikan dan termasuk akses internet dalam memanfaatkan teknologi pendidikan harus segera tekan agar generasi kedepan tidak ada lagi yang tertinggal.
Geopolitik yang memanas hingga perang saudara, tidak hanya memunculkan dampak kerugian ekonomi hingga korban jiwa, tetapi juga angka pengungsian yang…
Perubahan iklim dan abrasi di kawasan Muara Gembong, pesisir utara Bekasi telah menjadi masalah tahunan yang memengaruhi kondisi sosial dan…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR), PT Danareksa (Persero) merevitalisasi Jembatan Karsa Mekar yang menyambungkan…
Geopolitik yang memanas hingga perang saudara, tidak hanya memunculkan dampak kerugian ekonomi hingga korban jiwa, tetapi juga angka pengungsian yang…
Perubahan iklim dan abrasi di kawasan Muara Gembong, pesisir utara Bekasi telah menjadi masalah tahunan yang memengaruhi kondisi sosial dan…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR), PT Danareksa (Persero) merevitalisasi Jembatan Karsa Mekar yang menyambungkan…