Kinerja Pasar Modal Tumbuh - Penghimpunan Dana Capai Rp137,05 Triliun

NERACA

Jakarta- Pasar modal dalam negeri masih dalam tren pertumbuhan. Dimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga September 2024 nilai penawaran umum untuk seluruh efek mencapai Rp 137,05 triliun.“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 137,05 triliun, di mana Rp 4,39 triliun diantaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru,”kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi di Jakarta, kemarin.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 26 September 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 625 penerbitan efek, 163 ribu pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 1,22 triliun.

Di samping itu, OJK juga mencatatkan 81 pengguna jasa bursa karbon yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 613.897 ton CO2 ekuivalen dengan akumulasi nilai sebesar Rp 37,06 miliar. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar juga melihat bahwa sektor jasa keuangan terjaga stabil dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif akibat periode pemotongan tingkat bunga bank sentral di berbagai negara.

Sementara di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi. IHSG ditutup menguat 114,19 poin atau 1,52% ke posisi 7.642,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,44 poin atau 1,54% ke posisi 953,36.

“Pelaku pasar mencerna rilis data Tankan Survey kuartal III-2024 oleh Bank of Japan (BOJ) yang memperlihatkan optimisme di kalangan perusahaan raksasa manufaktur Jepang berada di level 13, tidak berubah dari pencapaian di kuartal II- 2024 dan sesuai dengan ekspektasi pasar," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 2,5%, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 2,19% dan 1,01%.

Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,16%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PMMP, LABA, BUMI, BIPI dan BESS Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KIOS, LEAD, OPMS, PTMP dan BFIN

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.191.796 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,94 miliar lembar saham senilai Rp41,20 triliun. Sebanyak 310 saham naik 258 saham menurun, dan 228 tidak bergerak nilainya.

BERITA TERKAIT

Himpun Dana IPO Rp5,15 Triliun - BEI Catat Masih Ada 32 Perusahaan di Pipeline IPO

NERACA Jakarta – Pasar IPO di semester kedua tahun 2024 masih dalam tren pertumbuhan. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat…

Merdeka Copper Raih Pendapatan US$ 1,09 Miliar

Di semester pertama 2024, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan lompatan pendapatan sebesar menjadi US$ 1,09 miliar dibandingkan periode…

Kejar Pertumbuhan Kinerja 2% - Prodia Lakukan Improvement Klien Korporasi

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan kinerja sebesar 2%, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyiapkan program khusus. Target pertumbuhan tersebut bakal…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Himpun Dana IPO Rp5,15 Triliun - BEI Catat Masih Ada 32 Perusahaan di Pipeline IPO

NERACA Jakarta – Pasar IPO di semester kedua tahun 2024 masih dalam tren pertumbuhan. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat…

Kinerja Pasar Modal Tumbuh - Penghimpunan Dana Capai Rp137,05 Triliun

NERACA Jakarta- Pasar modal dalam negeri masih dalam tren pertumbuhan. Dimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga September 2024 nilai…

Merdeka Copper Raih Pendapatan US$ 1,09 Miliar

Di semester pertama 2024, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan lompatan pendapatan sebesar menjadi US$ 1,09 miliar dibandingkan periode…