NERACA
Jakarta –Dibalik aksi korporasi melepas 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) ke Grup Nusantara Infrastructure, performance kinerja keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) tumbuh positif. Bahkan emiten operator jalan tol plat merah ini mencatat total kelolaan aset tembus Rp133 triliun sepanjang semester I/2024 atau tumbuh 6,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menuturkan aset JSMR itu meningkat 28,3% jika dibandingkan dari posisi aset perseroan pada 2020 sebesar Rp104 triliun. “Pertumbuhan aset Jasa Marga selama periode tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 menandakan Perseroan terus berupaya untuk mengembangkan jaringan jalan tol di Indonesia sesuai Visi Misi Perseroan sebagai pemain utama dalam sektor infrastruktur jalan tol di Indonesia,” kata Lisye.
Adapun, pertumbuhan aset JSMR hingga paruh pertama 2024 itu ditopang oleh akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Lisye menjelaskan, aksi korporasi tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi bisnis dalam upaya meningkatkan portofolio JSMR di Jalan Tol Trans Jawa serta dimulainya konstruksi jalan tol baru yakni Jalan Tol Japek II Selatan dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Di samping itu, pertumbuhan aset tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan ekuitas perseroan dari Rp23,186 triliun pada 2020 menjadi Rp41,7 triliun pada 2024. “Meski dihadapkan pada situasi ekonomi global yang penuh tantangan, termasuk pandemi Covid-19, Jasa Marga tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan. Hal ini menunjukkan ketahanan perseroan dalam menghadapi tekanan ekonomi, serta kemampuan untuk terus menambah nilai bagi pemegang saham dan seluruh stakeholder,” ujar Lisye.
Di paruh pertama 2024, JSMR mencatatkan perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp2,34 triliun. Kinerja hijau bottom line perseroan itu mencerminkan pertumbuhan sebesar 104,32% jika dibandingkan dengan periode yang saham tahun sebelumnya yakni Rp1,14 triliun. Sejalan dengan kenaikan laba bersih, performa pendapatan JSMR juga tumbuh 46,49% yoy menjadi Rp13,07 triliun.
Perolehan ini ditopang oleh segmen pendapatan tol yang menyumbang Rp8,37 triliun atau meningkat 36,61% per akhir Juni 2024. Sebelumnya, BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan, Jasa Marga sampai dengan akhir tahun 2024 diperkirakan tetap mampu untuk mencetak pertumbuhan laba bersih, sekalipun beban bunga mengalami peningkatan dan kondisi-kondisi lainnya tidak sesuai dengan ekspektasi.
BRI Danareksa Sekuritas dalam skenario terburuk, memperkirakan laba inti perseroan berpotensi meningkat menjadi Rp 3,16 triliun tahun 2024, menjadi Rp 3,64 triliun pada 2025 dan Rp 3,85 triliun pada 2026. Sedangkan prospek kinerja keuangan JSMR dengan asumsi seluruh scenario berjalan sesuai ekspektasi, laba inti JSMR bisa meningkat menjadi Rp 3,16 triliun tahun ini, meningkat menjadi Rp 4,20 triliun pada 2025, dan menjadi Rp 4,40 triliun pada 2026.
Sambut perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT. Quick Serve Indonesia sebagai pemegang merek dagang tunggal di Indonesia untuk…
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
Sambut perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT. Quick Serve Indonesia sebagai pemegang merek dagang tunggal di Indonesia untuk…
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…