Pengembangan Industri Halal Terus Didorong

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan industri halal di Indonesia serta optimalisasi penguasaan pasar halal, baik lokal maupun global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui sinergi dan kolaborasi dengan para stakeholder terkait dalam menjalankan program-progam pengembangan dan pemberdayaan industri halal nasional.

Berkolaborasi dengan Dyandra Promosindo, Kemenperin hadir dalam Pameran Halal Indonesia atau Halal Indo 2024, yang merupakan pameran industri halal berlevel internasional yang akan menggelar produk-produk halal terbaik dari Indonesia. Pameran tersebut merupakan platform yang menghadirkan tren terbaru di pasar halal global yang semakin meluas.

“Upaya untuk memperkenalkan industri halal Indonesia melalui pameran Halal Indo 2024 sejalan dengan program kerja Kementerian Perindustrian untuk mendorong peningkatan daya saing industri halal, yang meliputi perluasan akses pasar, literasi, edukasi, kampanye, sosialisasi, promosi industri halal, juga peningkatan awareness masyarakat terhadap industri halal nasional,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko SA Cahyanto.

Isu halal juga dikemas dalam bentuk expo untuk dapat menggaet perhatian generasi muda, komunitas, serta siapapun yang memiliki ketertarikan besar terhadap perkembangan industri halal di Indonesia. Melalui keikutsertaan dalam Halal Indo 2024, Kemenperin ingin menunjukkan bahwa isu halal dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan masyarakat diajak untuk berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan industri halal.

Dalam Halal Indo 2024, Kemenperin akan menghadirkan sekitar 200 tenant pelaku industri halal Indonesia, yang meliputi industri fesyen dan apparels, industri kosmetik, industri makanan dan minuman, industri keramik dan tableware, industri farmasi, industri aneka, serta kawasan industri halal. 

Pameran tersebut juga diisi dengan kegiatan-kegiatan menarik lainnya, meliputi Business Matching, rangkaian Talk Show, dan layanan Konsultasi Halal.

Perkembangan ekonomi syariah dan gaya hidup halal dipandang sebagai salah satu elemen penting dalam pengembangan sumber-sumber pendorong pertumbuhan ekonomi baru dan berkelanjutan.

Industri halal di Indonesia semakin menunjukkan kinerja yang positif, dengan pertumbuhan sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) pada Triwulan I – 2024 sebesar 1,94% (y-o-y), didukung oleh pertumbuhan tinggi pada sektor makanan dan minuman halal serta modest fashion, masing-masing sebesar 5,87% (yoy atau year on year) dan 3,81% (yoy). 

“Hal ini menunjukkan bahwa ke depannya pertumbuhan ekonomi nasional mampu didominasi oleh pertumbuhan ekonomi syariah melalui pertumbuhan industri halal,” ujar Eko.

Potensi besar ekonomi syariah dan industri halal ditunjukkan oleh peningkatan jumlah pengeluaran konsumen muslim sebesar 9,5 persen, dari USD2 triliun pada 2021 menjadi USD2,29 triliun pada 2022 (berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023/24). Di samping itu, populasi penduduk muslim dunia diperkirakan akan bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5% dari total populasi dunia di tahun 2030 (berdasarkan Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life). Karenanya, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, yang mencapai 235,6 juta jiwa, memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal.

Posisi ekonomi syariah Indonesia di kancah global pun terus meningkat. Secara keseluruhan, Indonesia berhasil naik satu peringkat menjadi posisi ketiga pada Global Islamic Economy Indicator. Kenaikan tersebut ditopang oleh tiga indikator, yaitu sektor industri farmasi dan kosmetik halal yang naik dari peringkat delapan ke peringkat lima, sektor industri makanan halal yang menempati peringkat kedua, serta sektor modest fashion yang menempati peringkat ketiga.

Kondisi tersebut berkorelasi dengan upaya yang dilakukan Kemenperin dalam pemberdayaan industri halal. Kemenperin menjalankan kebijakan pemberdayaan industri halal melalui penyusunan kebijakan industri halal, penguatan infrastruktur industri halal, penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), dan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal industri halal.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat muslim Indonesia untuk turut memajukan  bidang ekonomi, pendidikan, dan makanan halal. Di sisi lain, pelaksanaan imbauan itu terefleksikan   pada kegiatan tersebut melalui sejumlah aktivitas pengembangan masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan, dan makanan halal.

Zulkifli juga mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dalam  mendorong  pertumbuhan industri halal di Indonesia.

“Saya ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPMI yang konsisten mendukung pertumbuhan industri halal di Indonesia melalui kegiatan ini. Kita harus produktif danberkembang. Kita harus menguasai pasar lokal dan pasar dunia. Saya gembira dan dukung penuh yang dilakukan oleh KPMI,” ungkap Zulkifli.

BERITA TERKAIT

Jurus Pemerintah Gairahkan Hulu Migas

NERACA Jakarta - Di tengah tantangan penurunan produksi minyak dan gas bumi serta fluktuasi harga minyak dunia, pemerintah tengah gencar…

Ekspansi Industri Cokelat Artisan Terus Didukung

NERACA Jakarta – Bertepatan dengan Peringatan Hari Kakao Nasional, Kementerian Perindustrian kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produksi dan daya saing…

Presiden Jokowi Berharap Tak Ada Lagi Ekspor Bahan Mentah

NERACA Mempawah – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan pentingnya hilirisasi mengolah barang mentah menjadi barang jadi untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Jurus Pemerintah Gairahkan Hulu Migas

NERACA Jakarta - Di tengah tantangan penurunan produksi minyak dan gas bumi serta fluktuasi harga minyak dunia, pemerintah tengah gencar…

Ekspansi Industri Cokelat Artisan Terus Didukung

NERACA Jakarta – Bertepatan dengan Peringatan Hari Kakao Nasional, Kementerian Perindustrian kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produksi dan daya saing…

Presiden Jokowi Berharap Tak Ada Lagi Ekspor Bahan Mentah

NERACA Mempawah – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan pentingnya hilirisasi mengolah barang mentah menjadi barang jadi untuk…