PTPP Realisasikan Kontrak Baru Rp9,65 Triliun

Sampai dengan semester pertama 2024, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 9,65 triliun. "Jadi kalau perolehan kontrak kita itu berakhir Juni itu sekitar 9,6 triliun. Kalau terhadap kuartal I, ada kenaikan hampir 102%. Jadi kuartal I 2024 kontrak baru sekitar Rp 4 triliun sekian, ini kuartal II atau sampai semester I 2023 sudah Rp 9,65 triliun,"kata Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, mayoritas kontrak baru tersebut masih berasal dari proyek infrastruktur, disusul proyek-proyek gedung. Dari sisi kinerja secara umum, perseroan optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik seiring dengan pergantian pemerintahan yang cukup kondusif."Situasi di awal semester 1 itu memang kalau dibandingkan di tahun lalu masih konservatif. Memang secara menyeluruh karya seperti itu. Tapi kalau capaian di kuartal I ke kuartal II kita mulai naik. Dan itu akan meningkat lagi di kuartal II dan IV,"ujarnya.

Perseroan, lanjutnya, saat ini juga tengah berupaya untuk menyelesaikan sejumlah proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dimana menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-79 pada 17 Agustus mendatang, progresnya sudah mencapai 80%."Untuk agenda upacara 17 Agustus, yang terutama dipakai itu nanti di Istana Negara sama kantor Presiden. Untuk istana Presiden saat ini progres sudah sekitar 80 persen. Kemudian untuk kantor Presiden 90 persen,"jelasnya.

Kontrak untuk pembangunan kedua proyek itu sendiri ditargetkan sampai Oktober 2024. Namun pembangunan Istana dan Kantor Presiden di IKN saat ini berprogres lebih cepat dari target awal sehingga bisa lebih cepat difungsikan. Bersamaan dengan itu, perseroan telah menyelesaikan beberapa ruangan untuk singgah Presiden dan tamu undangan. Secara keseluruhan, total kontrak yang dikantongi PTPP dari IKN mencapai Rp 11,96 triliun per Juni 2024.

BERITA TERKAIT

Barang Impor Picu Kenaikan Rugi Chandra Asri

Semester pertama 2024, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatatkan pembengkakan rugi menjadi US$47,46 juta atau setara Rp778,12 miliar atau…

Tiga Perusahaan Asal Sumut Siap IPO di 2025

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara (Sumut), Khoirul Muttaqien menyebutkan ada tiga perusahaan asal Sumut yang akan melakukan penawaran…

Laba Bersih Nanotech Terkoreksi 56,89%

Di paruh pertama 2024, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) membukukan laba bersih sebesar Rp651,14 juta (Rp0,15 per saham) atau…

BERITA LAINNYA DI

Barang Impor Picu Kenaikan Rugi Chandra Asri

Semester pertama 2024, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatatkan pembengkakan rugi menjadi US$47,46 juta atau setara Rp778,12 miliar atau…

Tiga Perusahaan Asal Sumut Siap IPO di 2025

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara (Sumut), Khoirul Muttaqien menyebutkan ada tiga perusahaan asal Sumut yang akan melakukan penawaran…

Laba Bersih Nanotech Terkoreksi 56,89%

Di paruh pertama 2024, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) membukukan laba bersih sebesar Rp651,14 juta (Rp0,15 per saham) atau…