Di paruh pertama 2024, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) membukukan laba bersih sebesar Rp651,14 juta (Rp0,15 per saham) atau terkoreksi 56,89% dibandingkan laba bersih di priode yang sama tahun lalu Rp1,510 miliar (Rp0,35 per saham). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara pendapatan bersih perseroan meningkat sebesar 118,34% dari Rp22,47 miliar per Juni 2023 menjadi Rp49,06 miliar. Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan (BPP) NANO juga meningkat 221% dari Rp11,38 miliar menjadi Rp36,53 miliar. Meski begitu, laba bruto emiten beraset Rp196,79 miliar per 30 Juni 2024 ini tetap naik di atas dua digit, yaitu 12,98% dari Rp11,09 miliar menjadi Rp12,53 miliar per Juni 2024.
Selain BPP, beban penjualan NANO meningkat 36,54% dari Rp946,51 juta menjadi Rp1,293 miliar. Beban umum dan administrasi naik 13,61% menjadi Rp8,60 miliar, dari periode yang sama sebelumnya Rp7,57 miliar. Beban keuangan juga naik 33,53% dari Rp832,18 juta menjadi Rp1,111 miliar. Kendati begitu, laba sebelum pajak NANO tetap tumbuh 13,29% dari Rp1,58 miliar menjadi Rp1,79 miliar per Juni 2024.
Sebagai informasi, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) didirikan pada 22 Mei 2019 di Bogor sebagai usaha kecil menengah. Kegiatan usaha utama perusahaan adalah dalam Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Rekayasa, serta perdagangan grosir dan eceran bahan kimia, farmasi, kosmetik, dan peralatan lab.
Perusahaan ini berfokus pada R&D, rekayasa material, dan nanoteknologi, untuk memberikan solusi spesifik bagi berbagai klien di industri pertanian, perikanan, kosmetik, properti, dan kesehatan.
Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah meningkatkan modal disetor PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), sebesar…
Catatkan peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Multi Medika Internasional…
Perkuat dominasi kepemilikan, Arthakencana Rayatama (AR), pemegang saham pengendali PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memborong 1.510.700 saham emiten distributor bahan…
Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah meningkatkan modal disetor PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), sebesar…
Catatkan peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Multi Medika Internasional…
Perkuat dominasi kepemilikan, Arthakencana Rayatama (AR), pemegang saham pengendali PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memborong 1.510.700 saham emiten distributor bahan…