WTON Bukukan Kontrak Baru Rp3,36 Triliun

NERACA

Jakarta – Semester pertama 2024, PT Wijaya Karya Beton Tbk atau Wika Beton (WTON) mengantongi kontrak baru senilai Rp 3,36 triliun. Perseroan merincikan, sektor infrastruktur menyumbang sebesar 79,84% dan disusul proyek di sektor industri sebesar 7,35%. “Kemudian properti sebesar 6,68%, sisanya berasal dari sektor kelistrikan, energi, dan tambang masing-masing menyumbang 5,69%, 0,43%, dan 0,01% (dari jumlah kontrak),”kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton, Dedi Indra di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, berdasarkan segmentasi kepemilikan, perolehan angka ini didominasi oleh pelanggan swasta sebesar 78,33%. Disusul perusahaan BUMN lain sebesar Rp 18,03%, perusahaan induk WIKA 2,64%, afiliasi WIKA 0,57%, dan proyek pemerintah dengan porsi sebanyak 0,43%.“Sejalan dengan moto perseroan, yakni solution and trust, WIKA Beton selalu berkomitmen mendukung usaha pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,”ujar Dedi.

Pada periode yang sama, perseroan juga berhasil menerbitkan sertifikat Environmental Product Declaration (EPD) untuk produk precast (PC) Spun Pile atau Tiang Pancang. Produk unggulan Wika Beton ini, mengantarkan perusahaan jadi produsen beton pertama di Indonesia yang menerbitkan sertifikat EPD. EPD merupakan dokumen deklarasi, berisi pengungkapan dampak lingkungan dari analisis daur hidup suatu produk menggunakan Life Cycle Assessment (LCA) yang mengacu pada seri ISO 14025 dan ISO 14040.

Laporan yang terverifikasi secara internasional itu, merinci berbagai potensi pemanasan global (global warming potential/GWP) seperti dampak pada karbon, udara, tanah, dan badan air. Hasil perhitungan jejak karbon tersebut dijadikan dasar oleh Wika Beton untuk melakukan sejumlah pengembangan yang mengarah pada net-zero emission. Hasilnya, terdapat total potensi reduksi emisi karbon mencapai 26,4%.“Hal ini merupakan salah satu wujud serius komitmen Wika Beton untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan,” ucap Dedi.

Atas usaha inovatif perseroan untuk mendorong industri hijau tersebut, Wika Beton pun menyabet sertifikat Greenship Solution Endorsement (GSE) dengan predikat Platinum.“Perolehan sertifikat EPD dan GSE memperkuat posisi Wika Beton sebagai pelopor produk beton ramah lingkungan di Indonesia,”kata Dedi.

Deklarasi EPD dan GSE pun diharapkan dapat membantu pelanggan untuk mendapatkan transparansi informasi mengenai praktik berkelanjutan di industri beton Tanah Air dan di dunia. (bani)

BERITA TERKAIT

Dampak Harga Jual Rendah - Laba Bersih Indocement Diproyeksikan Terkoreksi

NERACA Jakarta – Meskipun sempat mencatatkan pertumbuhan volume penjualan, namun laba bersih emiten produsen semen Tiga Roda yakni PT Indocement…

Terbitkan Obligasi Rp3,91 Triliun - Bank Panin Tawarkan Bunga Sebesar 7,25%

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) akan melakukan penawaran umum…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/9) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Harga Jual Rendah - Laba Bersih Indocement Diproyeksikan Terkoreksi

NERACA Jakarta – Meskipun sempat mencatatkan pertumbuhan volume penjualan, namun laba bersih emiten produsen semen Tiga Roda yakni PT Indocement…

Terbitkan Obligasi Rp3,91 Triliun - Bank Panin Tawarkan Bunga Sebesar 7,25%

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) akan melakukan penawaran umum…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/9) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan…