Laba Surya Citra Media Melesat Tajam 372,36%

NERACA

Jakarta – Di semester pertama 2024, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membukukan laba Rp327,65 miliar (Rp5,17 per saham) atau melesat 372,36% jika dibandingkan Rp69,36 miliar (Rp1,10 per saham) pada periode sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, kenaikan laba didukung antara lain oleh pendapatan usaha yang meningkat 9,77% menjadi Rp3,32 triliun pada  semester pertama 2024 dari Rp3,03 triliun semester pertama 2023. Pendapatan SCMA pada semester pertama 2024 didominasi oleh pendapatan iklan yakni sebesar Rp3,25 triliun (97,80%), sedangkan pendapatan lain-lain Rp658,59 miliar.

Beban program dan siaran SCMA meningkat  4,24% menjadi Rp2,10 triliun pada semester pertama 2024, dari Rp2,01 triliun semester pertama 2023. Adapun beban usaha perseroan naik 3,96% jadi Rp939,47 miliar dari Rp903,70 miliar semester pertama 2023. SCMA berhasil membukukan pendapatan operasi lain sebesar Rp71,68 miliar di semester pertama 2024, melonjak 450,97% dari Rp13,01 miliar pada semester pertama 2023. Pendapatan keuangan SCMA naik 59% jadi Rp 70,15 miliar, dari Rp44,1 miliar.

Hal ini mendorong laba sebelum pajak emiten media dan penyiaran beraset Rp11,29 triliun per Juni 2024 itu melambung 384% jadi Rp426,18 miliar pada semester pertama 2024 dibanding Rp88,01 miliar pada semester pertama 2023. Sebagai informasi, tahun ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 375 miliar. Belanja modal tersebut untuk memperluas studio perseroan.

Direktur PT Surya Citra Media Tbk, Rusmiyati Djajaseputra pernah bilang, capex hingga akhir 2024 dianggarkan sekitar Rp 375 miliar. “Di mana sebagian besar untuk pembangunan studio baru, pengembangan perluasan studio yang sudah ada sekarang, termasuk perbaiki led dan lighting di dalam studio,” ujarnya.

Perseroan berharap kinerja keuangan positif ini dapat berlanjut hingga 2024. Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk Sutanto Hartono berharap kondisi keuangan di bidang konsumsi meningkat pada 2024 setelah kondisi 2023 yang kurang baik.  Hal ini tidak hanya terjadi di industri penyiaran tetapi juga bidang lain termasuk digital."Kuartal pertama 2024 terjadi recovery, kami berharap nanti berlanjut sepanjang 2024. Nanti ada pemerintahan baru sehingga terjadi stabilitas dan kesinambungan,” ujar Sutanto.

Selain pertumbuhan iklan, Sutanto menuturkan, kontribusi kinerja keuangan juga akan disumbangkan dari pertumbuhan pendapatan pelanggan Vidio Dot Com.“Kami optimis bahwa vidio.com terus bertumbuh dan  berkembang revenue subcription dan bisnis-bisnis baru yang kami kembangkan khusus di bidang sosial media maupun digital platform,”jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Dampak Harga Jual Rendah - Laba Bersih Indocement Diproyeksikan Terkoreksi

NERACA Jakarta – Meskipun sempat mencatatkan pertumbuhan volume penjualan, namun laba bersih emiten produsen semen Tiga Roda yakni PT Indocement…

Terbitkan Obligasi Rp3,91 Triliun - Bank Panin Tawarkan Bunga Sebesar 7,25%

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) akan melakukan penawaran umum…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/9) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Harga Jual Rendah - Laba Bersih Indocement Diproyeksikan Terkoreksi

NERACA Jakarta – Meskipun sempat mencatatkan pertumbuhan volume penjualan, namun laba bersih emiten produsen semen Tiga Roda yakni PT Indocement…

Terbitkan Obligasi Rp3,91 Triliun - Bank Panin Tawarkan Bunga Sebesar 7,25%

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) akan melakukan penawaran umum…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/9) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan…