Harga Saham IPO Menyusut - Ada Beragam Faktor Pengaruhi Pasar Modal

NERACA

Jakarta – Menyusut dan terkoreksinya harga saham emiten yang baru IPO disebabkan keraguan investor prospek bisnis dan fundamental emiten yang bersangkutan. Menyikapi hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penurunan harga saham memang dapat disebabkan oleh beberapa faktor di pasar modal seperti aspek fundamental dan kelangsungan usaha. 

Kendati demikian, menurutnya pergerakan harga saham dapat dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lainnya, antara lain kondisi ekonomi nasional dan global, sentimen pasar, serta dinamika permintaan (demand) dan penawaran (supply).  "Oleh karena hal tersebut, penurunan harga saham tidak serta merta menunjukkan adanya keraguan atas kelangsungan usaha suatu perusahaan," ujar Nyoman.

Menurutnya, perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI telah memenuhi kriteria-kriteria yang diatur di dalam peraturan bursa, termasuk kriteria terkait kondisi dan kinerja keuangan.  Selain itu, evaluasi bursa tidak hanya memperhatikan aspek formal, tetapi juga aspek substansi lain seperti kelangsungan usaha. Selain itu, lanjutnya, bursa juga senantiasa mendukung transparansi dari perusahaan tercatat melalui proses monitoring yang dilakukan.

Dia pun mengakui bahwa BEI berupaya untuk mendorong lebih banyak perusahaan untuk melantai di pasar modal. Namun, selain mendorong kuantitas IPO, BEI juga tetap berupaya meningkatkan kualitas emiten. Salah satu upaya BEI yakni sebagaimana tertuang dalam Ketentuan IV.1.4.1 Peraturan Bursa Nomor I-A, BEI dapat meminta dokumen, informasi dan/atau penjelasan tambahan baik secara lisan maupun tertulis dengan calon emiten atau pihak-pihak lain yang terkait rencana pencatatan saham dalam rangka penelaahan atas rencana IPO tersebut.

Selain itu, bursa juga telah mengomunikasikan soal permintaan laporan riset ekuitas kepada underwriter dengan tujuan memastikan kualitas calon emiten. Laporan tersebut juga disampaikan underwriter ketika perusahaan telah tercatat sebagai upaya untuk meningkatkan disclosure dan exposure perusahaan yang baru tercatat kepada publik.  "Kami berharap, kebijakan tersebut dapat meningkatkan market attractiveness bagi perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa dan dapat membantu keputusan investasi bagi publik. Kami juga terus mengkaji perubahan pengaturan dengan dinamika terkini pasar modal Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar pernah bilang, dalam menangani hal tersebut para regulator akan melakukan pengawasan dengan ketat terhadap emiten terkait. Nantinya pihak regulator dalam hal ini BEI akan melakukan pendalaman dengan mengkaji dan menganalisa saham tersebut. "Tentu bursa melakukan pendalaman, tapi kami di OJK juga langsung melakukan pengkajian, pendalaman, analisis, dan melihat semua latar belakang dan situasi itu dengan sangat dalam," sebutnya.

Mahendra menambahkan, sikap bursa terhadap emiten yang harga sahamnya berfluktuasi secara signifkan bergantung pada hasil analisa."Karena bukan berarti kalau tidak pada satu situasi tertentu, berarti tidak terus-terusan gitu. Jadi terus dilakukan. Jadi mohon bisa dilihat perspektifnya bahwa kami langsung masuk memahami, mendalami, mengkaji," pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Maju Jadi Ketum HIPMI - Ryan Haroen Bawa Harapan Pengusaha Muda

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Pusat (HIPMI Jakpus), Ryan Haroen berencana mencalonkan diri sebagai Ketua HIPMI Jaya tahun ini.…

Banyak Diburu Pembeli - Lagi, Summarecon Bekasi Rilis New Block Crystal Boulevard

Menjawab kebutuhan hunian tapak dan juga menggenjot pertumbuhan penjualan, Summarecon Bekasi yang merupakan anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)…

Melantai di Bursa, BLES Target Rp264 Miliar dari IPO

  NERACA Jakarta - PT Superior Prima Sukses Tbk telah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Maju Jadi Ketum HIPMI - Ryan Haroen Bawa Harapan Pengusaha Muda

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Pusat (HIPMI Jakpus), Ryan Haroen berencana mencalonkan diri sebagai Ketua HIPMI Jaya tahun ini.…

Banyak Diburu Pembeli - Lagi, Summarecon Bekasi Rilis New Block Crystal Boulevard

Menjawab kebutuhan hunian tapak dan juga menggenjot pertumbuhan penjualan, Summarecon Bekasi yang merupakan anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)…

Melantai di Bursa, BLES Target Rp264 Miliar dari IPO

  NERACA Jakarta - PT Superior Prima Sukses Tbk telah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin…