Implementasi empat pilar literasi digital diyakini dapat menjadikan netizen bersikap bijak bermedia sosial. Salah satunya, yakni dengan memahami etika digital. Penggunaan teknologi digital butuh pemahaman etika digital (digital ethics).
Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Sandi, dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Pandeglang, R. Goenara Daradjat mengatakan, untuk mendapatkan informasi dan komunikasi, hampir semua orang kini memanfaatkan teknologi digital. “Namun, penggunaan teknologi digital itu harus diimbangi dengan penerapan etika digital dalam berkomunikasi,”ujarnya dalam sebuah diskusi di Pandenglang, kemarin.
Disampaikannya, salah satu contoh penerapan etika digital dalam berkomunikasi, lanjut Goenara, yakni dengan selalu menjaga etika saat berkomentar di media sosial. ”Gunakan bahasa yang santun dengan tetap menjaga kesopanan,” tegasnya.
Dalam diskusi luring (offline) yang digelar bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten itu, Goenara mengatakan, pengguna internet di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Pada 2020, jumlah pengguna internet naik sebesar 9,9%.”Aktivitas yang banyak dilakukan di dunia maya: berinteraksi melalui aplikasi percakapan (29,3%), media sosial (24,7%). Aktivitas tersebut mempengaruhi penggunaan media sosial untuk komunikasi antar-pengguna (netizen),” sebut Goenara.
Penggunaan etika digital, menurut Goenara, diharapkan dapat mengatur batasan sikap dan perilaku seseorang di dunia maya. ”Dengan begitu, dapat mengurangi tindakan bullying, penyebaran berita palsu (hoaks), pelecehan seksual, hingga ujaran kebencian,” pungkasnya.
Dari perspektif budaya digital, artis Roland Internasional Mia Marcellina mengatakan, menjadi netizen yang bijak dalam bermedia sosial harus selalu membiasakan diri memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan sesuai norma Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.”Ciri masyarakat digital yang jarang bertemu muka langsung (face to face), cepat mengambil keputusan, dan berani berpendapat, diharapkan tidak meninggalkan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Mia.
Menurut pelaku industri event Raka Maukar, menjadi netizen yang bijak dan aman di media sosial, dapat dilakukan dengan cara selalu menjaga sikap dan etika. ”Juga, menjaga privasi, menghindari akun negatif, menggunakan medsos untuk kegiatan positif, dan membatasi penggunaan media sosial,” imbuhnya.
NERACA Jakarta – PT Pamerindo Indonesia siap menggelar pameran industri terbesar, Manufacturing Indonesia 2024, pada tanggal 4 hingga 7…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut program Makan Bergizi Gratis membutuhkan 30 ribu ahli…
NERACA Jakarta – Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Pemerintah Indonesia sangat memungkinkan untuk menyediakan listrik bersih…
NERACA Jakarta – PT Pamerindo Indonesia siap menggelar pameran industri terbesar, Manufacturing Indonesia 2024, pada tanggal 4 hingga 7…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut program Makan Bergizi Gratis membutuhkan 30 ribu ahli…
NERACA Jakarta – Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Pemerintah Indonesia sangat memungkinkan untuk menyediakan listrik bersih…