Avia Avian Catatkan Penjualan Rp 1,8 Triliun


Emiten produsen cat, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) berhasil membukukan penjualan kuartal pertama 2023 sebesar Rp 1,8 triliun atau meningkat 8,7% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp1,6 trilliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Surabaya, Kamis (4/5).

Disebutkan, segmen solusi arsitektur mengalami peningkatan penjualan sebesar 11,2% dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,5 triliun, khususnya ditopang oleh pertumbuhan double-digit pada kategori Cat Dinding. Margin laba kotor tercatat sebesar 45,3% atau setara dengan Rp807 miliar. Margin laba kotor bertumbuh 4,5% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, didukung oleh stabilisasi pada harga bahan baku.

Selain itu, margin EBITDA dan laba bersih masing-masing berada pada tingkat 29,1% atau setara dengan Rp519 miliar dan 23,4% atau setara dengan Rp417 miliar. Margin EBITDA mengalami peningkatan sebesar 1,2%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didukung oleh peningkatan pada penjualan dan laba kotor, serta efisiensi biaya operasional. Sebagai info, berbeda dengan kuartal pertama tahun lalu, AVIA tidak melakukan kenaikan harga (price hikes) tahun ini.

Di tengah pergolakan perekonomian Indonesia yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat inflasi, AVIA terus berupaya memperluas jaringan distribusinya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada kuartal pertama tahun ini, AVIA menambah sebanyak 4 pusat distribusi milik sendiri, beserta 6 pusat distribusi mini. Sampai dengan saat ini, jumlah seluruh pusat distribusi milik sendiri adalah di 113 lokasi, ditambah dengan distribusi pihak ketiga di 37 lokasi dan pusat distribusi mini di 10 lokasi.

Ekspansi pusat distribusi ini menunjukan komitmen AVIA dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan, khususnya dalam hal pengataran barang yang cepat dan tepat waktu. Pada kuartal pertama tahun ini, sebanyak lebih dari 49.900 pelanggan dari total lebih dari 56.000 toko bahan bangunan telah melakukan transaksi pembelian. Jumlah pelanggan ini mengalami peningkatan sebanyak lebih dari 400 toko dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Perkembangan jumlah pelanggan ini merupakan salah satu metrik penting yang terus diamati oleh manajemen untuk mengukur tingkat penetrasi produk AVIA di pasar. Selain ekspansi jaringan distribusi, AVIA juga terus melakukan inovasi untuk menciptakan produk berkualitas terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Sepanjang periode kuartal pertama tahun ini, AVIA telah meluncurkan beberapa inovasi produk baru, diantaranya adalah Boyo Politur Melamin pada kategori Perawatan Kayu dan Avian Zinc Chromate pada kategori Cat Kayu & Besi.

Penjualan AVIA masih didominasi oleh produk solusi arsitektur yang berkontribusi sekitar 84%, sedangkan sisanya sebesar 16% berasal dari segmen barang dagangan, diantaranya pipa PVC, produk pendukung, perabotan rumah tangga dan lain sebagainya. AVIA juga sedang dalam proses pembangunan pabrik ketiga yang berlokasi di Cirebon.

 

BERITA TERKAIT

Dorong Pertumbuhan Bisnis - Graha Mitra Asia Gelar Berikan Apresiasi Bagi Pelanggan

Sebagai bentuk apresiasi atas loyalitas pelanggan dan juga komitmen mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan, PT Graha Mitra Asia Tbk menggelar Fortune…

Sharp Indonesia Bidik Penjualan Tumbuh 105%

Mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dinilai belum kondusif, PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan pertumbuhan konservatif untuk bisnisnya. Bila tahun lalu penjualam…

Loyonya Saham Perbankan - Dollar Menguat dan Profit Taking Jadi Pemicu

NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, tren terkoreksinya saham perbankan Indonesia sepanjang tahun 2024 hingga awal tahun ini…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dorong Pertumbuhan Bisnis - Graha Mitra Asia Gelar Berikan Apresiasi Bagi Pelanggan

Sebagai bentuk apresiasi atas loyalitas pelanggan dan juga komitmen mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan, PT Graha Mitra Asia Tbk menggelar Fortune…

Sharp Indonesia Bidik Penjualan Tumbuh 105%

Mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dinilai belum kondusif, PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan pertumbuhan konservatif untuk bisnisnya. Bila tahun lalu penjualam…

Loyonya Saham Perbankan - Dollar Menguat dan Profit Taking Jadi Pemicu

NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, tren terkoreksinya saham perbankan Indonesia sepanjang tahun 2024 hingga awal tahun ini…