Berkunjung ke BBPBAT Sukabumi, Ini Kata Menteri KKP

NERACA

Sukabumi - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan, tingkat konsumsi ikan rata-rata 56 kilogram per kapita per tahun, dan konsumsi ini sangat tinggi. Melihat dari angka tersebut, seharusnya kasus stunting nol. Namun hingga saat ini kasus tersebut masih ada. Meskipun Indonesia negara kepulauan, namun kata Sakti, konsusmi ikan di wilayah lain tinggi, dan disisi lain ada yang dibawah. Sehingga ini harus didorong kedepanya.

"Kalau target produksi nasional itu semaksimal mungkin 13 juta ton per tahun," ujar Sakti dalam kunjungan kerjanya ke Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jumat (14/4).

Disisi lain juga, lanjut Sakti, permintaan ikan di dunia juga tinggi. Untuk itu, kata Sakti, peluang dari sisi ekonomi harus digenjot pada tahun mendatang agar produksi ikan naik."Demand dunia juga naiknya sangat signifikan, dan ini peluang dari sisi ekonomi satu hal yang harus digenjot di tahun mendatang," ucapnya.

Sakti juga mendorong, produksi ikan untuk menaikkan tingkat konsumsi. Dimana, target produksi nasional semaksimal mungkin 13 juta ton ikan terus meningkat. Sakti juga menegaskan, implementasi program-program ekonomi biru akan memacu tumbuhnya industri hilirisasi sektor perikanan di Indonesia. Langkah tersebut sekaligus meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.

Sedangkan mengenai kebijakan penangkapan ikan terukur yang basisnya kuota. Dimana sekarang tahap awal ini, mengenai jumlah. Misalnya di tahun 2024 yang diperbolehkan hanya 5 juta ton seluruh Indonesia, lebih dari jumlah itu akan dilarang. Nanti di tahun 2025-2026 dan 2027 Dirjen tangkap sudah mulai berubah lagi, bukan kuota lagi tetapi spesifik jenis ikan.

"Contoh jenis ikan baronang. Untuk ikan baronang di 2025 tidak boleh ada penangkapan. Hanya boleh nanti di 2028, kenapa,  Karena by sentis butuh merecover butuh dua tahun, baru jumlahnya akan meningkat lagi, dan itu disebut dengan kuota. Tapi sekarang kuotanaya secara meyeluruh itu dibutuhi dengan jumlah," katanya.

Sakti juga mengungkapkan, jika kunjungan ke BBPBAT sanagat banyak ditemukan potensi dalam perikanan budidaya."Disini pusatnya pengembangan budidaya, buat indukan, anakan dan seterusnya yang bsia langsung dikembangkan," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Kunjungan Perdana Kantor PNM, Menteri UMKM Dorong Naik Kelas Pelaku Usaha Ultra Mikro

NERACA Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Maman Abdurrahman, melakukan kunjungan perdana ke mitra kementerian, kantor Permodalan Nasional…

Menteri Koperasi Komitmen Dongkrak Rasio Anggota Koperasi

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat dalam koperasi. Ditargetkan pertumbuhan…

Harga Migor di Kota Sukabumi Alami Kenaikan Harga

NERACA Sukabumi - Sejumlah Bahan Pokok Penting (Bapokting) di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi, terpantau alami kenaikan harga.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kunjungan Perdana Kantor PNM, Menteri UMKM Dorong Naik Kelas Pelaku Usaha Ultra Mikro

NERACA Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Maman Abdurrahman, melakukan kunjungan perdana ke mitra kementerian, kantor Permodalan Nasional…

Menteri Koperasi Komitmen Dongkrak Rasio Anggota Koperasi

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat dalam koperasi. Ditargetkan pertumbuhan…

Harga Migor di Kota Sukabumi Alami Kenaikan Harga

NERACA Sukabumi - Sejumlah Bahan Pokok Penting (Bapokting) di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi, terpantau alami kenaikan harga.…