Genjot Pertumbuhan - Kusuma Kemindo Bakal Jadi Agen TFL Jerman

NERACA

Jakarta – Perluas kerjasama guna mendorong pertumbuhan bisnisnya, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES) bakal meneken kontrak untuk menjadi keagenan utama dari pabrikan chemical terbesar dunia, Technische Fabrikasse fur Leather (TFL) Jerman. Kabar ini beredar setelah KKES digadang akan ditunjuk sebagai pengganti utama agen TFL Jerman sebelumnya dan diperkirakan melakukan penandatanganan kontrak dalam waktu dekat.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, emiten distributor kimia yang baru melantai pada 8 Agustus lalu itu belum merespons secara tegas. “Memang kami tengah menjajaki kontrak kerja sama dengan TFL Jerman," kata Direktur Utama Kusuma Kemindo Sentosa, Kiki Rusmin Sadrach seperti dikutip Investor di Jakarta, kemarin

KKES juga belum bisa memberikan kepastian mengenai waktu pelaksanaan penandatangan kontrak. Meski demikian, ia mengatakan bahwa begitu ada update, perseroan akan segera menyampaikan dalam keterbukaan infomasi. Menurut Kiki, perseroan akan selalu melihat prospek dan peluang besar pada industri yang menggunakan bahan kimia demi menggenjot kinerja bagi kepentingan value pemegang saham.

Seperti diketahui, dalam IPO-nya awal Agustus lalu, Kusuma Kemindo meraup dana sebesar Rp 31,5 miliar. KKES melepas sebesar 300 juta saham ke publik. Jumlah tersebut setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dana IPO sekitar 95% akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sisanya sekitar 5% akan dipakai untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi KKES termasuk digitalisasi sistem IT untuk sales, delivery, inventory, dan logistik.

Sebagai informasi, Kusuma Kemindo Sentosa adalah anak usaha PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) dengan kepemilikan saham mencapai 51%. Namun, setelah go public, kepemilikan CSAP pada KKES berkurang menjadi 40,80%. Di tahun 2021, perseroan memiliki aset sebesar Rp112,10 miliar dibandingkan Rp103,56 miliar pada 2020.  Pada Maret 2022 (unaudited), aset tersebut naik menjadi Rp119,21 miliar. Sementara itu liabilitas perseroan per Maret 2022 juga sebesar Rp83,98 miliar. Pada akhir 2021, liabilitas perserson sebesar Rp80,74 miliar dan Rp90,94 pada 2020.

Sedangkan ekuitas pada akhir Maret 2022 (unaudited) mencapai Rp35,23 miliar dan pada 2021 tercatat Rp31,96 miliar naik dari Rp12,62 miliar yang dibukukan pada 2020. Perseroan juga membukukan pertumbuhan pendapatan pada 2021 menjadi Rp 226,40 miliar dari Rp205,05 miliar. Sedangkan pada Maret 2022, perseroan membukukan pendapatan (unaudited) sebesar Rp62,37 miliar.

Perseroan meraih laba kotor pada 2021 sebesar Rp43,88 miliar naik dari 2020 yang sebesar Rp35,35 miliar. Per Maret 2022, Perseroan membukukan laba kotor Rp13,09 miliar sedangkan laba tahun berjalan per Maret 2022 (unaudited) sebesarRp3,87 miliar. Perseroan pada tahun 2021 mencatat prestasi gemilang dengan diraihnya laba tahun berjalan mencapai Rp18,49 miliar setelah pada tahun 2020 membukukan rugi Rp8,89 miliar.

BERITA TERKAIT

Regulasi Industri Kripto Kian Komprehensif

NERACA  Jakarta - Ketua Umum Asosisasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Robby menyatakan regulasi terkait industri kripto Indonesia…

Pendapatan dan Laba Bersih Hexindo Menyusut

NERACA Jakarta – Sepanjang April hingga Desember 2024, emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) membukukan pendapatan bersih sebesar…

Pasca Pengumuman The Fed - Analis : Pasar Kripto Bertahan Dalam Tekanan

NERACA Jakarta - Analis bursa kripto Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, pasar kripto dan saham Amerika Serikat (AS) sempat mengalami tekanan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Regulasi Industri Kripto Kian Komprehensif

NERACA  Jakarta - Ketua Umum Asosisasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Robby menyatakan regulasi terkait industri kripto Indonesia…

Pendapatan dan Laba Bersih Hexindo Menyusut

NERACA Jakarta – Sepanjang April hingga Desember 2024, emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) membukukan pendapatan bersih sebesar…

Pasca Pengumuman The Fed - Analis : Pasar Kripto Bertahan Dalam Tekanan

NERACA Jakarta - Analis bursa kripto Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, pasar kripto dan saham Amerika Serikat (AS) sempat mengalami tekanan…