Kuningan Jadi Lokasi Percontohan Program Pengentasan Kemiskinan

NERACA

Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut wilayahnya ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) program linieritas pengentasan kemiskinan oleh Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP Taskin RI).

Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar mengatakan, penunjukan tersebut menjadi peluang strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang lebih terarah serta menyentuh akar persoalan.

“Kami menyambut baik program ini. Kuningan masih berada di posisi dua terbawah tingkat kemiskinan di Jawa Barat, sehingga diperlukan langkah terobosan dan dukungan dari pusat,” kata Dian saat dikonfirmasi di Kuningan, Rabu (23/4).

Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir, angka kemiskinan di Kuningan telah menurun dari 12,78 persen pada 2022 menjadi 11,88 persen pada 2024. Namun angka ini masih di atas rata-rata Jawa Barat (7,46 persen) maupun nasional (8,57 persen).

Menurut dia, permasalahan kemiskinan di Kuningan memiliki korelasi erat dengan tingkat pengangguran, di mana sekitar 69,26 persen penduduk miskin berasal dari kelompok yang belum bekerja. Sisanya terdiri dari buruh harian lepas, pedagang kecil, pegawai swasta, dan petani.

“Penanganan kemiskinan memerlukan kolaborasi multipihak. Tidak cukup jika hanya pemerintah daerah yang bergerak sendiri,” ujarnya.

Dian mengatakan, salah satu wilayah yang menjadi fokus program ini adalah Kecamatan Cimahi, yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi dan didominasi kelompok belum bekerja, pedagang kecil, dan petani.

“BP Taskin RI sudah berkunjung ke Kuningan pada Senin (21/4) untuk merealisasikan hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu dalam keterangannya, Ketua BP Taskin RI Budiman Sudjatmiko menilai, Kuningan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan industri berbasis kerakyatan.

“Kuningan ini agraris, tapi potensinya bisa naik kelas menjadi industri pertanian rakyat,” katanya.

Ia menegaskan, pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan sektor pertanian, namun juga harus menyasar pendidikan, kesehatan, serta penguatan UMKM dan industri rumah tangga.

Dalam kegiatan itu, BP Taskin RI turut memperkenalkan inovasi pemanfaatan drone pertanian untuk menyemprot pupuk dan insektisida, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani.

“Ini bagian dari strategi agar petani kita menjadi lebih mandiri dan efisien,” kata Budiman. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Delegasi ZEEA Zanzibar Lakukan Benchmarking Pemberdayaan Ekonomi di PNM

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…

Gubenur Jabar: Penghapusan Hibah Pesantren untuk Benahi Tata Kelola

NERACA Bandung - Gubernur Jabar (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan penghapusan dana hibah Provinsi Jabar untuk pondok pesantren pada tahun anggaran 2025 ini…

Dekranasda Kota Sukabumi Komitmen Optimalkan Pelaku Ekonomi Kreatif dan Berdayakan UMKM

NERACA Sukabumi - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, berkomitmen untuk mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif dan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Delegasi ZEEA Zanzibar Lakukan Benchmarking Pemberdayaan Ekonomi di PNM

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…

Kuningan Jadi Lokasi Percontohan Program Pengentasan Kemiskinan

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut wilayahnya ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) program linieritas pengentasan kemiskinan…

Gubenur Jabar: Penghapusan Hibah Pesantren untuk Benahi Tata Kelola

NERACA Bandung - Gubernur Jabar (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan penghapusan dana hibah Provinsi Jabar untuk pondok pesantren pada tahun anggaran 2025 ini…