NERACA
Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) selaku pengelola rumah sakit Hermina menyepakati pembagian dividen sebesar Rp161 miliar atau setara Rp10,5 per saham. Jumlah dividen tahun buku 2024 itu meningkat 25,53% dibandingkan dividen per saham tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,5 per saham atau Rp130,61 miliar.
Direktur Utama HEAL,Hasmoro dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, kenaikan dividen sejalan dengan kinerja positif yang diraih perseroan sepanjang tahun lalu. Pada 2024, HEAL tercatat meraih laba bersih senilai Rp689 miliar atau tumbuh 23,3% year on year (YoY). Sementara itu, pendapatan bersih HEAL juga tumbuh 16,13% secara tahunan menjadi Rp6,71 triliun. Hal tersebut juga seiring tumbuhnya kinerja operasional perseroan, baik dari sisi layanan rawat jalan maupun rawat inap.
Pada tahun lalu, Hermina telah melayani Pasien Rawat Jalan (RWJ) sebanyak lebih dari 8,8 juta pasien dan Pasien Rawat Inap (RWI) mencapai 710.563 pasien. “Selain kenaikan jumlah pasien RWI dan RWJ, faktor pendorong pertumbuhan kinerja keuangan perseroan berasal dari kenaikan tarif rumah sakit serta penghematan cost yang lebih baik dibanding 2023,” ujar Hasmoro.
Dia menambahkan bahwa untuk tahun ini, selain meningkatkan jumlah pasien asuransi kesehatan swasta dan perusahaan, HEAL akan berfokus mengembangkan pelayanan unggulan dan produk layanan baru. Produk layanan baru itu meliputi IGD, onkologi, jantung, stroke, urologi, orthopedi dan rehabilitasi medik, MCU, stec cell, mata subspesialistik, hingga klinik eksekutif.
Hingga akhir 2024, Hermina telah mengoperasikan 51 rumah sakit di seluruh Indonesia dengan total kapasitas 8.252 tempat tidur, serta didukung oleh 18.046 karyawan profesional yang tersebar di seluruh jaringan.“Hermina akan terus mendorong ekspansi jaringan layanan, transformasi digital, dan peningkatan mutu pelayanan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin kompleks dan dinamis,”kata Hasmoro.
HEAL mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 22,54% secara tahunan (year to year/YoY) pada 2024. Disebutkan, laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp535,94 miliar pada 2024, naik dibandingkan dengan laba bersih 2023 sebesar Rp437,34 miliar. Kenaikan laba bersih itu sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bersih HEAL sebesar 16,13% YoY dari Rp5,78 triliun pada 2023 menjadi Rp6,71 triliun pada 2024.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan berencana membuka dua rumah sakit (RS) baru di Bali dan Salatiga. Selain itu, ada juga rencana untuk mengakuisisi minimal satu rumah sakit. Untuk merealisasikan agenda ekspansi tersebut, manajemen HEAL menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,5 triliun di 2025.“Capex di 2025 berada pada kisaran Rp 1,5 triliun untuk minimal dua rumah sakit baru dan pengembangan layanan-layanan unggulan,” ungkap Hasmoro.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…